Menaikkan Harga BBM

Penulis

Senin, 2 Desember 2013 20:39 WIB

Pemerintah semestinya malu melihat Bank Indonesia pontang-panting mempertahankan nilai rupiah. Hari-hari ini nilai tukar rupiah tertekan akibat beban utang luar negeri swasta, dan impor bahan bakar minyak, serta penguatan dolar Amerika. Tekanan tidak sehebat sekarang andaikata pemerintah mampu mengendalikan impor BBM dan inflasi.

Kebijakan BI sudah memadai. Suku bunga acuan dari 5,75 persen pada Mei dinaikkan menjadi 7,5 persen pada November lalu. Bank sentral juga menguras cadangan devisa, dari US$ 112 miliar pada 2012 menjadi US$ 97 miliar pada akhir Oktober lalu. Tapi berbagai langkah itu belum cukup. BI memerlukan sokongan pemerintah untuk menguatkan nilai tukar rupiah.

Dua hal yang perlu dilakukan pemerintah adalah memangkas inflasi, serta mengurangi impor minyak mentah dan BBM. Inflasi tahunan pada November tetap tinggi, yakni 8,37 persen. Ketersediaan pasokan dan distribusi masih jadi masalah. Faktor cuaca pada akhir tahun juga patut diwaspadai. Inflasi dipastikan lebih tinggi daripada patokan APBN sebesar 7,2 persen.

Menurunkan inflasi penting agar bank sentral bisa mengerem kenaikan suku bunga acuan. Kenaikan BI Rate memang harus dilakukan untuk menahan orang berbelanja lantaran suku bunga bank tak lagi menarik. Namun tingginya suku bunga juga akan memberatkan para debitor karena beban cicilan meningkat dan hanya menguntungkan pemilik uang besar.

Penurunan impor minyak dan BBM juga mendesak. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa impor minyak dan BBM pada Januari-Oktober 2013 mencapai US$ 34,6 miliar, naik 7 persen dibanding tahun lalu. Tapi, yang lebih berbahaya, defisit neraca minyak dan BBM pada periode ini naik lebih tinggi, 21,4 persen, menjadi US$ 22,5 miliar.

Advertising
Advertising

Tingginya impor minyak didorong oleh konsumsi BBM yang naik luar biasa. Pada 2002, konsumsi BBM kita masih 63,7 juta kiloliter, sedangkan tahun lalu sudah mencapai 71,7 juta kiloliter. Padahal produksi minyak dalam negeri stagnan dan kilang kita amat terbatas. Negeri ini terakhir kali membangun kilang pada 20 tahun silam. Akibatnya, kita juga harus mengimpor BBM.

Dalam situasi seperti itu, pilihan paling rasional adalah menekan konsumsi BBM. Jika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mau berpikir sederhana, solusinya adalah menaikkan lagi harga BBM bersubsidi. Banyak pihak mengusulkan kenaikan bertahap dengan jumlah kecil dalam jangka waktu tertentu. Usul ini pernah dilontarkan sebelum pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi pada 22 Juni lalu, tapi ditolak. Setelah menimbang berlama-lama, pemerintah memilih menaikkan langsung Rp 2.000 per liter.

Langkah yang berliku-liku sekaligus terlambat itu berdampak buruk. Efek inflasi muncul dua kali: inflasi sesaat setelah kebijakan diumumkan, dan efek inflasi yang sudah terjadi ketika pemerintah sibuk mendiskusikan rencana kenaikan harga BBM. Kini ditunggu langkah pemerintah yang cepat dan sederhana untuk menyelamatkan perekonomian.

Berita terkait

Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024

56 menit lalu

Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus mengakui keunggulan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

1 jam lalu

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

Bisnis produk kosmetik dan skincare semakin diminati masyarakat Indonesia. Para pengusaha kecantikan mengandalkan maklon untuk produksi kosmetiknya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia vs Irak Imbang 1-1, Lanjut ke Perpanjangan Waktu

1 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia vs Irak Imbang 1-1, Lanjut ke Perpanjangan Waktu

Tak ada gol tambahan di babak kedua membuat laga TImnas U-23 Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23 2024. Laga berlanjut ke babak tambahan.

Baca Selengkapnya

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Siap Tampil Mati-matian

2 jam lalu

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Siap Tampil Mati-matian

Atlet tunggal putra, Jonatan Christie, mengatakan tim putra Indonesia siap memberikan kemampuan terbaik pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

2 jam lalu

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

ksekutif Produser Musikal Keluarga Cemara, Anggia Kharisma mengatakan, kisah keluarga hangat ini tak lekang oleh zaman.

Baca Selengkapnya

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

2 jam lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

2 jam lalu

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

Penyebab fast charging tidak berfungsi dapat diakibatkan oleh beberapa hal. Salah satunya karena port pengisian daya rusak. Ketahui cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

2 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

Ivar Jenner sempat membawa Timnas U-23 Indonesia unggul lebih dulu atas Irak pada perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

2 jam lalu

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

Yura Yunita terpilih untuk menyanyikan original soundtrack Glenn Fredly The Movie, yang diciptakan oleh mentor musiknya sebelum berpulang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

3 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya