Tragedi Demokrasi di Thailand

Penulis

Sabtu, 14 Desember 2013 02:03 WIB

Dalam politik, memaksakan ego terbukti mendatangkan lebih banyak mudarat ketimbang manfaat. Berlarut-larutnya rusuh politik di Mesir dan Thailand menjadi pelajaran berharga.

Di Mesir, Muhammad Mursi dulu merupakan presiden pilihan rakyat. Dia mendapat dukungan luas setelah rezim otoriter Husni Mubarak jatuh. Namun dia segera terdepak ke luar gelanggang gara-gara memaksakan diri mengukuhkan simbol-simbol kelompoknya, Al-Ikhwan al-Muslimun. Langkah Mursi membuat militer, musuh bebuyutan Al-Ikhwan, mendapat legitimasi buat melancarkan kudeta. Mesir akhirnya terseret ke dalam kubangan perang saudara.

Di Thailand, pemerintah Perdana Menteri Yingluck Shinawatra juga bernasib sama. Perdana menteri cantik itu memaksakan ide rancangan undang-undang amnesti, berisi pengampunan bagi mereka yang terlibat dalam aneka pelanggaran peraturan sepanjang 2004 sampai 2010. Kalangan oposisi, gabungan dari Partai Demokrat dan kelompok anti-eks Perdana Menteri Thaksin Shinawatra, membaca ada "udang" di balik ide tersebut. Langkah itu dinilai sebagai "pengampunan bagi Thaksin". Maka, ribuan orang berdemonstrasi memenuhi jalan-jalan Bangkok. Kantor polisi dan perusahaan BUMN lumpuh.

Rancangan undang-undang itu sebenarnya sudah ditolak oleh parlemen. Tapi gagasan Yingluck lekas menjadi blunder politik dan membangunkan macan tidur: kelompok anti-Thaksin. Mereka pun menuntut pengunduran diri Perdana Menteri. Yingluck, yang sebenarnya mendapat dukungan kuat dari masyarakat di pedesaan dan kelas bawah, tak berkutik menghadapi unjuk rasa. Perekonomian di negeri itu sudah tiga minggu ini mati suri.

Seperti halnya kudeta di Mesir, tindakan kelompok anti-Thaksin yang telah dua kali gagal memenangi pemilu di negeri itu semestinya tak bisa ditenggang. Tuntutan mundur itu bukan langkah demokratis. Mereka sedang memaksakan kehendak, meski berdalih ingin menyelamatkan Thailand dari tangan-tangan kotor Thaksin.

Advertising
Advertising

Perdana Menteri Yingluck Shinawatra mungkin saja merupakan kepanjangan tangan Thaksin Shinawatra, saudara laki-lakinya yang kini berada di tempat pelariannya di Dubai. Namun, dengan dukungan 60 persen pemilih dalam pemilihan yang lalu, Yingluck tetaplah memiliki legitimasi sebagai kepala negara sampai masa kepemimpinannya berakhir.

Dunia khawatir, jika kelompok Kaus Kuning atawa kelompok anti-Thaksin terus memaksakan keinginan menggulingkan Yingluck, Negeri Gajah Putih itu akan jatuh ke jurang perang saudara seperti Mesir. Pertentangan antara kelompok anti dan pendukung Thaksin akan memanas dan menjadi bentuk pertentangan kelas-antara kelas menengah dan kelas bawah. Thailand seharusnya belajar dari kasus Mesir.

Tidak setuju dengan kebijakan kepala negara tak boleh diselesaikan dengan adu jotos. Mereka harus sabar menunggu pemilu berikutnya untuk menggulingkan Yingluck secara legal. Menghadapi semua ini, kedua kelompok semestinya mengambil sebuah jeda, mengurangi ketegangan. Terlalu mahal ongkos politik yang harus ditanggung jika semua diselesaikan dengan kudeta. Pemimpin politik rugi, rakyat lebih rugi lagi.

Berita terkait

Pembukaan World Water Forum Ke-10 Digelar di KEK Kura-kura Bali

5 menit lalu

Pembukaan World Water Forum Ke-10 Digelar di KEK Kura-kura Bali

Pemerintah Bali bersama Panitia World Water Forum ke-10 dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menjalankan upacara Segara Kerthi.

Baca Selengkapnya

7 Tradisi Umat Buddha Rayakan Waisak, Mengenakan Pakaian Putih Hingga Mandi Sang Buddha

6 menit lalu

7 Tradisi Umat Buddha Rayakan Waisak, Mengenakan Pakaian Putih Hingga Mandi Sang Buddha

Pada Hari Raya Waisak, umat Buddha akan mengunjungi kuil-kuil lokal maupun kuil besar untuk melakukan doa. Umat Buddha juga umumnya melakukan perenungan akan diri dan kehidupan secara tenang.

Baca Selengkapnya

Kalahkan Tyson Fury, Oleksandr Usyk Menjadi Juara Sejati Tinju Dunia Kelas Berat

11 menit lalu

Kalahkan Tyson Fury, Oleksandr Usyk Menjadi Juara Sejati Tinju Dunia Kelas Berat

Petinju Ukraina Oleksandr Usyk menjadi juara sejati tinju dunia di kelas berat setelah mengalahkan Tyson Fury.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

11 menit lalu

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

Satgas Damai Cartenz menyimpulkan KKB membunuh Boki Ugipa setelah melihat ancaman ke keluarganya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

13 menit lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

35 menit lalu

Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

Sebelumnya ledakan serupa terjadi sekitar 18.40 waktu Indonesia tengah, Kamis, 16 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Gibran Tak Setuju Larangan Study Tour Sekolah Pasca Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana

41 menit lalu

Gibran Tak Setuju Larangan Study Tour Sekolah Pasca Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana

Menurut Gibran, yang diperlukan adalah uji kelayakan kendaraan yang digunakan, bukan melarang adanya study tour.

Baca Selengkapnya

BNPB: Data Terbaru Korban Meninggal Banjir Lahar Sumbar 61 Orang, Modifikasi Cuaca Diperpanjang

42 menit lalu

BNPB: Data Terbaru Korban Meninggal Banjir Lahar Sumbar 61 Orang, Modifikasi Cuaca Diperpanjang

Pembaharuan data BNPB untuk orang yang dilaporkan hilang dalam kejadian galodo atau banjir lahar ini total sebanyak 14 orang.

Baca Selengkapnya

Klasemen Akhir Liga Jerman 2023/2024: Bayer Leverkusen Lengkapi Gelar Juara dengan Status Tak Terkalahkan

47 menit lalu

Klasemen Akhir Liga Jerman 2023/2024: Bayer Leverkusen Lengkapi Gelar Juara dengan Status Tak Terkalahkan

Bayer Leverkusen menutup Liga Jerman musim 2023/2024 sebagai juara yang tak terkalahkan.

Baca Selengkapnya

PPP Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak untuk Pilkada Jawa TImur

53 menit lalu

PPP Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak untuk Pilkada Jawa TImur

Duet Khofifah-Emil mendapat tiga rekomendasi dari partai untuk maju di Pilkada Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya