Politikus dan Kasus Rudi

Penulis

Rabu, 13 November 2013 03:10 WIB

Begitu sering anggota Dewan Perwakilan Rakyat masuk pusaran korupsi. Nama mereka kerap muncul dalam banyak skandal, termasuk dalam kasus suap Rudi Rubiandini, mantan Kepala Satuan Kerja Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas). Jika dibiarkan, kecenderungan ini akan semakin mencoreng DPR dan partai politik.

Dalam pemeriksaan suap migas di Komisi Pemberantasan Korupsi, terungkap indikasi penting. Rudi diduga pernah menggelontorkan duit dalam bentuk dolar Amerika Serikat senilai sekitar Rp 2 miliar kepada Sutan Bhatoegana. Tak diberikan secara langsung, uang ini dikirim lewat rekannya di Fraksi Partai Demokrat DPR. Setoran pada Juli lalu itu ada kemungkinan merupakan hadiah Lebaran.

Kendati tak mudah, KPK mesti menelusurinya. Aliran duit bisa dilacak melalui nomor serinya. Motif pemberian hadiah itu perlu diungkap. Adakah pula hubungannya dengan posisi Sutan sebagai Ketua Komisi Energi DPR yang bermitra dengan SKK Migas. Penyidik KPK seharusnya tak ragu memeriksa Sutan dan rekannya.

Ketegasan sikap komisi antikorupsi diperlukan demi membersihkan praktek politik yang korup. Sudah banyak anggota Dewan yang masuk penjara karena korupsi, tapi para politikus seolah tak jeri. Dalam kasus suap Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar yang terbongkar belum lama ini, misalnya, juga terungkap keterlibatan seorang anggota DPR dari Partai Golkar.

Sejumlah nama anggota Dewan berkali-kali pula disebut terlibat dalam skandal proyek Hambalang, kendati tak kunjung dijerat oleh KPK. Bahkan dalam proyek pembangunan gedung DPR yang akhirnya dibatalkan, Ketua DPR Marzuki Alie pun dituding mendapatkan duit dari calon kontraktor.

Advertising
Advertising

Marzuki, yang juga tokoh penting Partai Demokrat, membantah tuduhan itu. Ia malah menuding politikus partai lain terlibat skandal proyek gedung DPR. Begitu pula Sutan Bhatoegana. Ia menganggap indikasi dari pemeriksaan kasus suap migas hanya isapan jempol, kendati mengakui pernah mempertemukan sejumlah pengusaha dengan Rudi. Bantahan seperti ini tak menuntaskan persoalan. Sebagian khalayak akan tetap mempertanyakan integritas si politikus bila klarifikasinya kurang meyakinkan.

Badan Kehormatan DPR seharusnya segera mengusut sinyalemen negatif itu tanpa harus menunggu proses hukum. Etika politik mesti ditegakkan. Menunda penelusuran hanya akan membuat citra Dewan semakin terpuruk. Politikus Senayan yang sebagian besar maju lagi dalam Pemilu 2014 akan terus dicemooh masyarakat.

Partai politik tak boleh membiarkan. Kalaupun kalangan partai tak terlalu peduli terhadap citra DPR, semestinya mereka memikirkan nasib partainya. Cepat atau lambat, publik akan mengetahui perilaku sebenarnya para politikus dan tokoh-tokoh partai. Berbahaya bila rakyat kehilangan kepercayaan terhadap partai. Yang eksistensinya terancam bukan hanya partai politik, tapi juga demokrasi.

Berita terkait

Prediksi Real Madrid vs Bayern Munchen di Leg 2 Semifinal Liga Champions Rabu Malam Ini

4 menit lalu

Prediksi Real Madrid vs Bayern Munchen di Leg 2 Semifinal Liga Champions Rabu Malam Ini

Simak kabar kedua tim, serta perkiraan susunan pemain dan prediksi pertandingan Real Madrid vs Bayern Munchen di leg kedua semifinal Liga Champions.

Baca Selengkapnya

Jadwal Live Liga Champions Kamis Dinihari 9 Mei 2024: Leg Kedua Semifinal Real Madrid vs Bayern Munchen

9 menit lalu

Jadwal Live Liga Champions Kamis Dinihari 9 Mei 2024: Leg Kedua Semifinal Real Madrid vs Bayern Munchen

Jadwal Liga Champions akan kembali hadir Kamis dinihari, 9 Mei 2024, yakni leg kedua semifinal Real Madrid vs Bayern Munchen.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

10 menit lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

11 menit lalu

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

Berita soal Sri Mulyani masuk radar PDIP untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta masuk menjadi berita politik terpopuler di kanal Nasional.

Baca Selengkapnya

Adam Deni Bakal Ajukan Pleidoi Usai Dituntut Satu Tahun Penjara di Perkara Pencemaran Nama Sahroni

24 menit lalu

Adam Deni Bakal Ajukan Pleidoi Usai Dituntut Satu Tahun Penjara di Perkara Pencemaran Nama Sahroni

Adam Deni terlibat dua perkara dengan politikus Partai NasDem Ahmad Sahroni.

Baca Selengkapnya

Jadwal Proliga 2024: Lokasi Final Four Dipindahkan ke Surabaya dan Semarang

37 menit lalu

Jadwal Proliga 2024: Lokasi Final Four Dipindahkan ke Surabaya dan Semarang

Jadwal Proliga 2024 mengalami perubahan, tepatnya untuk lokasi babak final four. Adapun waktu pertandingan tetap tak berubah.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

37 menit lalu

Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) menyoroti kritik publik terhadap Ditjen Bea Cukai belakangan ini.

Baca Selengkapnya

MK Tunda Pemeriksaan Delapan Sengketa Pileg 2024 di Papua Tengah

50 menit lalu

MK Tunda Pemeriksaan Delapan Sengketa Pileg 2024 di Papua Tengah

Papua Tengah menjadi wilayah dengan jumlah sengketa Pileg 2024 terbanyak di MK, dengan total 26 perkara.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Bibit Siklon 91P, Besaran UKT Kedokteran, Mengaktifkan Kartu Telkomsel Mati

52 menit lalu

Top 3 Tekno: Bibit Siklon 91P, Besaran UKT Kedokteran, Mengaktifkan Kartu Telkomsel Mati

Topik tentang kota-kota besar diprakirakan hujan akibat tiga sirkulasi siklonik dan bibit siklon 91P menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

55 menit lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya