Permainan Proyek Wawan

Penulis

Sabtu, 26 Oktober 2013 00:28 WIB

Indikasi korupsi ini terlalu mencolok untuk diabaikan. Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan diduga berperan besar memainkan proyek di Banten. Adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah ini memiliki jaringan perusahaan yang memonopoli tender pengadaan. Itu sebabnya, upaya Komisi Pemberantasan Korupsi mengendus permainan proyek ala Nazaruddin ini pantas diapresiasi.

Wawan, yang kini ditahan KPK lantaran terlibat suap sengketa pemilihan kepala daerah, amat berpengaruh secara bisnis-politik. Ia Ketua Kamar Dagang dan Industri Banten, menggantikan ayahnya, Tubagus Chasan Shohib. Dinasti Chasan menguasai sejumlah kabupaten dan kota, termasuk Tangerang Selatan yang dipimpin oleh istri Wawan, Airin Rachmi Diany.

Permainan proyek tidak selalu berkaitan dengan politik dinasti, kendati dua hal ini dipisahkan dalam kasus Wawan. Orang masih ingat, bekas Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin pernah pula memiliki jaringan perusahaan di bawah Grup Permai, yang memonopoli proyek sejumlah kementerian. Modusnya amat simpel. Ia meminjam banyak nama perusahaan untuk mengikuti lelang, lalu mengutip fee miliaran rupiah dari setiap proyek yang dimenangi. Nazar bisa mengatur permainan ini karena daya politiknya yang besar saat itu sebagai petinggi Demokrat sekaligus anggota Dewan Perwakilan Rakyat.

Wawan pun lihai menggunakan pengaruh politik klan Chasan. Ia bisa mengajak sejumlah anggota Badan Anggaran DPRD Banten jalan-jalan ke Singapura untuk menonton balapan F1. Wawan disebut-sebut pula kerap menggelar rapat proyek dengan para kepala dinas Tangerang Selatan di markas bisnisnya di kawasan Kuningan, Jakarta.

Permainan proyek yang telah berlangsung lama itu menunjukkan lemahnya fungsi pengawasan. Mekanisme pengawasan tender tak berjalan. Fungsi pengawasan DPRD melempem. Kepolisian dan kejaksaan setempat tak berfungsi kendati berwenang mengusut korupsi. Lembaga lain, seperti Komisi Pengawas Persaingan Usaha dan Badan Pemeriksa Keuangan, pun seakan dilecehkan. Padahal mudarat permainan proyek itu amat gamblang: ratusan miliar anggaran daerah menguap.

Itulah pentingnya KPK mengusut tuntas permainan proyek di wilayah kekuasaan Gubernur Atut dan kerabatnya. Petugas Komisi telah mendatangi Dinas Kesehatan di Banten dan Tangerang Selatan untuk menyelidiki proyek pengadaan alat kesehatan. Tapi jaringan Wawan sebetulnya tak cuma menguasai pengadaan alat kesehatan. Mereka memonopoli hampir semua proyek besar, termasuk proyek konstruksi di wilayah Banten. Kelompok Wawan memakai banyak perusahaan baru-sebagian berkantor di satu lokasi--yang pengalamannya diragukan. Tak sedikit pula perusahaan yang dimiliki secara langsung oleh keluarga Atut-Wawan memenangi proyek pemerintah daerah.

Advertising
Advertising

Sulit membayangkan permainan proyek ala Wawan tidak menabrak prinsip pengadaan yang adil, transparan, dan akuntabel. Dan rakyat hanya bisa berharap pada KPK untuk membongkarnya.

Berita terkait

Perbaikan Jalan Tol Jakarta-Cikampek hingga Kamis, Ini Titik Lokasinya

28 detik lalu

Perbaikan Jalan Tol Jakarta-Cikampek hingga Kamis, Ini Titik Lokasinya

PT Jasamarga Transjawa Tol melakukan pemeliharaan jalan tol di KM 24+185 sampai KM 24+806 arah Cikampek lajur 1.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

2 menit lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Peluang PPP Lolos ke Senayan Berbekal Gugatan ke MK?

3 menit lalu

Bagaimana Peluang PPP Lolos ke Senayan Berbekal Gugatan ke MK?

Pengamat politik menanggapi mengenai peluang PPP mendapatkan kursi DPR RI lewat permohonan sengketa pemilu ke MK.

Baca Selengkapnya

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

7 menit lalu

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di kawasan wisata Danau Toba sudah mulai menerapkan sistem pembayaran melalui QRIS.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

14 menit lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Khofifah Jelang Pilkada Jawa Timur terkait Peluang dan Calon Lawan

16 menit lalu

Serba-serbi Khofifah Jelang Pilkada Jawa Timur terkait Peluang dan Calon Lawan

Khofifah dinilai menjadi calon gubernur terkuat pada Pilkada Jatim 2024. PKB dan PPP tengah menyiapkan lawan.

Baca Selengkapnya

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

18 menit lalu

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

Deplu Amerika Serikat telah menetapkan 5 unit keamanan Israel melakukan pelanggaran berat HAM sebelum pecah perang di Gaza

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

19 menit lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Bukit Holbung dan Huta Siallagan Danau Toba Primadona Pengambilan Foto Prewedding

20 menit lalu

Bukit Holbung dan Huta Siallagan Danau Toba Primadona Pengambilan Foto Prewedding

Bukit Holbung dan Huta Siallagan di Danau Toba menjadi primadona tempat pengambilan foto prewedding.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

23 menit lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya