Diskon buat Pollycarpus

Penulis

Kamis, 10 Oktober 2013 00:33 WIB

Kasus Munir Said Thalib berjalan mundur. Jangankan membongkar dalang pembunuhan pendekar hak asasi manusia ini, penegak hukum justru mengoreksi vonis Pollycarpus Budihari Priyanto. Lewat putusan peninjauan kembali yang kedua kalinya, Mahkamah Agung mendiskon hukuman pelaku pembunuhan itu dari 20 tahun menjadi hanya 14 tahun penjara.

Vonis itu semakin mencederai rasa keadilan. Tak jelas alasan majelis hakim peninjauan kembali mengurangi ganjaran Polly. MA pun terkesan menutup-nutupi putusan perkara ini. Dengan alasan putusan itu belum selesai diketik, juru bicara lembaga ini belum bisa menyampaikan pertimbangan majelis peninjauan kepada publik.

Hakim agung semestinya menyadari bahwa kematian Munir pada 7 September 2004 merupakan tragedi kemanusiaan. Dengan tujuan melanjutkan studi di Belanda, ia terbang dari Jakarta dalam keadaan segar-bugar. Tiba-tiba ia muntah-muntah, kemudian meninggal dalam pesawat Garuda yang sedang terbang dari Singapura menuju Belanda. Sederet bukti menunjukkan bahwa arsenik telah membunuh Munir.

Pada pengadilan tingkat pertama, terungkap pula bahwa kehadiran Polly dalam pesawat Garuda itu amat mencurigakan. Bekas pilot Garuda ini terbukti menggunakan surat penugasan palsu. Banyak pula serangkaian bukti, petunjuk, dan kesaksian yang mengarah pada kesimpulan bahwa pembunuhan Munir dengan racun itu direncanakan.

Dengan pertimbangan seperti itu, pada 2008 majelis peninjauan kembali kasus ini menguatkan putusan pengadilan tingkat pertama: menghukum Polly 20 tahun penjara. Putusan peninjauan yang diajukan jaksa itu sekaligus membatalkan putusan kasasi yang membebaskan terdakwa dari tuduhan pembunuhan.

Kasus Pollycarpus menjadi ruwet karena pihak terdakwa belakangan mengajukan peninjauan kembali atas putusan peninjauan itu. Tak jelas apakah seluruh permintaan dan argumen pihak terdakwa diterima. Yang pasti, seperti yang diumumkan belum lama ini, hukuman Polly dikurangi menjadi 14 tahun.

Advertising
Advertising

Sudah tepat bila Komite Aksi Solidaritas untuk Munir mengadukan anggota majelis peninjauan itu--Sofyan Sitompul, Dudu Machmudin, Sri Wahyuni, Salman Luthan, dan Zaharuddin Utama--ke Komisi Yudisial. Putusan yang janggal ini mesti diusut. Kita juga mesti mendorong penegak hukum untuk menuntaskan kasus Munir karena dalang pembunuhan hingga kini tak terjerat. Muchdi Purwoprandjono, bekas Deputi V Badan Intelijen Negara, yang didakwa terlibat kasus ini, justru divonis bebas karena dianggap tak cukup bukti. Padahal telah ada bukti 41 kali kontak telepon antara Pollycarpus dan telepon seluler yang diketahui milik Muchdi.

Orang tentu masih ingat pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang pernah menjanjikan pengungkapan pembunuhan Munir. Ia bahkan menegaskan bahwa kasus ini merupakan pertaruhan. Tahun depan, 2014, adalah masa akhir kepemimpinan Yudhoyono sekaligus satu dasawarsa meninggalnya Munir. Pengungkapan tragedi ini merupakan utang pemerintahan Yudhoyono yang belum dilunasi.

Berita terkait

Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024

36 menit lalu

Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus mengakui keunggulan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

1 jam lalu

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

Bisnis produk kosmetik dan skincare semakin diminati masyarakat Indonesia. Para pengusaha kecantikan mengandalkan maklon untuk produksi kosmetiknya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia vs Irak Imbang 1-1, Lanjut ke Perpanjangan Waktu

1 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia vs Irak Imbang 1-1, Lanjut ke Perpanjangan Waktu

Tak ada gol tambahan di babak kedua membuat laga TImnas U-23 Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23 2024. Laga berlanjut ke babak tambahan.

Baca Selengkapnya

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Siap Tampil Mati-matian

1 jam lalu

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Siap Tampil Mati-matian

Atlet tunggal putra, Jonatan Christie, mengatakan tim putra Indonesia siap memberikan kemampuan terbaik pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

1 jam lalu

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

ksekutif Produser Musikal Keluarga Cemara, Anggia Kharisma mengatakan, kisah keluarga hangat ini tak lekang oleh zaman.

Baca Selengkapnya

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

2 jam lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

2 jam lalu

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

Penyebab fast charging tidak berfungsi dapat diakibatkan oleh beberapa hal. Salah satunya karena port pengisian daya rusak. Ketahui cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

2 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

Ivar Jenner sempat membawa Timnas U-23 Indonesia unggul lebih dulu atas Irak pada perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

2 jam lalu

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

Yura Yunita terpilih untuk menyanyikan original soundtrack Glenn Fredly The Movie, yang diciptakan oleh mentor musiknya sebelum berpulang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

2 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya