Kisruh Beras Impor

Penulis

Jumat, 31 Januari 2014 23:11 WIB

Karut-marut impor beras belakangan ini membuktikan lemahnya koordinasi antar-lembaga pemerintah. Salah satu bukti adalah masuknya 16.900 ton beras asal Vietnam yang jenisnya ternyata tidak sesuai dengan izin impor. Lolosnya beras ilegal ini juga menunjukkan aparat masih lebih banyak berkutat pada aturan di atas kertas, tanpa kesungguhan mengecek di lapangan. Maka, tak mengherankan, praktek kongkalikong pengadaan komoditas pangan vital itu pun berlangsung subur.

Kisruh beras impor ini bermula dari keresahan pedagang di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Mereka terkejut karena beras medium asal Vietnam membanjiri pasar. Padahal beras jenis ini biasanya didatangkan oleh Perum Bulog, bukan importir swasta. Kalangan importir hanya mendapat izin memasok beras kelas premium untuk segmen tertentu. Misalnya beras permintaan hotel, restoran, dan beras khusus untuk kesehatan. Itu sebabnya, jatah importir non-Bulog memang sedikit.

Kementerian Perdagangan tak cukup hanya mengusut siapa yang memasukkan beras itu. Kementerian mesti mengoreksi kebijakannya yang gampang diselewengkan. Misalnya, ketentuan pemberian kode HS (Harmonization System) yang ternyata kodenya sama antara beras impor umum dan khusus. Ditambah lemahnya pengawasan fisik beras oleh Bea dan Cukai, kesamaan kode itulah yang dimanfaatkan untuk menyelundupkan beras yang sebetulnya berbeda jenis.

Kelemahan itu bisa diatasi bila sejak awal ditetapkan pemberian kode HS berdasarkan jenis beras. Bea-Cukai pun harus tegas dan konsisten mengecek fisik beras, memastikan apakah beras yang masuk jenis medium atau premium. Adalah kewajiban instansi kepabeanan untuk memeriksa setiap barang impor dengan cermat, mulai dari prosedur pendatangan, kelengkapan dokumen, hingga pemeriksaan fisik.

Kementerian Perdagangan harus pula terbuka memberitahukan berapa banyak permintaan beras khusus per tahun. Keterbukaan perlu agar mudah mengawasi apakah kuota itu dipatuhi. Keterbukaan juga penting karena impor beras medium, yang saat ini dipatok 600 ribu ton per tahun, hanya boleh dilakukan Perum Bulog.

Advertising
Advertising

Hak eksklusif itu memang diperlukan untuk menjaga stabilitas harga dan melindungi petani. Tanpa keterbukaan dan pengawasan ketat oleh pihak pabean, importir beras khusus bisa memanfaatkan celah yang ada untuk menyelundupkan beras standar biasa yang bukan jatahnya.

Pengawasan lain yang mesti juga dilakukan adalah pemberian rekomendasi nama-nama importir oleh Kementerian Pertanian. Seleksi ketat bagi importir yang memenuhi syarat sudah tentu diperlukan. Setelah proses seleksi, kementerian ini juga wajib mengumumkan daftar nama importir yang memenuhi syarat.

Dengan manajemen impor yang transparan namun ketat itu, siapa pun bisa dengan mudah mengontrol apakah beras yang masuk sudah melalui importir yang sah atau tidak. Pemerintah sebaiknya belajar dari kasus impor daging sapi yang tak terbuka sehingga melahirkan skandal kuota daging sapi impor bernilai miliaran rupiah.

Berita terkait

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

1 menit lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

9 menit lalu

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

Penyebab fast charging tidak berfungsi dapat diakibatkan oleh beberapa hal. Salah satunya karena port pengisian daya rusak. Ketahui cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

26 menit lalu

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

Ivar Jenner sempat membawa Timnas U-23 Indonesia unggul lebih dulu atas Irak pada perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

32 menit lalu

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

Yura Yunita terpilih untuk menyanyikan original soundtrack Glenn Fredly The Movie, yang diciptakan oleh mentor musiknya sebelum berpulang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

35 menit lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

38 menit lalu

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

Cara membuat daftar isi di Google Docs cukup mudah dilakukan. Anda dapat membuatnya secara otomatis tanpa perlu repot lagi. Ini caranya.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

39 menit lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

53 menit lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Tentang Hammersonic 2024 Beserta Band Metal yang Tampil

57 menit lalu

3 Fakta Tentang Hammersonic 2024 Beserta Band Metal yang Tampil

Hammersonic merupakan festival musik rock dan metal terbesar yang mengundang band rock papan atas seperti Lamb of God dan A Day to Remember.

Baca Selengkapnya

5 Smartwatch yang Dilengkapi NFC, Bisa untuk Transaksi

57 menit lalu

5 Smartwatch yang Dilengkapi NFC, Bisa untuk Transaksi

Berikut ini beberapa smartwatch yang ada NFC. Selain untuk memantau kesehatan, smartwatch ini juga bisa digunakan untuk transaksi.

Baca Selengkapnya