Yudhoyono versus Jokowi

Penulis

Kamis, 7 November 2013 23:44 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkesan lempar tanggung jawab mengenai kemacetan lalu lintas di Ibu Kota. Kurang tepat jika ia melihat masalah ini bukan urusan pemerintah pusat melainkan tanggung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Orang tahu, kemacetan lalu lintas akan mudah diatasi bila pemerintah turun tangan.

Yudhoyono mengungkapkan persoalan itu ketika menerima para pengusaha di Istana Bogor belum lama ini. Presiden menceritakan bahwa ia disindir mengenai kemacetan di Jakarta oleh beberapa perdana menteri dalam East Asian Summit 2013. Ia kemudian mengatakan, yang mesti menjelaskan solusi kemacetan Jakarta adalah Gubernur Joko Widodo. Presiden juga menerangkan, sesuai dengan sistem desentralisasi, kepala daerahlah yang bertanggung jawab atas problem di wilayah masing-masing.

Pernyataan Presiden muncul di tengah serangan politikus Partai Demokrat yang bertubi-tubi terhadap kinerja Gubernur Jakarta. Jangan heran bila orang banyak melihat ucapan Yudhoyono sebagai manuver pula untuk menyudutkan Jokowi. Aneh bila Presiden tak paham bahwa kemacetan di Ibu Kota disebabkan oleh banyak faktor yang sebagian di luar kendali pemerintah provinsi.

Saban hari kawasan Bogor-Tangerang-Bekasi-Depok mengirim jutaan kendaraan bermotor ke jalan-jalan Ibu Kota. Ini tak bisa ditangani sendiri oleh Jokowi. Pemerintah pusat harus turut tangan karena menyangkut koordinasi antarprovinsi. Terutama dalam urusan menyiapkan angkutan massal yang murah dan nyaman sehingga masyarakat bersedia meninggalkan kendaraan pribadi.

Tiga tahun yang lalu, Wakil Presiden Boediono telah mencanangkan 17 langkah mengatasi kemacetan Jakarta. Sebagian langkah yang tertera di sana memang hanya bisa dilakukan oleh pemerintah pusat, misalnya optimalisasi kereta api dan pembentukan otoritas transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Ini berarti pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Yudhoyono seharusnya lebih banyak berperan.

Yudhoyono seharusnya mengapresiasi kebijakan Jokowi bersama wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama, dalam menekan kemacetan. Mereka sudah memulai beberapa langkah mendasar, seperti pembangunan mass rapid transit dan menyiapkan kebijakan jalan berbayar alias electronic road pricing. Dua hal ini tak pernah bisa dimulai oleh gubernur sebelumnya.

Proyek jangka pendek dan menengah pun sedang berjalan. Misalnya, memperbanyak armada busway dan Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway. Jokowi berhasil pula mengurangi kemacetan di kawasan Tanah Abang lewat penertiban pedagang kaki lima.

Advertising
Advertising

Kinerja dan kebijakan pemerintah pusatlah yang justru perlu dipertanyakan. Penyediaan angkutan kereta api yang murah dan nyaman tak kunjung beres. Pemerintah pusat juga membuat kebijakan mobil murah yang malah merangsang masyarakat menggunakan kendaraan pribadi. Ini bertolak belakang dengan ikhtiar mengatasi kemacetan lewat optimalisasi penggunaan angkutan umum.

Berita terkait

RM BTS Siapkan Konten Jelang Rilis Album Solo Kedua Right Place, Wrong Person

4 menit lalu

RM BTS Siapkan Konten Jelang Rilis Album Solo Kedua Right Place, Wrong Person

Album solo kedua RM BTS akan dirilis pada 24 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

44 menit lalu

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

Brigadir RA yang tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang tercatat berdinas di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Inggris: Liverpool Ditahan West Ham United 2-2, Kian Tertinggal dalam Persaingan Juara

45 menit lalu

Hasil Liga Inggris: Liverpool Ditahan West Ham United 2-2, Kian Tertinggal dalam Persaingan Juara

Liverpool ditahan imbang 2-2 oleh West Ham dalam pertandingan pekan ke-35 Liga Inggris.

Baca Selengkapnya

Kunci Cegah Flu Singapura, Kebersihan dan Imunitas Tubuh

45 menit lalu

Kunci Cegah Flu Singapura, Kebersihan dan Imunitas Tubuh

Pakar kesehatan kebersihan dan kekuatan imunitas tubuh dapat mencegah tertular flu Singapura. Ini yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Hadiri Wrap Party Queen of Tears, Kim Ji Won dan Kim Soo Hyun Kaget Banyak Penggemar

48 menit lalu

Hadiri Wrap Party Queen of Tears, Kim Ji Won dan Kim Soo Hyun Kaget Banyak Penggemar

Kim Ji Won, Kim Soo Hyun dan Park Sung Hoon menghadiri wrap party jelang penayangan episode akhir Queen of Tears

Baca Selengkapnya

Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

50 menit lalu

Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

Hari ini, 27 April 1999, adalah berdirinya Kota Ternate berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah.

Baca Selengkapnya

Pawai Rimpu Mantika di Bima Diikuti Puluhan Ribu Peserta, Ada Fashion Show

53 menit lalu

Pawai Rimpu Mantika di Bima Diikuti Puluhan Ribu Peserta, Ada Fashion Show

Pawai rimpu merupakan acara puncak dari Festival Rimpu Mantika Kota Bima 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Proliga 2024: Bandung Bjb Kalahkan Jakarta BIN yang Sudah Diperkuat Megawati Hangestri

1 jam lalu

Hasil Proliga 2024: Bandung Bjb Kalahkan Jakarta BIN yang Sudah Diperkuat Megawati Hangestri

Bandung Bjb mengalahkan Jakarta BIN yang Sudah Diperkuat Megawati Hangestri pada hari ketiga Proliga 2024.

Baca Selengkapnya

Bernalar Berdaya Spesial di Bulan April Tentang CIta-Cita dan Masa Depan

1 jam lalu

Bernalar Berdaya Spesial di Bulan April Tentang CIta-Cita dan Masa Depan

Bernalar Berdaya Edisi Spesial ini berhasil melibatkan lebih dari 100 peserta.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Turun di Partai Terakhir, Alwi Farhan Sempurnakan Kemenangan Indonesia Atas Inggris 5-0

1 jam lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Turun di Partai Terakhir, Alwi Farhan Sempurnakan Kemenangan Indonesia Atas Inggris 5-0

Alwi Farhan mengalahkan Cholan Kayan dengan 21-15, 21-12, sehingga Indonesia menang 5-0 atas Inggris di Grup C Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya