Kegagalan di Pantura

Penulis

Minggu, 2 Februari 2014 22:22 WIB

Rusaknya jalan di sepanjang jalur Pantai Utara Jawa alias Pantura akibat banjir semakin menggambarkan buruknya kinerja pemerintah. Pemerintah tidak hanya gagal mencegah banjir lewat perbaikan tata kelola air, tapi juga kewalahan menyediakan infrastruktur transportasi yang layak dan andal.

Jalur yang sempat lumpuh selama banjir itu kini rusak parah. Kementerian Pekerjaan Umum mendata sedikitnya terdapat 3.000 lubang dengan kedalaman 10-25 sentimeter di jalur Pantura. Kerusakan terbanyak berada di ruas Karawang-Indramayu. Para pengusaha pun menjerit. Pengiriman barang dari Jakarta ke Surabaya menggunakan truk harus memakan waktu berhari-hari.

Kenapa pemerintah tak pernah tuntas membenahi jalur Pantura? Seluruh ruas di jalur itu semestinya berkonstruksi beton agar tahan lama. Kebiasaan sekadar memoles jalan sehabis musim hujan atau menjelang musim mudik Lebaran harus ditinggalkan. Saban tahun, pemerintah menggelontorkan Rp 1,2 triliun lebih hanya untuk perbaikan. Terkesan bahwa tambal sulam jalur sepanjang 1.300 kilometer itu hanya menjadi proyek mainan para pejabat.

Tak hanya keteter membenahi jalur yang sudah ada, pemerintah juga belum mampu menyediakan jalan alternatif. Pemerintah sudah merancang proyek jalan tol dan jalur ganda kereta trans-Jawa sejak 2004, tapi hingga sekarang belum kelar. Kegagalan ini membuat beban jalur Pantura kian berat. Saat ini, dalam sehari, ada 40 ribu sampai 50 ribu kendaraan yang melewati jalur Pantura. Padahal jalur ini cuma dirancang menahan beban 20 ribu kendaraan sehari.

Proyek rel ganda trans-Jawa lumayan mengalami kemajuan. Tahun ini diperkirakan akan selesai karena hanya sedikit ruas yang lahannya belum dibebaskan. Tapi proyek tol trans-Jawa seakan berjalan di tempat lantaran masih banyak tanah yang belum dibebaskan. Dari sembilan ruas jalan tol yang direncanakan di jalur ini, baru lahan untuk jalan tol Cikampek-Palimanan yang sudah dibebaskan 100 persen.

Advertising
Advertising

Kinerja yang buruk itu merupakan rapor merah bagi Kementerian Pekerjaan Umum. Tapi semestinya bukan hanya kementerian ini yang bertanggung jawab. Sebab, proyek penting ini menyangkut banyak urusan, dari pembebasan tanah hingga sederet kebijakan pemerintah yang menyokongnya.

Yang jelas, publik melihat betapa lemah kemampuan pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono dalam menyelesaikan proyek besar. Jika infrastruktur transportasi di Jawa saja begitu amburadul, orang tentu mudah membayangkan keadaan yang lebih buruk di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Peran pemerintah pun kurang signifikan dalam memacu laju perekonomian lewat pembangunan infrastruktur.

Dari kasus proyek Pantura, terungkap akar persoalannya. Kelemahan kita bukan terletak pada kurangnya gagasan yang indah, melainkan pada kemampuan eksekusi. Itulah pelajaran penting sekaligus pekerjaan rumah bagi pemerintah hasil Pemilu 2014 mendatang.

Berita terkait

Hasil Piala Asia U-23 2024: Diwarnai Kartu Merah, Timnas U-23 Indonesia Kalah 0-2 dari Uzbekistan

8 menit lalu

Hasil Piala Asia U-23 2024: Diwarnai Kartu Merah, Timnas U-23 Indonesia Kalah 0-2 dari Uzbekistan

Meski kalah, Timnas U-23 Indonesia masih berkesempatan merebut tiket ke Olimpiade Paris 2024 melalui perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Tiket Konser Sheila on 7 di Pekanbaru Habis Terjual, 17 Ribu Sheila Gank Ikut Tiket War

11 menit lalu

Tiket Konser Sheila on 7 di Pekanbaru Habis Terjual, 17 Ribu Sheila Gank Ikut Tiket War

Penjualan tiket konser Sheila on 7 di Pekanbaru itu begitu cepat diserbu Sheila Gank, nama penggemar band asal Yogyakarta itu.

Baca Selengkapnya

Aliansi Perempuan Indonesia akan Turun Aksi di Hari Buruh Sedunia

13 menit lalu

Aliansi Perempuan Indonesia akan Turun Aksi di Hari Buruh Sedunia

Mereka akan bergabung dengan kelompok-kelompok buruh lainnya yang juga melakukan aksi Hari Buruh di tempat yang sama.

Baca Selengkapnya

Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

28 menit lalu

Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

Merasa terjebak dalam hubungan tak bahagia? Berikut tanda Anda harus mengakhiri hubungan karena sudah tak mungkin diperbaiki.

Baca Selengkapnya

Fati Indraloka Lelang Vespa Kesayangan Babe Cabita untuk Pembangunan Masjid

31 menit lalu

Fati Indraloka Lelang Vespa Kesayangan Babe Cabita untuk Pembangunan Masjid

Hasil lelang vespa kesayangan Babe Cabita akan digunakan untuk pembangunan masjid dan pondok pesantren.

Baca Selengkapnya

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

33 menit lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

54 menit lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Pertamina Bantah Hapus Pertalite, Tapi Beberapa SPBU Sudah Tak Dapat BBM Subsidi

1 jam lalu

Pertamina Bantah Hapus Pertalite, Tapi Beberapa SPBU Sudah Tak Dapat BBM Subsidi

Pertamina Patra Niaga menampik adanya penghapusan Pertalite menjadi Pertamax Green 95 di seluruh SPBU.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

1 jam lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Mardiono Sebut Gugatan PPP ke MK karena KPU Salah Catat Jumlah Suara

1 jam lalu

Mardiono Sebut Gugatan PPP ke MK karena KPU Salah Catat Jumlah Suara

PPP menilai terdapat perbedaan perhitungan suara versi PPP dengan KPU.

Baca Selengkapnya