Agar Pemberantasan Korupsi Tak Mandek

Penulis

Jumat, 6 Desember 2013 22:05 WIB

Teknik-teknik pemberantasan korupsi tampaknya perlu segera diubah total. Model yang selama ini dipakai terbukti sudah tidak cespleng. Koruptor lama tak kunjung kapok, koruptor baru pun terus bermunculan seperti jamur di musim hujan. Tak mengherankan bila cap bahwa Indonesia adalah surga koruptor masih melekat.

Dalam laporan Transparency International, indeks persepsi korupsi (corruption perception index/CPI) terbaru secara jelas menunjukkan hal itu. Dua tahun berturut-turut, skor indeks persepsi korupsi untuk Indonesia adalah 32. Sudah banyak pembobol duit negara yang dijebloskan ke penjara, tapi maksiat korupsi jalan terus.

Secara peringkat, indeks persepsi korupsi di Indonesia memang mengalami kenaikan tipis. Di antara 177 negara yang disurvei, peringkat Indonesia ada pada urutan ke-114. Tahun lalu ada pada peringkat ke-188. Namun kenaikan peringkat ini tidak bisa disebut sebagai prestasi. Bila dibandingkan dengan negara lain, program pemberantasan korupsi Indonesia masih kedodoran dan jauh tertinggal. Di lingkup Asia Tenggara saja, kita kalah oleh Singapura, Malaysia, Brunei, Filipina, dan Thailand. Menempati angka 32, posisi Indonesia sama dengan Mesir, sedikit lebih baik daripada Albania (31), Nepal (31), dan Vietnam (31).

Yang memprihatinkan lagi, rupanya para pejabat kita apatis terhadap laporan seperti indeks korupsi. Meski skor jeblok, tak ada rasa bersalah, apalagi berupaya memperbaikinya. Sungguh berbeda sikap pemerintah Indonesia dengan Australia. Meski Negeri Kanguru itu tetap berada pada urutan 10 besar sebagai negara yang bersih dari korupsi, pemerintah Australia meratapi karena skornya turun empat poin dibanding tahun lalu.

Di Indonesia, program antirasuah sepertinya hanya serius dijalankan oleh satu institusi saja, yakni Komisi Pemberantasan Korupsi. Lembaga negara terkesan setengah hati menjalankannya. Banyak pejabat negara yang bersekongkol dengan petinggi partai atau anggota Dewan Perwakilan Rakyat untuk mengegolkan sebuah anggaran. Tak sedikit pula instansi tertentu menjadi sapi perahan para petinggi partai.

Advertising
Advertising

Sistem pemilihan calon legislator dan kepala daerah yang menguras banyak uang juga memperparah infeksi korupsi di negeri ini. Saat ini sudah ada 311 kepala daerah yang terseret masuk pusaran korupsi, baik sebagai tersangka maupun terpidana. Untuk terpilih menjadi kepala daerah, contohnya, mereka butuh dana belasan sampai puluhan miliar rupiah. Padahal gaji resmi bupati di beberapa daerah cuma Rp 6,2 juta per bulan. Bila ditambah tunjangan lain-lain, bisa menjadi sekitar Rp 60 juta sebulan. Jika dia menjabat selama lima tahun, pendapatannya hanya Rp 3,6 miliar. Bagaimana gaji sebesar itu bisa menutup biaya kampanye yang belasan miliar bila tak korupsi?

Harus ada komitmen untuk memutus mata rantai korupsi di kalangan politikus. Usulan mengubah sistem pemilihan langsung atau negara menanggung biaya kampanye lewat televisi atau radio patut dikaji. Sebab, jika hal itu terus dibiarkan, praktek korupsi akan terus beranak-pinak. Koruptor-koruptor muda akan bermunculan dan merontokkan negeri ini.

