Matang oleh zaman

Penulis

Sabtu, 19 November 1977 00:00 WIB

PAHLAWAN, kepadamu kami mengadu. Karena kau lebih bisa mengerti. Karena kita seumur. Karena ketika tentara Belanda masuk kota sore itu, dan kau ketemu ibumu sebentar, dan berkata malam itu kau mau menginap di rumah Totok, tidak di asrama, ibumu berkata: "Besok 'kan ulangtahunmu ke-18." Kau cuma ketawa, enggan pada setiap perayaan ulangtahun -- kebiasaan Belanda yang "diturunkan kepada kelas priyayi penjilat" itu. Lalu kau pun pergi. Dengan granat di saku. Dan ketika menjelang dinihari rumah yang dijadikan markas musuh itu bergetar oleh ledakan, dan Para penduduk yang cemas tiba-tiba kembali punya harapan bahwa Belanda tak akan bisa selama-lamanya di sini, ibumu masih belum tahu di mana kau. Cuma Totok yang tahu. "Itu pasti Adi," begitu ia berbisik. Ia mendengar letusan granat itu, lalu tembakan gencar itu, lalu sepi itu. Esoknya tentara Belanda menemukan tubuhmu di dekat balok kayu. Topi bajamu berdarah, mulutmu menggigit sepotong merah putih. Bersama mayat seorang sersan dan dua prajurit musuh yang kau tewaskan malam itu, jenazahmu dibakar. "Anjing Sukarno itu berani sekali, zeg, masih muda," gumam Letnan Otten kepada seorang kenalannya kemudian. Ia benar: kau berani, kau masih muda. Tapi kau bukan "anjing Sukarno." Kau anjing diburu dari pengalaman pahit sebuah bangsa. Kau peran setia dari sebuah ketetapan hati untuk suatu zaman yang baru. Waktu kau dengar pasukan musuh berhasil masuk dari selatan, dan kota kecil itu jadi senyap, kau menangis -- dengan rasa perlu berkorban yang mungkin tak bisa kau terangkan sendiri. Ibumu terhisak-hisak payah malam itu, setelah Totok datang dan bercerita apa sebenarnya yang terjadi. "Siapa yang menyuruhnya... siapa yang menyuruhnya ...." Bapakmu cuma diam, tahu bahwa tak ada siapapun yang menyuruhmu. Mungkin sejarah yang menyuruhmu. Hujan jatuh terlampau pagi barangkali, seperti hendak dikatakan oleh ceritacerita Nugroho Notosusanto dalam Hujan Kepagian, tentang mereka yang bertempur dan tewas untuk tanahairnya, dalam usia begitu muda. Hujan jatuh terlalu pagi mungkin, karena cuaca terlalu buruk. Tapi tak banyak orang tahu betapa cuaca bisa jadi buruk. Letnan Otten juga tidak tahu bahwa anak-anak muda bisa nangis, bisa marah, bisa terluka atau lebih dari itu -- bukan karena soal-soal biasa. Mereka demikian karena melihat sebuah tanahair yang mereka cemaskan akan tenggelam -- sementara tak ada lagi tanahair mereka yang lain. Andries Otten mengira kau dan kawan-kawanmu jadi api karena dikipas orang. Ia lupa anak muda bisa cepat matang oleh zaman yang telah lanjut, ketika sebuah era akan berakhir. Memang tak selalu orang tahu. Tapi kau telah merasakan asinnya laut lewat gelombang, menjelang badai. Ternyata benar juga kata sebuah lagu: "Kita tak perlu juru cuaca untuk menebak ke arah mana angin pergi." You don't need a weatherman to know which way the wind blows - Bob Dylan.

Berita terkait

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

4 menit lalu

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan pada kasus mayat dalam koper

Baca Selengkapnya

Liga Champions: Borussia Dortmund Kalahkan PSG 1-0 di Leg Pertama Semifinal, Edin Terzic Tetap Waspada

10 menit lalu

Liga Champions: Borussia Dortmund Kalahkan PSG 1-0 di Leg Pertama Semifinal, Edin Terzic Tetap Waspada

Pelatih Borussia Dortmund Edin Terzic tetap waspada setelah timnya mengalahkan PSG 1-0 dalam pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

16 menit lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya

Pemain Timnas Indonesia Jay Idzes Borong 2 Gol, Venezia kalah 2-3 dari Catanzaro di Serie B Liga Italia

25 menit lalu

Pemain Timnas Indonesia Jay Idzes Borong 2 Gol, Venezia kalah 2-3 dari Catanzaro di Serie B Liga Italia

Pemain timnas Indonesia Jay Idzes mencetak dua gol saat timnya, Venezia, kalah 2-3 dari Catanzaro dalam pertandingan Serie B Liga Italia.

Baca Selengkapnya

Main Malam Ini, Pelatih Irak Puji Performa Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024

34 menit lalu

Main Malam Ini, Pelatih Irak Puji Performa Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024

Pelatih timnas Irak U-23 Radhi Shenaishil memuji performa timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Champions Leg 1 Semifinal: Borussia Dortmund Kalahkan PSG 1-0 Berkat Gol Niclas Fullkrug

42 menit lalu

Hasil Liga Champions Leg 1 Semifinal: Borussia Dortmund Kalahkan PSG 1-0 Berkat Gol Niclas Fullkrug

Borussia Dortmund menang tipis 1-0 atas Paris Saint-Germain (PSG) dalam laga leg pertama semifinal Liga Champions 2023/24.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

46 menit lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Pencurian Kambing Modus Sisakan Jeroan di Kandang Terjadi Lagi di Depok, 17 Ekor Kambing Hilang Sekaligus

1 jam lalu

Pencurian Kambing Modus Sisakan Jeroan di Kandang Terjadi Lagi di Depok, 17 Ekor Kambing Hilang Sekaligus

Pemilik heran karena tidak mendengar pencurian kambing itu terjadi, padahal dia dan warga lain nongkrong usai nobar timnas U-23 hingga pukul 02.00.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

2 jam lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

2 jam lalu

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

Pelantikan Kapolda Sulawesi Tenggara yang baru itu dipimpin langsung oleh Kapolri dan dihadiri pejabat utama Mabes Polri di Rupatama, Mabes Polri.

Baca Selengkapnya