Sekolah Bukan Penjara

Penulis

Selasa, 26 November 2013 00:44 WIB

Mengeluarkan siswa dari sekolah karena kenakalannya tidak hanya melanggar hak anak mendapat pendidikan, tapi juga bukan sanksi yang tepat. Hukuman itu hanya memindahkan kenakalan sang siswa dari satu sekolah ke sekolah lain tatkala mereka dipecat. Munculnya kenakalan para siswa justru menumbuhkan pertanyaan sejauh mana kemampuan sekolah itu mendidik murid-muridnya.

Dua pekan lalu, Sekolah Menengah Atas Negeri 46 Jakarta mengeluarkan 35 siswanya setelah mereka membajak bus rute Blok M-Pondok Labu untuk dipakai menyerbu pelajar dari sekolah lain. Wakil Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendukung tindakan tegas sekolah ini karena aksi pembajakan bus sudah masuk ranah kriminal.

Bagi Wakil Gubernur, pembajakan itu tak hanya merugikan orang lain, tapi juga sudah melampaui batas kenakalan remaja. Tidak hanya mengecam, Basuki bahkan memerintahkan Dinas Pendidikan Jakarta untuk tidak ragu memberi sanksi tegas kepada pelajar yang bertindak anarkistis.

Pandangan Basuki sekilas benar. Pendapat itu mencerminkan kemuakan dan kejengkelan terhadap kebandelan para pelajar yang terus terjadi. Suara Basuki mewakili kejengkelan publik yang kerap terganggu karena jalanan macet akibat tawuran pelajar. Selain itu, sudah terlalu banyak korban akibat adu jotos sesama siswa, termasuk korban meninggal.

Sayangnya, pendapat ini mengabaikan hak-hak dasar setiap anak yang dijamin konstitusi. Sebab, sekolah adalah tempat pendidikan, bukan arena penghukuman. Dalam dalil pedagogik, sanksi dan hukuman harus mengandung unsur pendidikan sekaligus efek jera. Bagi Basuki dan pengelola sekolah, pemecatan itu mungkin akan memberi efek jera. Kenyataannya meskipun sudah banyak siswa dipecat karena nakal, toh tawuran pelajar tak berhenti juga.

Advertising
Advertising

Solusinya jelas bukan pada seberapa berat hukuman bagi anak-anak nakal itu. Tawuran sudah ada sejak siswa Jakarta naik bus tingkat pada 1980-an. Mereka yang mati sia-sia juga tak sedikit akibat ulah konyol sok jagoan ini. Dan terbukti tak ada efek jera.

Tawuran dan kenakalan siswa menunjukkan ada yang salah dengan sistem pendidikan dan perilaku panutan yang hidup di masyarakat kita. Bagaimana pelajar tak tawuran jika setiap hari di televisi kita menyaksikan para orang tua adu mulut saling ejek tak lagi mempedulikan tata kesopanan. Bagaimana para siswa tak menyelesaikan problem dengan adu pukul jika di parlemen perbedaan pendapat diselesaikan dengan saling memaki.

Kurikulum sekolah juga bisa jadi penyebabnya. Kenakalan keterlaluan terjadi karena sejak awal siswa tak diajari mengasah logika dan budi pekerti. Pendidikan kita lebih menekankan pada hafalan tanpa menanamkan cara berpikir sebab-akibat dari sebuah kejadian. Pendidikan kita hanya menargetkan kelulusan tanpa mempedulikan kualitasnya.

Memecat siswa nakal adalah cara instan memberi efek jera yang tak mendidik. Kenakalan siswa hanya akibat. Penyebabnya adalah sistem pendidikan yang justru tak mendidik. Ini memang pekerjaan besar kita mengubah sekolah bukan lagi penjara bagi siswa, melainkan-seperti kata penyair India, Rabindranath Tagore-taman kebebasan merengkuh pengetahuan.

Berita terkait

Kata Francesco Bagnaia setelah Menjuarai MotoGP Spanyol 2024 dengan Menangi Duel vs Marc Marquez

39 detik lalu

Kata Francesco Bagnaia setelah Menjuarai MotoGP Spanyol 2024 dengan Menangi Duel vs Marc Marquez

Pembalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia merasa sangat senang setelah memenangi balapan MotoGP di Sirkuit Jerez, Spanyol, tiga kali berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Hasil, Top Skor, Klasemen Liga Inggris Pekan Ke-35: Arsenal dan Manchester City Menang, Perebutan Juara Tetap Ketat

10 menit lalu

Hasil, Top Skor, Klasemen Liga Inggris Pekan Ke-35: Arsenal dan Manchester City Menang, Perebutan Juara Tetap Ketat

Rangkaian pertandingan pekan ke-35 Liga Inggris 2023/24 telah berakhir. Simak rekap hasil dan klasemennya.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

17 menit lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Prancis: AS Monaco Kalah, PSG Menjadi Juara

36 menit lalu

Hasil Liga Prancis: AS Monaco Kalah, PSG Menjadi Juara

Paris Saint-Germain (PSG) dipastikan menjadi juara Liga Prancis 2023/2024 setelah pesaing terdekat mereka, AS Monaco, kalah.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Inggris: Tekuk Nottingham 2-0, Manchester City Hanya Terpaut Satu Poin dari Arsenal

45 menit lalu

Hasil Liga Inggris: Tekuk Nottingham 2-0, Manchester City Hanya Terpaut Satu Poin dari Arsenal

Manchester City berhasil mengalahkan Nottingham Forest 2-0 dalam lanjutan pekan ke-35 Liga Inggris 2023/24

Baca Selengkapnya

Polisi Bakal Ulang Tes Urine Rio Reifan, Dalami Status Sebagai Pemakai atau Sekaligus Pengedar

1 jam lalu

Polisi Bakal Ulang Tes Urine Rio Reifan, Dalami Status Sebagai Pemakai atau Sekaligus Pengedar

Polisi mengatakan Rio Reifan baru keluar dari lapas setelah menjalani hukuman 3 tahun penjara pada Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Puluhan Anggota Gangster Hendak Tawuran Diciduk di 3 Lokasi di Semarang, Sebagian Besar Masih di Bawah Umur

1 jam lalu

Puluhan Anggota Gangster Hendak Tawuran Diciduk di 3 Lokasi di Semarang, Sebagian Besar Masih di Bawah Umur

Pada saat penangkapan anggota gangster yang hendak tawuran itu, tiga orang melarikan diri dengan cara menceburkan diri ke sungai.

Baca Selengkapnya

Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23, Pelatih Timur Kapadze Tak Takut Suporter Skuad Garuda

2 jam lalu

Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23, Pelatih Timur Kapadze Tak Takut Suporter Skuad Garuda

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan akan tersaji pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa pada Senin, 29 April.

Baca Selengkapnya

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

4 jam lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

Pemkot Depok Bakal Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di DOS Margonda

4 jam lalu

Pemkot Depok Bakal Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di DOS Margonda

Nobar pertandingan timnas Indonesia vs Uzbekistan itu akan digelar mulai pukul 20.00 WIB di Depok Open Space, Jalan Margonda.

Baca Selengkapnya