Teroris Ciputat

Penulis

Kamis, 2 Januari 2014 22:07 WIB

Terbongkarnya jaringan teroris yang bermarkas di Ciputat, Tangerang Selatan, menunjukkan kegiatan berbahaya ini belum habis. Kelompok penebar teror selalu bisa merekrut kader baru. Ini berarti upaya memerangi dan mencegah munculnya terorisme tak boleh kendur.

Dalam penggerebekan di Kampung Sawah, Ciputat, pada malam tahun baru itu, Detasemen Khusus 88 menembak mati enam terduga teroris. Mereka antara lain Dayat Kacamata dan Nurul Haq, yang dikenal sebagai pelaku serentetan penembakan terhadap personel kepolisian di Jakarta dan sekitarnya.

Serangan teroris terhadap polisi berlangsung sejak pertengahan tahun lalu. Korban pertama adalah Ajun Inspektur Dua Saktiyono, yang ditembak hingga tewas di kawasan Cireundeu, Ciputat. Tak lama kemudian, terjadi pula penembakan terhadap polisi yang sedang melintas di dekat Rumah Sakit Sariasih, Ciputat.

Kepolisian semakin menjadi bulan-bulanan teroris setelah korban jatuh lagi di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan. Dua polisi tewas ditembak ketika sedang berpatroli. Terakhir, seorang polisi juga ditembak hingga tewas saat mengawal truk di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta.

Penggerebekan di Kampung Sawah itu diharapkan bisa memulihkan kepercayaan diri kepolisian dalam bertugas. Selama ini anggota kepolisian sempat takut mengenakan seragam ketika berangkat ke kantor. Jumlah polisi yang mengatur lalu lintas pun sempat berkurang. Hal ini jelas merugikan masyarakat.

Terbongkarnya jaringan Nurul Haq itu juga memperlihatkan bahwa terorisme belum lenyap di negeri ini. Jaringan mereka memang tak sekuat sebelumnya, tapi tetap perlu diwaspadai. Mereka diduga membiayai operasinya dengan dana yang diperoleh dari kegiatan lain, seperti merampok bank. Sasaran mereka bukan lagi simbol-simbol negara asing seperti yang dilakukan oleh Noor Din M. Top, Imam Samudra, Amrozi, dan Ali Ghufron.

Advertising
Advertising

Nurul Haq dan kawan-kawan boleh dibilang merupakan jaringan baru. Mereka tidak pernah dilatih ala militer di Afganistan atau Filipina Selatan. Hanya, cara mereka bersembunyi mirip dengan generasi sebelumnya. Mereka menyewa rumah penduduk sebagai markas untuk merencanakan serangan. Diperkirakan, kelompok ala teroris Ciputat masih cukup banyak.

Itu sebabnya, Kepolisian RI harus terus mewaspadainya. Kemungkinan besar anggota jaringan Nurul Haq akan melancarkan balas dendam setelah banyak rekannya tewas dalam penggerebekan di Ciputat. Mereka mungkin tak merancang peledakan bom berskala besar, tapi akan melakukan serangan sporadis seperti yang dilakukan selama ini terhadap anggota kepolisian.

Upaya pencegahan, seperti program deradikalisasi, juga perlu dilanjutkan oleh pemerintah. Begitu pula upaya membatasi ruang gerak teroris lewat penertiban rumah kontrakan. Pemerintah daerah dan masyarakat bisa berperan dalam mencegah wilayahnya menjadi sarang teroris.

Berita terkait

Basuki Hadimuljono: Presiden Jokowi Sempat 'Down' saat Gol Timnas U-23 Indonesia Dianulir Wasit

1 menit lalu

Basuki Hadimuljono: Presiden Jokowi Sempat 'Down' saat Gol Timnas U-23 Indonesia Dianulir Wasit

Menteri Basuki Hadimuljono mengatakan Presiden Jokowi sempat down saat gol Timnas U-23 Indonesia ke gawang Uzbekistan dianulir wasit.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia Kalah 0-2 dari Uzbekistan, Muhammad Ferarri Kecewa Golnya Dianulir Wasit

10 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia Kalah 0-2 dari Uzbekistan, Muhammad Ferarri Kecewa Golnya Dianulir Wasit

Pemain Timnas U-23 Indonesia, Muhammad Ferarri, kecewa karena gol yang dia cetak ke gawang Uzbekistan di Piala Asia U-23 2024 dianulir wasit.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas Jepang Kalahkan Irak 2-0, Lolos ke Babak Final dan Rebut Tiket Olimpiade

18 menit lalu

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas Jepang Kalahkan Irak 2-0, Lolos ke Babak Final dan Rebut Tiket Olimpiade

Timnas Jepang U-23 lolos ke babak final Piala Asia U-23 2024 sekaligus merebut tiket Olimpiade 2024 setelah menang 2-0 atas Irak.

Baca Selengkapnya

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

19 menit lalu

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

Pejabat Arab dan Muslim di Riyadh mendesak masyarakat internasional untuk menjatuhkan "sanksi efektif" terhadap Israel atas kejahatan perangnya.

Baca Selengkapnya

Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru

1 jam lalu

Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru

Sejak Oktober 2023 lalu, Pemerintah telah mengumumkan keputusan untuk memindahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya

Somasi Minta Robert Bonosusatya Jadi Tersangka Korupsi PT Timah Tak Direspons, MAKI Akan Gugat Praperadilan Kejaksaan Agung

2 jam lalu

Somasi Minta Robert Bonosusatya Jadi Tersangka Korupsi PT Timah Tak Direspons, MAKI Akan Gugat Praperadilan Kejaksaan Agung

Boyamin mengklaim punya data sendiri tentang Robert Bonosusatya dalam pusaran korupsi timah yang telah diserahkan kepada penyidik Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

2 jam lalu

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

4 jam lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Tak Mau Jenazah Brigadir RA yang Tewas Bunuh Diri Diautopsi

4 jam lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Tak Mau Jenazah Brigadir RA yang Tewas Bunuh Diri Diautopsi

Brigadir RA disebut bunuh diri dengan menembakkan senjata api HS Kaliber 9mm ke aras kepalanya saat berada di dalam mobil Alphard.

Baca Selengkapnya

Kompolnas Turun Tangan Selidiki Motif Bunuh Diri Brigadir RA dalam Mobil Alphard

4 jam lalu

Kompolnas Turun Tangan Selidiki Motif Bunuh Diri Brigadir RA dalam Mobil Alphard

Polisi telah menutup kasus tewasnya Brigadir RA dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang. Disebut bunuh diri.

Baca Selengkapnya