Bumerang Kenaikan Upah Buruh

Penulis

Senin, 9 September 2013 00:34 WIB

Upah layak merupakan keharusan. Tapi meminta kenaikan upah minimum di DKI Jakarta menjadi Rp 3,79 juta sulit diterima nalar. Di tengah ekonomi yang lesu, tuntutan ini bisa menjadi bumerang: dunia usaha akan sekarat dan investor pun hengkang.

Upah minimum DKI tahun ini sudah mencapai Rp 2,2 juta, naik lebih dari 40 persen dibanding tahun lalu. Jika permintaan itu dipenuhi, berarti upah buruh tahun depan melonjak 72 persen. Sulit mengakomodasi keinginan ini lantaran pertumbuhan ekonomi kita diprediksi akan merosot.

Penentuan upah buruh pun selalu didasari standar kebutuhan hidup layak (KHL). Upah buruh sekarang melebihi KHL di Jakarta sebesar Rp 1,98 juta, yang ditetapkan berdasarkan survei tahun lalu. Tahun ini, sesuai dengan survei pada Juli lalu, KHL di Ibu Kota malah turun tipis menjadi Rp 1,92 juta. Tapi angka ini diprediksi akan melonjak karena dampak kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.

Pemerintah memakai 60 komponen buat mengukur KHL, dari biaya sewa rumah, transportasi, sampai ongkos membeli deodoran dan rekreasi. Tapi para buruh tak puas. Sedikitnya ada 24 komponen tambahan yang diusulkan. Menurut mereka, hunian yang layak buat buruh bujangan adalah rumah dengan tiga ruangan. Ada kamar tidur, dapur, dan kamar mandi terpisah. Mereka juga ingin sederet "ongkos gaya hidup", seperti pulsa telepon dan kipas angin, ditanggung.

Banyaknya komponen tambahan itu justru akan mengundang antipati kalangan pengusaha. Serikat buruh semestinya menyusun usul kenaikan upah secara realistis. Misalnya, dengan berfokus pada melonjaknya harga bahan kebutuhan pokok dan transportasi menyusul kenaikan harga BBM bersubsidi. Dengan kenaikan sejumlah komponen ini saja, diperkirakan KHL akan naik, tapi tidak spektakuler.

Tuntutan yang membabi-buta juga akan membuat para investor berpikir seribu kali untuk berbisnis di negeri ini. Dalam beberapa tahun terakhir, sudah banyak investor yang hengkang ke Cina atau Vietnam. Di dua negara itu, gaji buruh memang lebih rendah. Di Indonesia, upah rata-rata buruh sepatu mencapai US$ 1,03 per jam. Bandingkan dengan di Cina, yang sebesar US$ 0,91 per jam, dan di Vietnam, US$ 0,46 per jam.

Advertising
Advertising

Tentu saja pemerintah tak boleh mengorbankan nasib buruh demi investor. Mereka harus menemukan "ramuan" yang tepat: upah buruh naik sewajarnya dan investor tetap betah. Pemerintah juga bisa meningkatkan daya saing dengan memangkas ekonomi biaya tinggi. Cara lainnya, membantu buruh lewat penyediaan rumah susun murah dekat kawasan pabrik dan transportasi publik yang murah.

Pemerintah DKI pun sebetulnya sudah berupaya mengurangi beban buruh lewat layanan kesehatan gratis, juga bantuan pendidikan anak-anak mereka. Ikhtiar ini semestinya juga dihargai oleh kalangan buruh. Publik justru akan kurang bersimpati bila mereka terus-menerus berdemonstrasi menuntut kenaikan upah yang berlebihan.

Berita terkait

Masyarakat Gelar Nobar Timnas U-23 Vs Uzbekistan, MNC Group: Silakan Asal Tidak Komersial

1 menit lalu

Masyarakat Gelar Nobar Timnas U-23 Vs Uzbekistan, MNC Group: Silakan Asal Tidak Komersial

Sejumlah komunitas warga dan pemerintahan daerah akan menggelar nobar atau nonton bareng pertandingan semifinal Piala AFC Timnas U-23 Vs Uzbekistan.

Baca Selengkapnya

Park Sung Hoon Sukses Bikin Penonton Queen of Tears Kesal Sampai Dipukul Ibu-ibu

1 menit lalu

Park Sung Hoon Sukses Bikin Penonton Queen of Tears Kesal Sampai Dipukul Ibu-ibu

Park Sung Hoon mengaku sempat dipukul oleh ibu-ibu yang terbawa suasana karena kesal dengan karakter Yoon Eun Sung di Queen of Tears.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Kesehatan Lutut: Lutut Sering Mati Rasa? Ketahui Penyebabnya

7 menit lalu

Serba-serbi Kesehatan Lutut: Lutut Sering Mati Rasa? Ketahui Penyebabnya

Penyebab dari mati rasa pada lutut bisa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal seperti cedera akut hingga kondisi kronis.

Baca Selengkapnya

Profil Kiper Timnas Uzbekistan Abduvokhid Nematov, yang Berpeluang Dimainkan Lawan Timnas U-23 Indonesia

7 menit lalu

Profil Kiper Timnas Uzbekistan Abduvokhid Nematov, yang Berpeluang Dimainkan Lawan Timnas U-23 Indonesia

Abduvokhid Nematov adalah kiper utama Timnas Uzbekistan U-23 yang sering diturunkan Timur Kapadze selama Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

10 menit lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23: Bung Kus Ungkap Pekerjaan Rumah Garuda Muda

10 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23: Bung Kus Ungkap Pekerjaan Rumah Garuda Muda

Mohammad Kusnaeni memberikan analisisnya soal pekerjaan rumah Timnas U-23 Indonesia saat menghadapi Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Pemburu Liar Tembak Mati 6 Badak Jawa, Terancam Hukuman Penjara 5 Tahun dan Denda Rp 100 Juta

12 menit lalu

Pemburu Liar Tembak Mati 6 Badak Jawa, Terancam Hukuman Penjara 5 Tahun dan Denda Rp 100 Juta

Direskrimum Polda Banten mengungkap tindak pidana perburuan badak bercula satu atau badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon. Apa ancaman hukumannya?

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

13 menit lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

Respons Penolakan Partai Gelora, Mardani Ali Sera Ingin PKS Tetap Jadi Oposisi

14 menit lalu

Respons Penolakan Partai Gelora, Mardani Ali Sera Ingin PKS Tetap Jadi Oposisi

Mardani Ali Sera menyarankan PKS berada di luar pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Aksi Pemadaman Lampu Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

16 menit lalu

Aksi Pemadaman Lampu Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, melalui Dinas Lingkungan Hidup, kembali menggelar aksi hemat energi dan pengurangan emisi karbon dengan memadamkan lampu di sejumlah titik dan gedung di wilayah Jakarta.

Baca Selengkapnya