Lelang Bos Penjara

Penulis

Jumat, 20 September 2013 02:08 WIB

Melelang jabatan direktur jenderal pemasyarakatan merupakan langkah maju, tapi belum cukup. Harus ada terobosan lain untuk membenahi karut-marut penjara. Sang dirjen mesti diberi keleluasaan mengangkat dan mengawasi kepala penjara. Jika perlu, posisi ini juga dilelang demi mendapatkan kepala penjara yang berintegritas.

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia harus memastikan pula dirjen yang dipilih sanggup menjalankan tugas besar itu. Hingga kini, sistem lelang meniru cara Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dalam memilih lurah telah meloloskan 10 calon yang sebagian besar berasal dari lingkup internal Kementerian Hukum. Hanya tiga orang yang berasal dari luar kementerian ini, yakni Handayono Sudradjat (pejabat Komisi Pemberantasan Korupsi), Mohammad Ghazalie (staf ahli Dewan Ketahanan Nasional), dan Adrianus E. Meliala (pengajar Universitas Indonesia).

Calon internal Kementerian umumnya kalangan kepala kantor wilayah di tingkat provinsi. Mereka tentu menguasai seluk-beluk urusan narapidana. Tapi kelemahannya, para kepala kanwil ini tentu di antara mereka mungkin ada yang bagus-sebetulnya juga ikut bertanggung jawab atas kebobrokan yang terjadi di penjara. Adapun kelemahan calon dari luar Kementerian, mereka perlu waktu untuk memahami persoalan.

Itu sebabnya, panitia seleksi yang dipimpin Wakil Menteri Hukum Denny Indrayana mesti berhati-hati memilih dirjen pemasyarakatan. Penting sekali mencari calon yang mumpuni dan berintegritas tanpa harus melihat apakah ia berasal dari luar atau lingkup internal kementerian. Kriteria lain, sang calon tentu harus memiliki terobosan untuk menata penjara dan sanggup melaksanakannya.

Kondisi lembaga pemasyarakatan yang kini amburadul jelas menanti pembenahan. Sederet kasus menunjukkan hal itu: banyaknya narapidana yang kabur, munculnya pabrik narkoba, penyelundupan narkotik, dan penyuapan terhadap sipir. Sudah bukan rahasia lagi para narapidana bisa "membeli" segala fasilitas atau kelonggaran di penjara.

Advertising
Advertising

Minimnya gaji petugas penjara merupakan salah satu penyebab. Dengan gaji sebesar Rp 1,3 juta hingga Rp 5 juta per bulan, mereka memang rawan disuap. Menaikkan gaji mereka hingga ke taraf layak tentu harus dilakukan. Tapi, dalam banyak kasus, kenaikan gaji bukan jawaban tunggal. Perbandingan jumlah sipir dengan narapidana yang jomplang, 1 : 55, juga harus dicarikan solusi. Para sipir pun perlu diawasi ketat untuk mencegah penyelewengan.

Kelemahan lain, dirjen pemasyarakatan selama ini tidak memiliki garis komando langsung ke penjara. Setiap lembaga pemasyarakatan menginduk ke kantor wilayah. Kantor wilayah bertanggung jawab terhadap menteri. Organisasi yang berbelit-belit ini justru menyebabkan lemahnya pengawasan penjara-masalah yang pernah dikeluhkan Patrialis Akbar saat menjadi Menteri Hukum.

Tanpa mengubah mekanisme di Kementerian, sebagus apa pun dirjen pemasyarakatan yang terpilih, ia akan sulit memperbaiki keadaan penjara.

Berita terkait

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

8 menit lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

10 menit lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Tergusur Karena Proyek LRT Jakarta, Pembangunan Masjid Baru di Cakung Kini Mangkrak

24 menit lalu

Tergusur Karena Proyek LRT Jakarta, Pembangunan Masjid Baru di Cakung Kini Mangkrak

Uang pembangunan Masjid Al Barkah di Cakung Jakarta Timur diduga dibawa kabur kontraktor sebesar Rp 9,75 miliar.

Baca Selengkapnya

Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas Lengkap 2024

27 menit lalu

Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas Lengkap 2024

Polsuspas Kemenkumham menjadi salah satu formasi yang banyak diminati pelamar CPNS. Apa saja syarat pendaftaran CPNS Polsuspas 2024?

Baca Selengkapnya

Utak-atik Jatah Partai di Kabinet Prabowo

27 menit lalu

Utak-atik Jatah Partai di Kabinet Prabowo

Untuk menampung koalisi partai pengusung, jumlah kementerian kabinet Prabowo kabarnya bertambah dari 34 menjadi 41 lembaga.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

30 menit lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

34 menit lalu

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

Anies Baswedan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Aceh karena telah memberi dukungan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani, Investigasi Tempo soal Produk Spyware Israel Dijual ke RI

39 menit lalu

Terpopuler: Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani, Investigasi Tempo soal Produk Spyware Israel Dijual ke RI

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Jumat, 3 Mei 2024, dimulai dari harta kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang belakangan jadi sorotan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

40 menit lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

50 menit lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya