Ujian bagi Jokowi

Penulis

Kamis, 9 Januari 2014 22:52 WIB

Kemampuan Jokowi mengatasi persoalan sosial diuji lagi. Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota ini mesti membereskan urusan Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan, yang dipersiapkan sebagai depo mass rapid transit. Tertundanya penataan Lebak Bulus jelas menghambat proyek MRT, yang amat diandalkan buat mengatasi kemacetan lalu lintas.

Problem muncul karena bus-bus lintas provinsi masih berkeberatan dipindahkan ke terminal lain, seperti Kampung Rambutan, Kalideres, dan Pulogadung. Perlawanan juga datang dari para pedagang, penjual tiket, dan sopir angkutan kota yang merasa dirugikan. Mereka sempat berdemonstrasi sehingga Jokowi untuk sementara menunda penutupan Terminal Lebak Bulus.

Popularitas Jokowi yang semakin melejit sebagai calon presiden-sekalipun belum diusung resmi oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan-bisa memudahkan upaya mengatasi urusan konkret seperti kasus Lebak Bulus. Orang juga sudah mengenal rekam jejaknya yang amat peduli terhadap kepentingan masyarakat bawah. Tapi hal itu bisa pula berakibat sebaliknya: justru menyulitkan penyelesaian masalah. Kalangan yang dirugikan oleh perubahan di Terminal Lebak Bulus akan menaikkan daya tawar jika mereka paham urusan seperti itu menjadi pertaruhan bagi reputasi Jokowi.

Itu sebabnya, Jokowi tetap harus berhati-hati. Pemerintah DKI Jakarta perlu mencari solusi yang memuaskan bagi pihak yang dirugikan oleh penataan Terminal Lebak Bulus. Urusan yang tampak kecil ini bisa memicu persoalan lebih besar bila tak ditangani secara bijak. Ia harus memastikan para pejabat DKI telah melakukan sosialisasi dan pendekatan secara maksimal terhadap operator bus dan pedagang yang masih menentang.

Penataan Terminal Lebak Bulus amat penting untuk memuluskan pembangunan proyek MRT. Pembenahan ini mesti dilakukan sebelum pengerjaan koridor MRT tahap I, yang membentang dari Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia. Panjang koridor I ini 15,7 kilometer dan ditargetkan selesai pada 2016. Diharapkan, proyek MRT ini menjadi solusi bagi kemacetan kronis di Jakarta. Kemacetan lalu lintas selama ini tak hanya menyiksa penduduk Jakarta, tapi juga menimbulkan kerugian besar secara sosial dan ekonomi.

Advertising
Advertising

Dengan kata lain, proyek MRT jelas menyangkut kepentingan lebih besar. Para operator bus jarak jauh, sopir, dan pedagang di Lebak Bulus semestinya rela berkorban. Tapi argumen seperti ini bisa tidak mempan untuk meluluhkan para pemrotes. Mereka tetap perlu didengarkan keinginannya agar tidak menimbulkan kisruh yang berkepanjangan.

Jokowi, yang sudah terbiasa menyelesaikan masalah pedagang kaki lima, permukiman liar, hingga pembebasan lahan untuk jalan tol, semestinya tidak kehabisan kiat untuk mengatasi masalah di Lebak Bulus. Ia juga dituntut bersikap tegas dalam menyelesaikan kisruh ini tanpa harus mengorbankan reputasinya sebagai pembela kepentingan rakyat kecil.

Berita terkait

Macam Masalah pada Leher dan Cara Mengatasi

1 menit lalu

Macam Masalah pada Leher dan Cara Mengatasi

Pegal pada leher sering mengganggu aktivitas sehari-hari sehingga penting untuk mendeteksi penyebabnya terlebih dulu dengan memahami cara penanganan.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia Witan Sulaeman Punya Ritual Telpon Orang Tuan Sebelum Bertanding

4 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia Witan Sulaeman Punya Ritual Telpon Orang Tuan Sebelum Bertanding

Saat ini Witan Sulaeman dan para pemain timnas U-23 Indonesia tengah berlaga di Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Pelindo Layani 2,2 Juta Orang Saat Mudik Lebaran 2024

6 menit lalu

Pelindo Layani 2,2 Juta Orang Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 2.260.360 orang tercatat menggunakan layanan kepelabuhanan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo di 63 terminal penumpang selama periode libur panjang Lebaran, pada 26 Maret - 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

2.089 Peserta Akan Ikuti UTBK SNBT di Itera, Ini Ketentuannya dari Panitia

16 menit lalu

2.089 Peserta Akan Ikuti UTBK SNBT di Itera, Ini Ketentuannya dari Panitia

Sebanyak 2.089 peserta akan mengikuti UTBK SNBT 2024 di Institut Teknologi Sumatera atau Itera, besok.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

20 menit lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

5 Perbedaan Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan

22 menit lalu

5 Perbedaan Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan

Ini perbedaan Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan dilihat dari pengertian, tujuan, manfaat, kepesertaan, hingga besaran iuran.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Kubu Prabowo, PKB Ogah Ikut-ikutan

26 menit lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Kubu Prabowo, PKB Ogah Ikut-ikutan

Aboe Bakar mengatakan PKS ingin berbuat sesuatu bagi bangsa Indonesia setelah dua periode atau 10 tahun berada di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Kiper Timnas U-23 Indonesia Ernando Ari Minta Doa ke Ibunya sebelum Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024 Lawan Uzbekistan

29 menit lalu

Kiper Timnas U-23 Indonesia Ernando Ari Minta Doa ke Ibunya sebelum Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024 Lawan Uzbekistan

Ibu kiper timnas U-23 Indonesia, Ernando Ari, Erna Yuli Lestari, mengungkapkan bahwa anaknya menelponnya meminta didoakan menjelang pertandingan.

Baca Selengkapnya

The Problematic Constitutional Court Ruling

29 menit lalu

The Problematic Constitutional Court Ruling

The drama behind the Constitutional Court's ruling over the presidential election dispute.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

29 menit lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya