Ketidakpercayaan Sosial

Penulis

Sabtu, 23 Agustus 2014 02:57 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Candra Malik, peminat tasawuf

Kehilangan terbesar adalah kehilangan rasa percaya diri. Namun, kehilangan yang lebih besar lagi adalah kehilangan kepercayaan dari orang lain, apalagi jika disusul dengan sanksi sosial. Yang kurang-lebih sama besarnya adalah kehilangan kepercayaan kepada orang lain, yang bisa menyebabkan sikap antisosial. Satu dan lainnya sama-sama berpotensi mencerabut kodrat kita sebagai makhluk sosial. Kita menjadi penyendiri. Kita menyendiri.

Saat ini, kita hidup dalam suasana batin yang mengarah ke sana ketika gotong-royong semakin mahal. Siskamling mulai digantikan oleh portal-portal di mulut gang, baik di kampung-kampung maupun kompleks-kompleks perumahan, terutama di kota-kota. Ketidakbersediaan sebagian warga untuk begadang di gardu ronda memicu kesepakatan untuk membuka peluang kerja jasa keamanan, dan kita cukup membayar kompensasi ketidakbersediaan untuk meronda malam.

Padahal, sesungguhnya kita sedang mengalami kehilangan; kehilangan rasa percaya diri, kehilangan kepercayaan kepada orang lain, dan kehilangan kepercayaan dari orang lain. Kita tidak lagi saling percaya. Pagar-pagar rumah semakin tinggi, pintu-pintu rumah siang-malam dikunci, dan penghuni rumah tidak serta-merta membukakan pintu jika diketuk. Jangankan pengamen, tamu pun kesulitan mendapat akses untuk ditemui oleh tuan rumah.

Di sebagian rumah, penghuninya masih menyambut ucapan salam dari luar rumah. Sebagian lainnya telah menutup pintu rapat-rapat dan hanya memberi lonceng mesin suara. Semakin sulit menemukan rumah dengan keakraban penghuninya, bahkan kepada orang-orang yang lalu-lalang, melalui bahasa pelepas dahaga, yaitu ketersediaan kendi air minum di pagar. Rukun tetangga dan rukun warga menjadi alat sosial belaka untuk mengurus surat-surat.

Musyawarah warga menjadi barang mewah. Warga menjadi berkelompok berdasarkan selera sosial, entah itu dalam kegiatan beragama, berkesenian, berolahraga, atau berekreasi. Masih ada pemersatu itu yang, syukurlah, bisa bertahan meski batasannya makin longgar. Bukan lagi melulu berdasarkan tempat tinggal, tapi lebih pada kesamaan selera sosial. Dinamika ini meretas keberagaman sekaligus keseragaman sosial.

Menjadi beragam karena memang aneka rupa selera sosial memunculkan warna-warni itu. Menjadi seragam karena setiap komunitas kemudian melahirkan simbol-simbol identitas. Jika dalam wilayah sosial yang melintas batas itu terus terjadi krisis kehilangan kepercayaan, kondisinya bisa semakin runyam. Keberagaman justru bisa memicu kecurigaan antarkomunitas dan kerukunan antarmanusia menjadi semakin jauh panggang dari api.

Lahirnya tokoh-tokoh sosial yang mendobrak kebekuan itu sungguh melegakan, dan kita butuh lebih banyak dan lebih banyak lagi tokoh-tokoh itu. Mereka tidak harus aparatur negara, tidak harus wakil rakyat. Apalagi kita sama-sama tahu betapa birokrasi dan protokol begitu menyebalkan dan melelahkan. Masyarakat memerlukan terobosan dan kepemimpinan untuk menjaga nyala api Bhinneka Tunggal Ika dan gotong-royong agar tidak padam.


Berita terkait

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

3 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

TB Hasanuddin mengatakan usulan pemberian kewarganegaraan ganda seperti disampaikan Luhut tidak bisa serta-merta hanya berdasarkan alasan ekonomi saja

Baca Selengkapnya

Luhut Lontarkan Tawaran Kewarganegaraan Ganda ke Diaspora, Membedah Apa Itu Diaspora

4 hari lalu

Luhut Lontarkan Tawaran Kewarganegaraan Ganda ke Diaspora, Membedah Apa Itu Diaspora

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menawarkan kewarganegaraan ganda bagi para diaspora Indonesia. Apa itu diaspora Indonesia?

Baca Selengkapnya

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

4 hari lalu

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

Luhut menawarkan kewarganegaraan ganda bagi diaspora Indonesia. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Cara Pindah Kewarganegaraan WNA Menjadi WNI dan Persyaratannya

12 hari lalu

Cara Pindah Kewarganegaraan WNA Menjadi WNI dan Persyaratannya

Untuk berpindah status WNA menjadi WNI terdapat beberapa syarat dan proses yang perlu dilalui. Ini informasi lengkapnya.

Baca Selengkapnya

India Siap Berlakukan Undang-undang Kontroversi soal Kewarganegaraan

55 hari lalu

India Siap Berlakukan Undang-undang Kontroversi soal Kewarganegaraan

Pemerintahan Narendra Modi akan menerapkan undang-undang kewarganegaraan kontroversial yang mengecualikan umat muslim.

Baca Selengkapnya

Jokowi Perintahkan Menteri Yasonna Laoly Bikin Kajian Status Kewarganegaraan Diaspora

7 Maret 2024

Jokowi Perintahkan Menteri Yasonna Laoly Bikin Kajian Status Kewarganegaraan Diaspora

Presiden Jokowi memerintahkan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly untuk membuat kajian mengenai status kewarganegaraan.

Baca Selengkapnya

Volodymyr Zelensky Usulkan Aturan Kewarganegaraan Ganda

22 Januari 2024

Volodymyr Zelensky Usulkan Aturan Kewarganegaraan Ganda

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengusulkan perubahan konstitusi untuk mengizinkan kewarganegaraan ganda sebagai tanda terima kasih pada diaspora Ukraina.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Stabilitas di Myanmar Jadi Kunci Penyelesaian Isu Rohingya

8 Januari 2024

Menlu Retno: Stabilitas di Myanmar Jadi Kunci Penyelesaian Isu Rohingya

Menlu Retno mengatakan demokrasi dan stabilitas di Myanmar menjadi kunci penyelesaian isu Rohingya.

Baca Selengkapnya

El Salvador Tawarkan Kewarganegaraan bagi Investor Bitcoin yang Menyumbang Program Pemerintah

22 Desember 2023

El Salvador Tawarkan Kewarganegaraan bagi Investor Bitcoin yang Menyumbang Program Pemerintah

El Salvador akan mulai memberikan percepatan kewarganegaraan kepada warga negara asing yang menyumbang bitcoin untuk program pemerintah.

Baca Selengkapnya

Lithuania Cabut Kewarganegaraan Atlet Ice Skating Kelahiran Rusia

16 September 2023

Lithuania Cabut Kewarganegaraan Atlet Ice Skating Kelahiran Rusia

Atlet ice skating Margarita Drobiozko yang kelahiran Rusia dicabut kewarganegaraannya.

Baca Selengkapnya