Piagam Damai untuk Syiah Sampang

Penulis

Rabu, 25 September 2013 23:36 WIB

Sungguh aneh sikap pemerintah soal Syiah Sampang. Saat puluhan warga Sampang berupaya mengakhiri konflik dengan jemaah Syiah di sana, pemerintah malah memilih membisu. Tak ada secuil pun dukungan yang diberikan pemerintah untuk menjaga dan melanggengkan deklarasi damai itu.

Publik heran atas "aksi bisu" pemerintah itu. Tak ada pejabat yang berkomentar ataupun mendukung penandatanganan deklarasi damai yang terjadi Senin lalu tersebut. Saat warga Sampang berbondong-bondong menyalami jemaah Syiah yang mengungsi di Sidoarjo, lalu meneken perjanjian perdamaian, para pejabat Jawa Timur maupun Sampang entah berada di mana. Padahal perjanjian ini sangat penting. Isinya, warga Sampang mengajak jemaah Syiah kembali ke kampung halaman dan hidup bertetangga secara damai.

Sejak awal, pemerintah dan penegak hukum telah salah langkah dalam menangani konflik di Sampang. Misalnya, mereka justru mengirim pemimpin Syiah Sampang, Ali Murtadlo alias Ustad Tajul Muluk, ke hotel prodeo dengan dalih melanggar pasal penistaan agama. Dia dipenjara selama dua tahun. Padahal dia dan kelompoknya justru korban yang diserang.

Keadaan itu makin runyam dengan adanya aneka gagasan nyeleneh para pejabat kita. Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Timur Pradopo, contohnya, mengusulkan: untuk meredakan konflik itu, warga Syiah direlokasi dari kampung mereka sendiri, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang. Itu jelas membuat warga Syiah Sampang dua kali tertimpa petaka. Mereka sudah teraniaya, sekitar 50 rumah dibakar, bahkan dua orang meninggal saat kampung mereka diserang pada 29 Agustus tahun lalu. Kini, mereka harus terusir dari kampung sendiri.

Minimnya perhatian pemerintah terhadap warga Syiah Sampang ini benar-benar membuat publik kecewa. Tim rekonsiliasi warga Syiah yang dibentuk oleh Menteri Agama Suryadharma Ali bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur tak punya kesungguhan untuk mendamaikan warga Sampang.

Contohnya, mereka mengusulkan rekonsiliasi, warga Syiah boleh pulang dari pengungsian. Tapi, syaratnya, warga Syiah harus bertobat. Syarat ini ditolak oleh masyarakat Syiah. Warga Syiah punya dasar hukum untuk menolaknya, yakni Pasal 29 Undang-Undang Dasar 1945, yang jelas menyatakan negara menjamin kemerdekaan tiap penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya itu.

Advertising
Advertising

Kini, jalan damai sudah dibentangkan oleh masyarakat akar rumput Sampang sendiri. Seharusnya Tim Rekonsiliasi bertindak cepat melanggengkan upaya damai ini. Mereka harus segera memfasilitasi kepulangan warga Syiah. Bangun kembali rumah mereka. Yang lebih penting lagi adalah meluaskan gaung perdamaian dengan mengajak duduk bersama tokoh agama dan masyarakat di sana. Selain itu, menempatkan polisi penjaga kedamaian untuk sementara waktu. Cara ini, di sejumlah tempat seperti Maluku, terbukti manjur untuk meredakan konflik. (*)

Berita terkait

CEO Microsoft Temui Jokowi, Menkominfo: Komitmen Investasinya Rp 28 T

4 menit lalu

CEO Microsoft Temui Jokowi, Menkominfo: Komitmen Investasinya Rp 28 T

Menteri komunikasi dan informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengungkap jumlah investasi Microsoft di Indonesia sebesar $1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Keunggulan Khofifah dari Risma di Pilkada Jatim, Apa Saja?

5 menit lalu

Pengamat Sebut Keunggulan Khofifah dari Risma di Pilkada Jatim, Apa Saja?

Posisi Risma sebagai kader PDIP dinilai mampu memberikan keuntungan bagi Khofifah di Pilkada Jatim.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

8 menit lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Terima Kunjungan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi di Istana Wapres

13 menit lalu

Ma'ruf Amin Terima Kunjungan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi di Istana Wapres

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima lawatan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah di Istana Wapres.

Baca Selengkapnya

Diet Mediterania Baik untuk Penderita Asam Urat, Apa yang Boleh Disantap?

13 menit lalu

Diet Mediterania Baik untuk Penderita Asam Urat, Apa yang Boleh Disantap?

Penderita asam urat perlu menjaga jenis dan pola makan agar tetap sehat. Diet Mediterania disebut baik untuk penderita kadar asam urat.

Baca Selengkapnya

Alat Pemantau Erupsi Gunung Ruang Rusak Lagi

14 menit lalu

Alat Pemantau Erupsi Gunung Ruang Rusak Lagi

Erupsi Gunung Ruang kembali menyebabkan alat pemantau gunung api rusak. Badan Geologi memanfaatkan pemantauan dengan alat di stasiun sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Gunung Ruang Erupsi Lagi, Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara Hari Ini

14 menit lalu

Gunung Ruang Erupsi Lagi, Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara Hari Ini

Gunung Ruang kembali erupsi. Operasional Bandara Sam Ratulangi kembali ditutup hari ini.

Baca Selengkapnya

Begini Kronologi Gol Bunuh Diri Pratama Arhan saat Timnas U-23 Indonesia Kalah Lawan Uzbekistan

18 menit lalu

Begini Kronologi Gol Bunuh Diri Pratama Arhan saat Timnas U-23 Indonesia Kalah Lawan Uzbekistan

Pratama Arhan membuat gol bunuh diri di menit ke-86 saat timnas U-23 Indonesia kalah lawan Uzbekistan pada semifinal Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Gagal ke Final, Haedar Nashir: Pahlawan Bangsa Tanpa Mahkota Juara

19 menit lalu

Timnas U-23 Gagal ke Final, Haedar Nashir: Pahlawan Bangsa Tanpa Mahkota Juara

Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan publik sebaiknya belajar cara berjuang kolektif bersama Timnas U-23.

Baca Selengkapnya

Gunung Ruang Erupsi Lagi, 18 Penerbangan Dibatalkan

20 menit lalu

Gunung Ruang Erupsi Lagi, 18 Penerbangan Dibatalkan

Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII Manado, Ambar Suryoko mengatakan bahwa setidaknya ada 18 penerbangan yang terdampak erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya