Pembatasan Mobil

Penulis

Rabu, 27 November 2013 02:19 WIB

Gubernur Bali Made Mangku Pastika sebaiknya memikirkan ulang rencana membatasi pembelian mobil. Moratorium pertumbuhan jumlah mobil selama lima tahun ke depan ini bukanlah solusi untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di Pulau Dewata. Masih banyak jalan lain yang bisa ditempuh.

Gagasan Pastika itu muncul setelah melihat jumlah kepemilikan kendaraan bermotor di Bali yang tinggi. Sebanyak 96 persen kendaraan di provinsi ini merupakan kendaraan pribadi. Jumlah sepeda motor terdaftar lebih dari 2 juta unit, sedangkan mobil pribadi 600 ribu unit. Inilah yang setiap hari membuat kemacetan di Denpasar, Gianyar, Badung, dan Tabanan. Belum lagi teratasi, sudah muncul mobil-mobil murah (low cost green car) yang diluncurkan pemerintah beberapa waktu lalu.

Bukan cuma Pastika sebenarnya yang gerah oleh pertumbuhan mobil. Gubernur DKI Joko Widodo, yang menghadapi problem serupa, pun risau. Ia bahkan terang-terangan menentang kebijakan mobil murah. Jokowi menuding pemerintah pusat berpihak pada industri otomotif dan melanggar roadmap untuk mengatasi kemacetan.

Hanya, memangkas izin pemilikan mobil baru dan bekas bukan jurus yang jitu. Bagaimanapun, masyarakat punya hak membeli kendaraan bermotor. Ada banyak keluarga yang telah bertahun-tahun menabung untuk membeli mobil atau sepeda motor. Betapa tidak adilnya jika mereka harus menjadi korban kebijakan tersebut. Tak cuma itu, kebijakan zero growth kendaraan baru di Bali akan berdampak penutupan usaha jual-beli mobil-motor.

Bali memang relatif sulit memperbanyak ruas jalan baru. Pembebasan lahan sering berbenturan dengan tempat peribadatan. Namun, tak seperti Jakarta yang kemacetannya sudah parah, Bali sebenarnya masih punya ruang untuk membuat kantong-kantong parkir menjelang titik-titik kemacetan. Dari tempat-tempat parkir, masyarakat bisa menggunakan shuttle bus menuju tempat tujuan. Bus-bus yang disediakan tentu harus nyaman.

Advertising
Advertising

Pemerintah Bali juga bisa menerapkan sistem jalan berbayar atau electronic road pricing. Sistem ini dipakai di semua kota besar di dunia, termasuk Jakarta, yang akan menerapkan kebijakan ini tahun depan. Kebijakan ini harus disertai dengan pengenaan tarif parkir yang mahal dan kenaikan pajak progresif yang tinggi.

Harus diakui, hampir semua kota di Indonesia memiliki transportasi yang buruk. Sebagian besar bus, angkot, taksi, dan kereta api tak nyaman, bersih, dan aman. Belum lagi disiplin pengendara yang buruk. Mass rapid transit (MRT) juga baru dalam tahap awal pembangunan di Jakarta. Bali, dengan jumlah penduduk 4 juta jiwa dan 6.000 turis yang datang setiap hari, jelas perlu memperbanyak dan menata kembali angkutan publik mereka. Pemerintah Bali, dengan melibatkan pertimbangan masyarakat adat, perlu pula merancang pembangunan MRT.

Sederet langkah pro-transportasi publik itu lebih masuk akal ketimbang menerapkan kebijakan moratorium pemilikan kendaraan.

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 menit lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

12 menit lalu

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

Prabowo menjelaskan alasan mengapa dia maju dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Kembali Ditangkap atas Kasus Narkoba, Polisi Sita Sabu, Ekstasi hingga Obat Keras

14 menit lalu

Rio Reifan Kembali Ditangkap atas Kasus Narkoba, Polisi Sita Sabu, Ekstasi hingga Obat Keras

Polres Metro Jakarta Barat menangkap aktor Rio Reifan dalam kasus penyalagunaan narkotika di kediamannya di Jakarta Barat pada Jumat, 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

22 menit lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Soal Putusan MK: Perjuangan Tidak Sia-sia

26 menit lalu

Anies Baswedan Soal Putusan MK: Perjuangan Tidak Sia-sia

Anies Baswedan menyatakan langkah barisannya melakukan gugatan dugaan kecurangan Pilpres 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK) bukanlah hal sia-sia.

Baca Selengkapnya

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

32 menit lalu

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

Penyisiran untuk mencari ABK KM Papua Jaya 2 itu dilakukan sesuai Sarmap Prediction Basarnas Command Center (BBC), namun hasilnya nihil.

Baca Selengkapnya

8 Kampus Swasta yang Menyediakan Beasiswa Pakai Skor UTBK SNBT

36 menit lalu

8 Kampus Swasta yang Menyediakan Beasiswa Pakai Skor UTBK SNBT

Gagal UTBK SNBT 2024? Manfaatkan skor UTBK di kampus swasta berikut ini.

Baca Selengkapnya

PPP Soal Arsul Sani Tangani Sengketa Pileg: Siapa yang Melarang?

46 menit lalu

PPP Soal Arsul Sani Tangani Sengketa Pileg: Siapa yang Melarang?

PPP tidak memiliki urusan apa pun dengan hakim MK Arsul Sani dalam gugatan Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

52 menit lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Tinggi Peminat, Lokasi Konser Radwimps Pindah dari BCIS Ancol ke JCC Senayan

52 menit lalu

Tinggi Peminat, Lokasi Konser Radwimps Pindah dari BCIS Ancol ke JCC Senayan

Untuk mengakomodasi permintaan besar penggemar, lokasi konser Radwimps pindah ke Jakarta Convention Center (JCC), Senayan.

Baca Selengkapnya