Berita terkait

Bayer Leverkusen Juarai Liga Jerman 2023-2024 Tanpa Terkalahkan, Ini Kunci Suksesnya Menurut Jonathan Tah

41 menit lalu

Bayer Leverkusen Juarai Liga Jerman 2023-2024 Tanpa Terkalahkan, Ini Kunci Suksesnya Menurut Jonathan Tah

Bayer Leverkusen menutup musim kompetisi Liga Jerman 2023-2024 dengan indah: menjadi juara tanpa terkalahkan.

Baca Selengkapnya

Paytren Dicabut OJK, Apa Itu Investasi Syariah? Simak Penjelasan Ekonom Celios

45 menit lalu

Paytren Dicabut OJK, Apa Itu Investasi Syariah? Simak Penjelasan Ekonom Celios

Manajer investasi usaha bidang konvensional berpatokan pada pasar bebas.

Baca Selengkapnya

Berita Liga Italia: Thiago Motta Masih Bimbang, Tetap di Bologna atau Menjadi Pelatih Juventus

1 jam lalu

Berita Liga Italia: Thiago Motta Masih Bimbang, Tetap di Bologna atau Menjadi Pelatih Juventus

Thiago Motta menyatakan masih bimbang untuk menentukan masa depannya, apakah tetap bertahan menjadi pelatih Bologna atau pindah ke Juventus.

Baca Selengkapnya

Jadwal Final Championship Series Liga 1 Digelar 2 Leg: Persib Bandung vs Madura United

2 jam lalu

Jadwal Final Championship Series Liga 1 Digelar 2 Leg: Persib Bandung vs Madura United

Simak jadwal final Championship Series Liga 1 antara Persib Bandung vs Madura United, serta perebutan posisi ketiga Bali United vs Borneo FC.

Baca Selengkapnya

Manchester City Kembali Juarai Liga Inggris, Simak 6 Gelar Pep Guardiola dalam 8 Tahun

3 jam lalu

Manchester City Kembali Juarai Liga Inggris, Simak 6 Gelar Pep Guardiola dalam 8 Tahun

Keberhasilan Manchester City menjuarai Liga Inggris 2023-2024 menjadi pencapaian luar biasa bagi Pep Guardiola.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Laga Perpisahan Jurgen Klopp dengan Liverpool

3 jam lalu

Cerita dari Laga Perpisahan Jurgen Klopp dengan Liverpool

Liverpool mengantar kepergian pelatih tercinta, Jurgen Klopp, dengan sebuah kemenangan. Mereka mengalahkan Wolves dengan skor 2-0.

Baca Selengkapnya

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

3 jam lalu

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

Tuan rumah jadi juara umum dengan dua gelar di Thailand Open 2024, tiga gelar lainnya diraih Cina, India, dan Malaysia.

Baca Selengkapnya

6 Hal yang Dilakukan untuk Tekan Angka Kematian Jamaah Haji

4 jam lalu

6 Hal yang Dilakukan untuk Tekan Angka Kematian Jamaah Haji

Ada beragam upaya yang dicoba lakukan pemerintah untuk menekan angka kematian haji.

Baca Selengkapnya

Begini Komentar Phil Foden setelah Cetak Brace untuk Memastikan Manchester City Menjuara Liga Inggris 2023-2024

4 jam lalu

Begini Komentar Phil Foden setelah Cetak Brace untuk Memastikan Manchester City Menjuara Liga Inggris 2023-2024

Phil Foden menjadi pahlawan saat Manchester City memenangi gelar Liga Inggris. Ia memborong dua gol untuk mengantar timnya menang atas West Ham.

Baca Selengkapnya

Daftar Juara Liga Inggris setelah Manchester City Menjadi Kampiun Musim 2023-2024

4 jam lalu

Daftar Juara Liga Inggris setelah Manchester City Menjadi Kampiun Musim 2023-2024

Manchester City berhasil menjuarai Liga Inggris 2023-2024 setelah mengalahkan West Ham United dengan skor 3-1 pada pekan terakhir.

Baca Selengkapnya