Tragedi Mahasiswa ITN

Penulis

Jumat, 13 Desember 2013 01:37 WIB

Tragedi Fikri Dolasmantya Surya menambah panjang daftar korban perpeloncoan. Mahasiswa Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang ini diduga disiksa oleh seniornya hingga meninggal. Pemerintah, yang telah lama menghapus kegiatan perpeloncoan, semestinya bertindak tegas terhadap perguruan yang melanggar.

Kematian mahasiswa 20 tahun itu baru mencuat belakangan setelah foto penyiksaan tersebut beredar di Twitter dan Facebook. Fikri meninggal saat menjalani perpeloncoan di Gua Cina, Kabupaten Malang, pada 9 sampai 13 Oktober lalu. Kondisi tubuh korban amat mengenaskan. Matanya penuh darah dan lidahnya tergigit. Menurut versi para seniornya, Fikri kelelahan. Katanya, ia ambruk saat menanam bakau dan meninggal ketika dibawa ke puskesmas.

Penjelasan itu berbeda dengan pengakuan rekan-rekan Fikri. Menurut mereka, korban meninggal setelah disiksa secara maraton. Bersama rekan-rekannya, ia diinjak-injak saat push-up dan diwajibkan makan dengan tangan penuh debu, dan berbagi sebotol air minum untuk sekitar 100 mahasiswa. Mereka juga dipaksa oleh seniornya menirukan adegan dalam film-film syur.

Pengelola ITN Malang seakan tidak mengambil pelajaran dari sederet kasus serupa sebelumnya. Sepanjang tahun ini, beberapa anak muda meninggal karena perpeloncoan. Di antaranya adalah Anindya Ayu Puspita, siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Bantul; dan David Richard Djumaati, mahasiswa Akademi Ilmu Pelayaran Djadajat.

Pemerintah semestinya bertindak lebih tegas memberangus kegiatan perpeloncoan. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 38 Tahun 2000 yang melarang perpeloncoan terbukti tak manjur. Aturan itu seperti senapan tanpa peluru karena tak mencantumkan sanksi. Walhasil, kegiatan yang penuh mudarat itu masih menjamur.

Advertising
Advertising

Program orientasi atau pengenalan cara belajar di kampus sebenarnya wajar saja dilakukan. Mahasiswa baru butuh beradaptasi terhadap cara belajar baru, bagaimana berinteraksi dengan dosen pengajar, atau mencari bahan di perpustakaan. Masalahnya, program orientasi ini sering dijadikan ajang balas dendam para seniornya.

Mahasiswa senior juga kerap memperlakukan mahasiswa baru sebagai obyek penderita. Mereka mencekoki mahasiswa baru dengan kegiatan yang tak berkaitan dengan proses belajar. Menirukan adegan film porno, misalnya, jelas bukan aktivitas yang mendidik. Program orientasi model inilah yang semestinya dilarang total.

Pemerintah harus merevisi aturan tersebut dan mencantumkan sanksi yang keras. Jika melakukan kegiatan pengenalan kampus yang menyimpang, perguruan tinggi mesti diberi sanksi administratif. Misalnya, status akreditasi perguruan tinggi itu diturunkan peringkatnya. Dengan cara ini, rektor akan lebih serius mengawasi program pengenalan kampus.

Jangan lupa, hukum harus ditegakkan. Polisi harus mengusut tuntas tragedi Fikri. Siapa pun yang bersalah semestinya mendapat ganjaran setimpal.

Berita terkait

Queen of Tears Tamat dengan Happy Ending, Bikin Penonton Susah Move On

2 menit lalu

Queen of Tears Tamat dengan Happy Ending, Bikin Penonton Susah Move On

Queen of Tears membuat sebagian besar penonton senang karena happy ending, namun sulit dilupakan, termasuk yang dialami Audi Marissa dan Asmirandah.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 menit lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

MK Siapkan 3 Panel untuk Sengketa Pileg, ini Komposisi Hakimnya

9 menit lalu

MK Siapkan 3 Panel untuk Sengketa Pileg, ini Komposisi Hakimnya

Hari ini MK mulai menyidangkan sengketa pileg.

Baca Selengkapnya

OPPO Find X7 Ultra Versi Satellite Communication Mulai Dijual di China, Ini Spesifikanya

9 menit lalu

OPPO Find X7 Ultra Versi Satellite Communication Mulai Dijual di China, Ini Spesifikanya

OPPO Find X7 Ultra Satellite Communication mendukung kartu China Telecom dan kartu khusus satelit Tiantong.

Baca Selengkapnya

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

13 menit lalu

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

Bark Air merupakan layanan perjalanan udara pertama yang memungkinkan anjing menikmati penerbangan kelas satu.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

13 menit lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Simak Aturan Berpakaian saat UTBK: Dilarang Pakai Sandal hingga Celana Model Sobek

16 menit lalu

Simak Aturan Berpakaian saat UTBK: Dilarang Pakai Sandal hingga Celana Model Sobek

Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk SNBT akan dilaksanakan pada Selasa 30 April, dan 2-7 Mei 2024, Berikut aturan berpakaian

Baca Selengkapnya

Kontroversi Hakim MK Arsul Sani Tangani Sengketa Pileg PPP, Boleh atau Tidak?

22 menit lalu

Kontroversi Hakim MK Arsul Sani Tangani Sengketa Pileg PPP, Boleh atau Tidak?

Hakim MK Arsul Sani diperbolehkan menangani sengketa pileg terkait dengan PPP. Padahal sebelum jadi hakim MK, Arsul adalah politikus partai tersebut.

Baca Selengkapnya

Ponsel Gaming Infinix GT 20 Pro Resmi Diluncirkan di Arab Saudi, Ini Spesifikasinya

22 menit lalu

Ponsel Gaming Infinix GT 20 Pro Resmi Diluncirkan di Arab Saudi, Ini Spesifikasinya

Infinix GT 20 Pro mengusung layar AMOLED berukuran 6,78 inci dengan bezel tipis.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Anwar Usman Gunakan Inhaler saat Sidang Sengketa Pemilu 2024

25 menit lalu

Hakim MK Anwar Usman Gunakan Inhaler saat Sidang Sengketa Pemilu 2024

Hakim MK Anwar Usman tampak menggunakan inhaler ketika menangani sidang sengketa pemilu 2024 pada hari ini.

Baca Selengkapnya