Bukan hanya keselamatan demokrasi

Penulis

Sabtu, 10 September 1977 00:00 WIB

IA pernah disebut sebagai tokoh Jimmy Stewart dalam film sutradara Frank Capra. Tinggi semampai, 193 cm. Seperti selalu sendirian. Ia tinggal di sebuah kamar yang sewanya murah, dan berkantor di sebuah ruangan sederhana tanpa sekretaris. Ia bekerja 18 jam sehari. Ia tidak punya mobil, dan tak ingin mempunyainya. Ia tak merokok. Ia tak minum alkohol, cuma terkadang anggur dan bir sekali-sekali. Ia hampir tak pernah muncul dalam pesta dan resepsi. Tapi ia pernah dinyatakan sebagai satu dari 10 pemuda terkemuka Amerika di tahun 1967. Ralph Nader, tentu saja. Nama ini di Indonesia masih belum tenar, tapi mungkin segera bukan sesuatu yang asing. Laki-laki yang kini berusia 44 tahun ini merupakan jawaban yang gigih kepada kehidupan Amerika yang sekarang juga nampak sedang mulai di Indonesia: kehidupan perdagangan barang konsumsi, yang tak jarang begitu riuh-rendah dan kacau hingga melangkahi akal sehat. Sejak mahasiswa Nader ini sudah menampakkan wataknya yang bandel: ia tak ikut mode. Ia tak hendak, seperti kawan-kawan segenerasinya, memakai sepatu putih dan bersikap apatis dalam soal sosial-politik. Ia berkampanye untuk mencegah kampusnya di Princeton disemprot DDT (tapi gagal). Ia penganjur gagasan agar para mahasiswa sadar akan hak-hak mereka yang sah -- karena ia tahu betapa seringnya perlakuan sewenang-wenang terjadi di universitas. Tapi sebagaimana banyak mahasiswa yang kritis, Ralph cerdas. Ia lulus magna cum laude di tahun 1955, dalam jurusan pemerintahan dan ekonomi. Dari sini ia meneruskan ke jurusan hukum di Universitas Harvard - sebuah sekolah yang pernah diejeknya sebagai "pabrik perkakas yang mahal," karena jurusan ini hanya menyiapkan para mahasiswanya untuk mempraktekkan hukum guna kepentingan bank atau perusahaan. Ralph lulus dengan pujian, meskipun ia kuliah sambil kerja sambilan dan menjadi redaktur larvard Law Record. Dan ia tak mempraktekkan pengetahuan hukumnya buat bank atau perusahaan. Ia menghadapi mereka. Waktu masih di Harvard ia sudah menulis sebuah kritik tentang mobil yang dibikin oleh perusahaan-perusahaan besar di Detroit. Bukunya yang kemudian dapat sambutan luas melanjutkan kritik itu: Unsafe at Any Speed (Tak Aman Untuk Kecepatan Yang Bagaimanapun). Kampanyenya untuk memperingatkan orang tentang tidak amannya mobil Amerika, menyebabkan lahirnya undang-undang keselamatan lalulintas di tahun 1966. Dan Ralph Nader membuat sejarah: ia, sendirian, menghadapi industri raksasa yang telah jadi lepas dari kontrol. Ia bertahan, dan menang, walaupun General Motors mencoba membungkamnya dengan mengirim detektif dan kabarnya juga wanita-wanita cantik . . . Bapak si Ralph adalah seorang pendatang dari Libanon. Orang Arab yang masih mendidik anaknya berbahasa Arab ini juga mengajarkan kepada Ralph sesuatu yang penting, dalam rangka keyakinan seorang Amerika: bahwa "bekerja untuk keadilan adalah berjaga bagi demokrasi kita". Demokrasi memang harus dijaga, antaranya dengan perjuangan terus-menerus untuk keadilan. Tapi pertama-tama tentu orang akan bertanya, cukupkah kebutuhan kita akan keselamatan demokrasi itu. Pada saat pengertian "demokrasi" begitu abstrak, barangkali kata "keselamatan demokrasi" hanya akan terdengar seperti "keselamatan ilmu fisika". Tapi pada suatu saat ketika seorang konsumen mati karena sebuah kendaraan yang dibikin seenaknya oleh pabriknya, ketika ribuan ibu dijustai oleh sejumlah perusahaan susu bubuk, ketika satu generasi digerogoti oleh satu industri besar yang menghamburkan kotoran, ketika sejumlah keluarga hancur oleh kesewenang-wenangan lain yang tak terkontrol lagi -- pada saat itu kita mungkin berfikir: mungkin yang jadi taruhan adalah keselamatan kita juga. Pada saat itulah individu tidak nampak sebagai suatu titik yang dipertentangkan dengan kebersamaan sosial. Pada saat itulah individu tampak sebagai si lemah yang perlu dilindungi. Atau ia adalah seorang lelaki kurus, yang berteriak kepada kekuat

