Sampah (Semestinya) Bukan Masalah

Penulis

Rabu, 20 November 2013 20:20 WIB

Terlalu berat beban yang dipikul Jakarta. Saban hari ada 6.000 ton sampah yang dibuang warga kota ini. Keadaan itu diperparah oleh sikap sebagian besar warga Jakarta yang justru menjadi penyumbang kesemrawutan pengelolaan sampah. Warga pinggir sungai, misalnya, saban hari membuang 2.000 ton sampah ke sungai-sungai Jakarta. Sangatlah pantas jika pemerintah DKI Jakarta memberikan sanksi tegas untuk memerangi sampah.

Selama ini pemerintah Jakarta kelewat toleran terhadap orang yang sembarangan membuang sampah. Meski punya Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Sampah sejak 1988, tak pernah ada sanksi berat untuk pelanggarnya.

Kali ini pemerintah DKI Jakarta tak ingin setengah hati terhadap orang yang membuang sampah sembarangan. Segala upaya ditempuh untuk menegakkan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Sampah. Salah satunya, akan menerjunkan Satuan Polisi Pamong Praja untuk menangkap warga yang kedapatan membuang sampah sembarangan.

Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama menginginkan aturan ini ditegakkan mulai awal tahun depan. Warga yang tertangkap basah membuang sampah tidak pada tempatnya akan didenda Rp 500 ribu. Sedangkan bagi perusahaan yang melanggar, dendanya lebih besar lagi, yakni hingga Rp 50 juta. Basuki mengaku berkoordinasi dengan Kejaksaan Tinggi dan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta untuk memproses para pelanggar. Kita berharap rencana ini tak hangat-hangat bubur ayam, melainkan diterapkan secara serius dan kontinu, seperti yang dilakukan pemerintah Kota Singapura. Tak ada ampun bagi para pembuang sampah sembarangan di sana.

Masalah sampah semakin lama semakin pelik. Untuk membersihkannya, perlu biaya dan usaha besar. Setiap hari dibutuhkan sekitar 2.000 truk untuk mengangkutnya. Juga butuh lahan luas seperti Bantargebang untuk menampungnya. Saat musim hujan tiba seperti sekarang, sampah-sampah yang menyesaki 13 sungai utama dan 144 sungai kecil di Jakarta bahkan menjelma menjadi biang banjir.

Advertising
Advertising

Dinas Kebersihan DKI Jakarta mencatat 90 persen sampah yang dipungut dari kali merupakan sampah rumah tangga, dan hanya 10 persen sampah organik dari pepohonan. Melimpahnya sampah ini semestinya bisa dicegah bila setiap wilayah menerapkan sistem pengelolaan sampah seperti di Banjarsari, Jakarta Selatan; atau Malaka, Jakarta Timur. Mereka membangun bank sampah dan mengelolanya dengan konsep 3R, yaitu reuse (gunakan kembali), reduce (kurangi volumenya), dan recycle (daur ulang).

Konsep 3R itulah yang harus disosialisasi secara terus-menerus. Saat ini baru beberapa gelintir kampung yang menerapkannya. Dengan konsep itu, kedua kampung tersebut dapat mengurangi volume sampahnya sebanyak 40-60 persen. Warga memilah-milah sampah, yang organik diolah menjadi kompos, sedangkan yang anorganik dijual. Hanya sisa sampah yang tak dapat diolah atau didaur ulang dibawa ke pengolahan akhir. Bila peraturan ditegakkan dan konsep 3R dijalankan, Jakarta tak perlu pusing memikirkan ke mana sampahnya dibuang. Sampah semestinya tak menjadi masalah. Malah bisa diolah menjadi listrik, seperti yang telah diterapkan di negara-negara maju.

Berita terkait

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

50 detik lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya

UU Desa yang Baru, Apa Saja Poin-Poin Isinya?

55 detik lalu

UU Desa yang Baru, Apa Saja Poin-Poin Isinya?

Presiden Jokowi telah mengesahkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa atau UU Desa

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

1 menit lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

2 menit lalu

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengatakan saat ini Ridwan Kamil memiliki dua surat tugas untuk Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Takut Dipolitisasi, Ombudsman Usul Pelaksanaan Seleksi CASN DItunda sampai Pilkada Serentak

5 menit lalu

Takut Dipolitisasi, Ombudsman Usul Pelaksanaan Seleksi CASN DItunda sampai Pilkada Serentak

Ombudsman RI usul seleksi calon aparatur sipil negara (CASN) pada tahun 2024 ditunda hingga pilkada serentak 27 November karena khawatir dipolitisasi.

Baca Selengkapnya

Alasan Basuki Hadimuljono Ogah Jadi Calon Gubernur DKI: Saya ini Birokrat

7 menit lalu

Alasan Basuki Hadimuljono Ogah Jadi Calon Gubernur DKI: Saya ini Birokrat

Basuki Hadimuljono ogah menjadi calon Gubernur DKI Jakarta. Ia mengaku dirinya sebagai birokrat tulen.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran CPNS atau CASN 2024 Sudah di Depan Mata, Simak Syarat dan Tata Caranya

8 menit lalu

Pendaftaran CPNS atau CASN 2024 Sudah di Depan Mata, Simak Syarat dan Tata Caranya

Pun untuk tahapnya ada pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan PPPK, alias CASN yang direncanakan bulan Mei.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

9 menit lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Kronologi Perkemahan Pro-Palestina di Universitas-universitas AS

12 menit lalu

Kronologi Perkemahan Pro-Palestina di Universitas-universitas AS

Protes pro-Palestina yang menuntut gencatan senjata di Gaza dan divestasi perusahaan-perusahaan terkait Israel menyebar ke seluruh universitas AS.

Baca Selengkapnya

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

15 menit lalu

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

Kota Depok sampai saat ini dinilai masih krisis calon pemimpin. Apalagi untuk melawan dominasi PKS dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya