Nur Haryanto
Wartawan Tempo
Sengaja saya menyapa Wakil Gubernur DKI Jakarta pagi ini. Basuki Tjahaja Purnama, atau biasa disapa Ahok, sebentar lagi beralih posisi naik satu peringkat menjadi orang nomor satu di Ibu Kota. Bagaimana Pak Ahok kabarnya pagi ini, lancar perjalanan dari rumah menuju ke kantor?
Jangan-jangan Anda juga sudah mulai terbiasa dengan kemacetan Jakarta. Terbiasa itu bisa diterjemahkan ke dalam beberapa hal yang dilakukan, yakni berangkat pagi-pagi dengan kendaraan pribadi, naik angkutan umum bus Transjakarta, menggunakan moda Bus Kota Terintegrasi Bus Transjakarta, Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bus Transjakarta, atau Commuter Line. Langkah terakhir, tetap menggunakan kendaraan pribadi pada saat jam sibuk dan hanya bisa mengumpat dalam hati saat terjebak di kemacetan.
Sepekan terakhir, saya mencoba mengukur kecepatan laju kendaraan sepeda motor saya di Jalan Mampang Prapatan pada pukul 07.00 WIB. Ternyata dari Perempatan Warung Buncit ke Perempatan Mampang Prapatan, yang berjarak sekitar 5 kilometer, harus ditempuh dalam waktu rata-rata 2 jam. Sekali gas ditarik, sepeda motor maju 1-2 meter, kemudian berhenti 5-10 detik. Kalau beruntung, kendaraan bisa sepuluh meter merayap, kemudian berhenti lagi. Begitu seterusnya.
Pemandangan yang lebih bikin miris, masih banyak kendaraan roda dua, mobil, ataupun Metro Mini yang berani masuk jalur Transjakarta. Denda Rp 500 ribu bagi pelanggar busway seperti "macan ompong". Faktanya, memang sampai kini tak ada pelanggar yang terkena denda maksimal. Para pelanggar itu bisa menggeber kecepatan kendaraan karena memang jalur bus Transjakarta kosong. Artinya, jumlah bus Transjakarta tidak memenuhi ketentuan headway setiap 10 menit sekali.
Saat bus Transjakarta koridor VI rute Ragunan-Dukuh Atas lewat, penumpang terlihat berjejal di dalam. Masih mending jika kebetulan bisa naik unit bus yang baru, seperti bus hibah yang beberapa bulan lalu diserahkan. Tempat berdiri untuk penumpang lebih luas, AC lebih adem, dan tidak berdebu. Tapi apes jika naik bus Transjakarta lama: AC tak terasa lagi, tempat pegangan tangan sudah banyak yang hilang, bus berdebu, berisik, dan guncangannya membuat tangan harus berpegangan erat.
Saya yakin, ini juga terjadi di hampir setiap koridor busway. Padahal antusiasme warga naik bus Transjakarta sebenarnya sudah meningkat. Tapi, apa daya, jumlah bus Transjakarta tak mampu menampung semua penumpang. Pada akhirnya, banyak warga kembali memilih kendaraan pribadi.
Pak Ahok, pasti Anda mengenal atau setidaknya tahu Wali Kota Bogota Enrique Penalosa (1998-2001). Beliaulah yang menjadi pelopor Bus Rapid Transit, yang kemudian ditiru Jakarta sebagai busway. Enrique tak hanya membangun fisik sistem transportasi Bogota. Ia perlahan juga membangun budaya warganya. "Sebuah kota yang maju bukanlah tempat orang miskin naik kendaraan pribadi, melainkan tempat orang kaya pun naik sarana transportasi umum."
Saya yakin Pak Ahok sependapat dengan Enrique. Gaya Anda memimpin Jakarta sudah pas: tegas, tanpa pandang bulu, dan setengah gila. Saya harap Anda segera mewujudkan ribuan bus Transjakarta yang nyaman, sistem jalan berbayar electronic road pricing, dan penertiban parkir serta pedagang kaki lima jalan terus. Setelah terwujud, jangan lupa kapan-kapan main ke rumah saya, Pak. Siapa tahu kemacetan telah berkurang.
Berita terkait
Jam Operasional Busway TransJakarta 2024 untuk Weekdays dan Weekend
27 Januari 2024
TransJakarta merupakan moda transportasi yang memudahkan mobilitas masyarakat setiap harinya. Berikut jam busway TransJakarta 2024.
Baca SelengkapnyaKendaraan Masuk Busway Transjakarta bakal Kena Tilang Manual
20 Mei 2023
Polda Metro Jaya akan menyiapkan polantas di lokasi yang rawan penerobosan busway Transjakarta. Tilang manual tanpa kecuali.
Baca SelengkapnyaAgar Jalur Sepeda Steril, B2W Indonesia Minta Pemprov Tiru Cara Transjakarta
11 November 2022
Ketua Umum B2W Indonesia, Fahmi Saimima, mengatakan perlu ada pendidikan dan penegakan hukum yang tegas untuk membuat masyarakat peduli jalur sepeda
Baca SelengkapnyaBus Transjakarta Blok M-Kota Terjebak di Jalan Sempit, Ini Penjelasannya
16 Juni 2022
Bus Transjakarta rute Blok M-Kota sempat terjebak di jalan sempit kawasan Pademangan, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaPengemudi Porsche Boxster Terobos Jalur Busway, Ini Beberapa Sanksinya
25 April 2021
Pengemudi mobil sport Porsche Boxster putih tak cuma menerobos jalur Transjakarta, tapi juga menghalangi jalannya bus.
Baca SelengkapnyaPolisi Buru Gerombolan Sopir Ojek Online Perusak Taksi
26 Juli 2019
Video gerombolan sopir ojek online melampiaskan kemarahannya dengan merusak mobil taksi Blue Bird viral.
Baca SelengkapnyaBeda Versi Transjakarta, PPD Soal Puluhan Bus Mangkrak di Ciputat
24 Juli 2019
Sebanyak 36 bus Transjakarta berwarna oranye mangkrak di belakang pool Perum PPD di Ciputat. Milik siapa?
Baca SelengkapnyaMassa Demo di Bawaslu Bubar, Jalan Thamrin Kembali Dibuka
10 Mei 2019
Kapolres Jakarta Pusat mengatakan massa demo di Bawaslu telah bubar dengan tertib.
Baca SelengkapnyaKisah dari Busway Transjakarta, Bus Dipukul Bambu Dipaksa Mundur
10 Mei 2019
Massa demo di Bawaslu sempat tegang di busway Transjakarta.
Baca SelengkapnyaSimak Head to Head MRT dan Busway di Koridor Blok M-Bundaran HI
8 April 2019
Tempo mencoba perjalanan di ruas yang saling berimpit itu dan menemukan Transjakarta bisa saingi MRT, asal ...
Baca Selengkapnya