Berita terkait

Penggemar Rasakan Emosi di Lagu Diana Krall

1 menit lalu

Penggemar Rasakan Emosi di Lagu Diana Krall

Penggemar Diana Krall kagum dengan penampilan penyanyi Kanada itu di konser Solo bertajuk Diana Krall Live in Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Real Madrid Juara Liga Spanyol 2023/2024, Carlo Ancelotti Lewati Catatan Zidane dan Incar Rekor Miguel Munoz

34 menit lalu

Real Madrid Juara Liga Spanyol 2023/2024, Carlo Ancelotti Lewati Catatan Zidane dan Incar Rekor Miguel Munoz

Carlo Ancelotti berhasil mengantar Real Madrid menjuarai Liga Spanyol 2023-2024. Incar rekor setelah lewati catatan Zidane.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Penting Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis 9 Mei

1 jam lalu

3 Fakta Penting Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis 9 Mei

Simak tiga fakta penting laga timnas U-23 Indonesia vs Guinea di playoff Olimpiade Paris 2024, salah satunya pertandingan digelar tertutup.

Baca Selengkapnya

Indonesia Raih Perak Piala Uber Pertama dalam 16 Tahun, Para Pemain Tunggal Putri Paling Banyak Dipuji

1 jam lalu

Indonesia Raih Perak Piala Uber Pertama dalam 16 Tahun, Para Pemain Tunggal Putri Paling Banyak Dipuji

Setelah 16 tahun menanti, akhirnya tim bulu tangkis putri Indonesia membawa pulang medali Piala Uber.

Baca Selengkapnya

Jadwal Liga Champions Leg Kedua Semifinal: Bayern Munchen Kehilangan 2 Bek Jelang Sambangi Real Madrid

2 jam lalu

Jadwal Liga Champions Leg Kedua Semifinal: Bayern Munchen Kehilangan 2 Bek Jelang Sambangi Real Madrid

Jadwal Liga Champions akan memasuki leg kedua semifinal. Bayern Munchen mendapat pukulan menjelang tampil di markas Real Madrid.

Baca Selengkapnya

Fansign Day6 di Jakarta Selama 2 Jam Dipenuhi Ratusan My Day Beruntung

2 jam lalu

Fansign Day6 di Jakarta Selama 2 Jam Dipenuhi Ratusan My Day Beruntung

Dihadiri oleh Sungjin, Wonpil, Dowoon, dan Young K, acara fansign Day6 di Jakarta diadakan sehari sebelum Saranghaeyo Indonesia 2024.

Baca Selengkapnya

Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi

3 jam lalu

Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi

Possession: Kerasukan memakai atribut horor Indonesia, yaitu pocong yang dipresentasikan bantal-guling lantaran dekat dengan keseharian masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa itu Pelat Khusus ZZ?

3 jam lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa itu Pelat Khusus ZZ?

Apa itu pelat khusus ZZ yang disebut tak kebal aturan ganjil-genap di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

3 jam lalu

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

Jika sudah menjalin hubungan dengan seseorang dan sangat ingin tahu apakah dia adalah belahan jiwa, berikut beberapa tandanya.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

3 jam lalu

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

Solo Great Sale 2024 (SGS 2024) diharapkan menjadi sarana para pelaku UMKM memasarkan produknya.

Baca Selengkapnya