Jangan Biarkan Ragunan Sekarat

Penulis

Jumat, 11 Oktober 2013 00:26 WIB

Rencana Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengguyurkan dana besar untuk menata Taman Margasatwa Ragunan akan percuma bila tak disertai rencana yang komprehensif. Jika tak hati-hati, hal itu akan mengulang penyakit yang sekarang ada. Sudah diberi bantuan Rp 40 miliar, namun kondisinya masih amburadul.

Berdiri di area seluas 120 hektare sejak 1864, pengelolaan Ragunan terkesan sangat amatir. Banyak binatang yang mati lantaran tak terurus. Juni lalu, misalnya, seekor jerapah mati. Pengunjung juga tak disuguhi atraksi menarik walaupun kebun binatang ini punya koleksi hebat, seperti Pusat Primata Schmutzer. Segala macam kera, lutung, sampai gorila hidup bebas seperti di alam.

Jokowi semestinya melihat kegagalan itu serta tak sembarangan mengucurkan bantuan Rp 500 miliar untuk Ragunan. Duit jumbo itu bakal sia-sia jika revitalisasi kebun binatang tersebut tidak dirancang secara sungguh-sungguh.

Tak ada salahnya Jokowi belajar dari pengelolaan taman modern, seperti Taman Safari atau Taman Impian Jaya Ancol. Ancol, misalnya, yang hidup tanpa subsidi dan dikelola secara profesional, tahun ini ditargetkan bisa mengundang 15,5 juta pengunjung. Bandingkan dengan Ragunan, yang menikmati subsidi miliaran rupiah tapi tahun lalu hanya bisa mendatangkan 4,3 juta pengunjung.

Melihat fakta itu, Jokowi harus pintar memilih orang yang bakal mengurus Ragunan. Rencana menggandeng Hashim Djojohadikusumo sebagai Ketua Pengawas Taman Margasatwa Ragunan sudah tepat. Di bawah kepemimpinan pengusaha itu, siapa tahu profesionalisme bisa tumbuh.

Advertising
Advertising

Dengan dana besar, pengelola kebun binatang tidak perlu bingung mencari investor. Mereka hanya perlu membuat karyawan di sana bekerja lebih baik lagi. Namun juga harus dijaga agar sisi komersialisasi Ragunan tak merugikan warga Jakarta. Soalnya, selama ini Ragunan adalah salah satu taman rekreasi murah yang tersisa di Jakarta.

Yang juga tak boleh dilupakan adalah menjaga peran penting Ragunan sebagai taman margasatwa yang digunakan untuk menangkar dan merehabilitasi hewan maupun tanaman langka. Fungsi ini jangan dihilangkan. Sangat menyedihkan bila taman yang dikucuri begitu banyak uang itu sekarang hidup segan, mati tak mau.

Jika ingin lebih berkembang, selayaknya penataan Ragunan harus dibuat satu paket dengan taman-taman rekreasi lainnya. Jakarta punya banyak tempat tetirah tapi tak terurus, seperti Kampung Betawi di Srengseng, Jakarta Selatan, atau museum-museum yang selalu sepi. Di banyak kota maju seperti Singapura atau New York, pemerintah menjual tiket secara paket, satu tiket untuk empat sampai lima tujuan wisata. Di Jakarta, hal ini bisa diterapkan dengan membuat paket tiket, misalnya, Ragunan, Ancol, Kampung Betawi, museum, Monumen Nasional. Dengan cara itu, tempat-tempat rekreasi wisata yang sepi juga ikut kecipratan berkah pengunjung.

Sarana pendukung seperti akses jalan dan angkutan ke taman rekreasi juga mesti dibenahi. Sebab, moda transportasi yang sekarang ada rata-rata tak sanggup mengangkut lonjakan jumlah pengunjung di musim liburan yang mencapai 150 ribu per hari. Inilah saatnya membenahi tempat wisata di Jakarta. (*)

Berita terkait

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

18 menit lalu

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA menjadi perhatian. Sahabatnya teringat kasus kematian Brigadir J yang dibunuh Ferdy Sambo

Baca Selengkapnya

Kemenag Luncurkan Gerakan Senam Haji Jaga Ketahanan Fisik Jemaah

20 menit lalu

Kemenag Luncurkan Gerakan Senam Haji Jaga Ketahanan Fisik Jemaah

Gerakan Senam Haji dikemas untuk menjaga kebugaran dan ketahanan fisik jemaah.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

21 menit lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia Dapat Dukungan Rp 23 Miliar dari Pengusaha, Erick Thohir: Sepak Bola Pemersatu Bangsa

39 menit lalu

Timnas Indonesia Dapat Dukungan Rp 23 Miliar dari Pengusaha, Erick Thohir: Sepak Bola Pemersatu Bangsa

Timnas Indonesia mendapat dukungan finansial Rp 23 miliar dari para pengusaha yang diinisiasi oleh Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT)

Baca Selengkapnya

Minta Parpol Pendukung Anies dan Ganjar Tak Gabung KIM, Pengamat: Hormati Suara Rakyat yang Tak Pilih Prabowo-Gibran

52 menit lalu

Minta Parpol Pendukung Anies dan Ganjar Tak Gabung KIM, Pengamat: Hormati Suara Rakyat yang Tak Pilih Prabowo-Gibran

Ray Rangkuti menyinggung partai non-koalisi KIM yang hendak bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Hal itu dianggap tidak menghormati rakyat

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

1 jam lalu

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

BMKG memprediksi seluruh wilayah Jakarta memiliki cuaca cerah berawan sepanjang pagi ini, Senin 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Proliga 2024: Giovanna Milana Menang Lagi, Bantu Jakarta Pertamina Enduro Kalahkan Gresik Petrokimia

1 jam lalu

Hasil Proliga 2024: Giovanna Milana Menang Lagi, Bantu Jakarta Pertamina Enduro Kalahkan Gresik Petrokimia

Tim bola voli putri Jakarta Pertamina Enduro memberi kekalahan kedua untuk Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia di Proliga 2024.

Baca Selengkapnya

Rilis Kajian soal Demokrasi Otoriter, BEM UI: Peringatan bagi Pemerintah, Hentikan Sikap Niretika dan Nepotisme

1 jam lalu

Rilis Kajian soal Demokrasi Otoriter, BEM UI: Peringatan bagi Pemerintah, Hentikan Sikap Niretika dan Nepotisme

Kajian BEM UI menyinggung penetapan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo-Gibran sebagai langkah menuju iklim demokrasi otoriter

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno dan Gibran Dijadwalkan Hadiri Solo Menari 2024, Masyarakat Antusias Ikuti Pre-event

1 jam lalu

Sandiaga Uno dan Gibran Dijadwalkan Hadiri Solo Menari 2024, Masyarakat Antusias Ikuti Pre-event

Solo Menari 2024 digelar di tiga tempat, Taman Sriwedari, Solo Safari, dan Balai Kota Solo. Rencananya akan dihadiri Sandiaga Uno dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

1 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya