Merawat Momentum Pasca-APEC

Penulis

Selasa, 8 Oktober 2013 00:27 WIB

Berakhirnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pemimpin negara-negara Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di Nusa Dua, Bali, perlu dikawal dengan langkah-langkah konkret-agar kita tidak kehilangan momentum strategis mengoptimalkan hasil pertemuan di Nusa Dua. Sebagai tuan rumah, tentu kita berharap APEC 2013 memberi manfaat maksimal kepada peningkatan kinerja perekonomian Indonesia. Forum ini memang bukan negosiasi dagang-dan tanpa prinsip mengikat (non binding principle). Tapi justru lewat kondisi ini, kesempatan kepada pemerintah untuk mengeksplorasi aneka opsi kerja sama di regional Asia-Pasifik maupun di level global.

Pernyataan bersama menteri-menteri APEC 2013 bisa menjadi batu pijakan. Salah satu inti kesepakatan mereka adalah menyetujui rencana tahun jamak pembangunan infrastruktur dan investasi-dengan tujuan membantu perekonomian guna meningkatkan investasi. Indonesia kini berada di posisi 16 besar ekonomi dunia. Target yang digeber-dan dicita-citakan-dalam APEC yang baru usai adalah mengantar negeri kita dari posisi 16 besar ekonomi sekarang ke posisi tujuh besar ekonomi dunia pada 2030.

Di atas kertas, hitung-hitungannya demikian: besaran ekonomi kita harus bisa dikembangkan dari US$ 0,5 triliun per hari ini ke US$ 1,8 triliun untuk mencapai target di atas. Survei McKinsey juga mencatat angka ini sebagai peluang bisnis yang bisa dicapai Indonesia pada 2030. Pertanyaannya, bagaimana agar hitung-hitungan di atas tak menjadi hasil riset belaka?

Pertumbuhan berkelanjutan atau sustainable growth bisa menjadi pilihan strategi. Tentu saja, harus ditopang oleh sejumlah fondasi yang kuat. Di antaranya, kesiapan infrastruktur serta kepastian hukum dan regulasi. Dan ini harus direncanakan dengan matang dan bukan sekadar kejar tayang karena ada momentum. Ambil contoh dalam konteks ekonomi lokal: jalan tol di Bali.

Kalau tidak ada APEC, jalan tol dari bandara masuk ke Nusa Dua-yang hanya mengambil waktu enam menit-mungkin belum akan ada. Padahal jalan tol ini, selain bermanfaat buat rakyat, bisa menjadi elemen yang mengundang lebih banyak investor melihat peluang di Bali. Kalimantan dan Sumatera, dua wilayah yang kerap dilirik para investor, juga masih dibelit oleh begitu banyak kendala infrastruktur.

Kita perlu menyediakan daftar kesiapan infrastruktur (infrastructure checklist readiness) dan berani menyatakan apa-apa yang masih menjadi kendala utama infrastruktur kita. Nah, daftar kesiapan itu yang perlu dikembangkan untuk disampaikan kepada para mitra ekonomi kita di level regional maupun global. Merawat momentum pasca-APEC, apa boleh buat, membawa kita kepada masalah klasik yang boleh dikata, tidak banyak bergerak maju dalam 10 tahun terakhir: infrastruktur yang masih miskin.

Advertising
Advertising

Biaya US$ 35 juta, atau setara hampir Rp 365 miliar, akan terasa sepadan bila yang kita peroleh sebagai imbal balik bukan sekadar puja-puji atas keramahan "khas Indonesia". Mengubah posisi negeri kita dari "pasar utama" dunia menjadi tanah investasi yang ramah adalah sasaran yang perlu kita rebut setelah riuh-rendah perhelatan ekonomi raksasa di Bali, yang berakhir hari ini.

Berita terkait

Hasil Tinju Dunia: Canelo Alvarez Pertahankan Predikat Juara Sejati, Kalahkan Jaime Munguia

9 menit lalu

Hasil Tinju Dunia: Canelo Alvarez Pertahankan Predikat Juara Sejati, Kalahkan Jaime Munguia

Canelo Alvarez berhasil mempertahankan predikat juara sejati tinju dunia kelas super middleweight dengan mengalahkan Jaime Munguia.

Baca Selengkapnya

Penggemar Rasakan Emosi di Lagu Diana Krall

37 menit lalu

Penggemar Rasakan Emosi di Lagu Diana Krall

Penggemar Diana Krall kagum dengan penampilan penyanyi Kanada itu di konser Solo bertajuk Diana Krall Live in Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Real Madrid Juara Liga Spanyol 2023/2024, Carlo Ancelotti Lewati Catatan Zidane dan Incar Rekor Miguel Munoz

1 jam lalu

Real Madrid Juara Liga Spanyol 2023/2024, Carlo Ancelotti Lewati Catatan Zidane dan Incar Rekor Miguel Munoz

Carlo Ancelotti berhasil mengantar Real Madrid menjuarai Liga Spanyol 2023-2024. Incar rekor setelah lewati catatan Zidane.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Penting Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis 9 Mei

2 jam lalu

3 Fakta Penting Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis 9 Mei

Simak tiga fakta penting laga timnas U-23 Indonesia vs Guinea di playoff Olimpiade Paris 2024, salah satunya pertandingan digelar tertutup.

Baca Selengkapnya

Indonesia Raih Perak Piala Uber Pertama dalam 16 Tahun, Para Pemain Tunggal Putri Paling Banyak Dipuji

2 jam lalu

Indonesia Raih Perak Piala Uber Pertama dalam 16 Tahun, Para Pemain Tunggal Putri Paling Banyak Dipuji

Setelah 16 tahun menanti, akhirnya tim bulu tangkis putri Indonesia membawa pulang medali Piala Uber.

Baca Selengkapnya

Jadwal Liga Champions Leg Kedua Semifinal: Bayern Munchen Kehilangan 2 Bek Jelang Sambangi Real Madrid

3 jam lalu

Jadwal Liga Champions Leg Kedua Semifinal: Bayern Munchen Kehilangan 2 Bek Jelang Sambangi Real Madrid

Jadwal Liga Champions akan memasuki leg kedua semifinal. Bayern Munchen mendapat pukulan menjelang tampil di markas Real Madrid.

Baca Selengkapnya

Fansign Day6 di Jakarta Selama 2 Jam Dipenuhi Ratusan My Day Beruntung

3 jam lalu

Fansign Day6 di Jakarta Selama 2 Jam Dipenuhi Ratusan My Day Beruntung

Dihadiri oleh Sungjin, Wonpil, Dowoon, dan Young K, acara fansign Day6 di Jakarta diadakan sehari sebelum Saranghaeyo Indonesia 2024.

Baca Selengkapnya

Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi

3 jam lalu

Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi

Possession: Kerasukan memakai atribut horor Indonesia, yaitu pocong yang dipresentasikan bantal-guling lantaran dekat dengan keseharian masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa itu Pelat Khusus ZZ?

3 jam lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa itu Pelat Khusus ZZ?

Apa itu pelat khusus ZZ yang disebut tak kebal aturan ganjil-genap di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

4 jam lalu

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

Jika sudah menjalin hubungan dengan seseorang dan sangat ingin tahu apakah dia adalah belahan jiwa, berikut beberapa tandanya.

Baca Selengkapnya