Genjer-genjer

Penulis

Rabu, 8 Oktober 2014 00:50 WIB

Purnawan Andra,
Peminat Kajian Sosial Budaya

Lagu sebagai wujud ekspresi seni (musik) mempunyai posisi, fungsi, dan pemaknaan yang lekat dengan kebutuhan akan estetika, etika, identifikasi, dan komunalitas. Seturut Shin Nakagawa (2000), eksistensi musik dapat dilihat dari kedudukannya sebagai teks dan konteks di dalam masyarakat. Musik bukan hanya sebuah ekspresi bunyi (teks) yang menghibur atau semata sebagai tontonan, tapi juga sebuah ruang pembacaan yang lebih kritis tentang identitas, tradisi, modernitas, dan sejarah musik itu sendiri (konteks) dalam masyarakatnya.

Lagu bisa menjadi sarana artikulasi ide dan pemikiran. Potensialitasnya menjadikannya senjata ampuh yang mampu menarik khalayak lebih luas untuk terlibat, termasuk dalam politik. Terbukti, di masa pilihan legislatif lalu, orasi politik selalu melibatkan panggung musik dalam setiap kampanyenya. Musik dieksploitasi politikus untuk menarik massa.

Lagu juga bisa hadir pada peta sejarah yang lebih luas dan menjadi perdebatan kontekstual. Pun berperan positif untuk menciptakan paradigma zaman ketika mampu merepresentasikan kondisi aktual dan faktual masyarakat. Seperti ketika kita mengingat lagu Genjer-genjer yang menjadi kontroversi hingga kini.

Aris Setiawan (2011) menulis bahwa lagu yang diharamkan di era Orde Baru itu diidentikkan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Penciptanya, Muhammad Arief, asal Banyuwangi, meninggal karena dibunuh dan dianggap sebagai pengikut PKI dalam pembantaian 1965-1966. Padahal lagu ini secara lugas mengisahkan kondisi ekonomi rakyat yang dilanda kelaparan dan kemiskinan hebat sampai tidak mampu membeli beras. Akibatnya, genjer (Limnocharis flava), yang merupakan tanaman gulma dan biasanya dikonsumsi itik, dijadikan makanan utama bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Oleh PKI, lagu ini dijadikan corong perjuangan ideologinya dalam "memperjuangkan nasib rakyat". Namun seusai peristiwa 30 September, kebijakan politik penumpasan paham komunis sampai ke akar-akarnya turut menyeret lagu ini menjadi sesuatu yang mesti dilenyapkan.

Meski pernah dipopulerkan oleh penyanyi Lilis Suryani dan Bing Slamet, lagu ini semakin lama makin tak terdengar. Padahal, jika dikembalikan pada kodratnya, lagu sederhana ini tak lebih dari sekadar peristiwa bunyi yang tak berbeda dengan lainnya. Strukturnya dengan deretan nada, kontur melodi, dan konsep harmoni menjadikannya sebagai sebuah musik. Justru peristiwa dan tragedi yang menyertainyalah yang menjadikannya tabu.

Perkembangan dan pandangan, termasuk tentang musik, memang tidak dapat dilepaskan dari semangat zaman yang memberinya makna. Pada saat yang sama, adagium klasik bahwa "sejarah ditulis oleh para pemenang" (yang biasanya lalu menjadi penguasa) membuat apa saja yang menguntungkan bisa ditonjolkan dan yang melemahkan bisa dibikin kabur atau dihapuskan. Dan sejarah telah menempatkan Genjer-genjer dalam wilayah sunyi yang menjadikannya tak mampu bersuara sebagai sebuah musik.

Berita terkait

44 Tahun Duta Sheila on 7 Kelahiran Kentucky AS, Mau Tau Motto Hidupnya?

3 hari lalu

44 Tahun Duta Sheila on 7 Kelahiran Kentucky AS, Mau Tau Motto Hidupnya?

Duta Sheila on 7 hari berusia 44 tahun tetap menunjukkan eksistensinya dalam berkiprah di industri musik Tanah Air. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

5 hari lalu

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

Tanggal 30 April diperingati sebagai Hari Jazz Sedunia. Bagaimana kisah musik Jazz sebagai perlawanan?

Baca Selengkapnya

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

11 hari lalu

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Semua kebiasaan ini bukan menjadi hal menakutkan karena bisa diubah dengan pola hidup sehat.

Baca Selengkapnya

Cara Melihat Receiptify Spotify untuk Mengetahui Musik yang Sering Diputar

13 hari lalu

Cara Melihat Receiptify Spotify untuk Mengetahui Musik yang Sering Diputar

Belakangan ini sedang tren orang-orang yang membagikan receiptify Spotify ke media sosial. Ini cara melihat receiptify Spotifnya.

Baca Selengkapnya

Cara Menambahkan Musik di Bio Instagram di Android dan iPhone

17 hari lalu

Cara Menambahkan Musik di Bio Instagram di Android dan iPhone

Instagram kembali mengeluarkan fitur baru. Kini Anda bisa menambahkan musik di bio Instagram yang bisa diputar. Berikut caranya.

Baca Selengkapnya

Playlist AI ala Spotify, Bisa Menyuguhkan Lagu Sedih Hingga Musik Pengiring Pertarungan

24 hari lalu

Playlist AI ala Spotify, Bisa Menyuguhkan Lagu Sedih Hingga Musik Pengiring Pertarungan

Spotify mengembangkan fitur pembuatan playlist lagu berbasis kecerdasan buatan. Pengguna bisa memakai keyword unik untuk mencari musik favorit.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lizzo, Sempat Dianggap Pensiun sebagai Penyanyi dan Klarifikasi Ungkapannya

30 hari lalu

Mengenal Lizzo, Sempat Dianggap Pensiun sebagai Penyanyi dan Klarifikasi Ungkapannya

Penyanyi Lizzo sempat menyatakan di Instagram dia ingin mengakhiri kariernya dalam industri musik

Baca Selengkapnya

45 Tahun Adam Levine, Tangga Kesuksesan Pentolan Band Maroon 5

48 hari lalu

45 Tahun Adam Levine, Tangga Kesuksesan Pentolan Band Maroon 5

Adam Levine vokalis Maroon 5 yang juha Juri The Voice America hari ini berulang tahun ke-45. Ini karier bermusiknya dan tangga raih kesuksesan.

Baca Selengkapnya

Berbuat Asusila dengan Modus Orkes Musik Sahur Keliling, Enam Orang Ditangkap di Makassar

49 hari lalu

Berbuat Asusila dengan Modus Orkes Musik Sahur Keliling, Enam Orang Ditangkap di Makassar

Polisi menangkap enam orang anggota orkes musik kelilng usai viral video perbuatan asusila dua personelnya

Baca Selengkapnya

Bahaya Suara Keras di Pusat Kebugaran, Bisa Kehilangan Pendengaran

52 hari lalu

Bahaya Suara Keras di Pusat Kebugaran, Bisa Kehilangan Pendengaran

Pakar audiologi mengingatkan dampak suara keras pada pendengaran, baik musik maupun teriakan instruktur, di pusat kebugaran atau kelas senam.

Baca Selengkapnya