Diplomasi Dorong Sekoci

Penulis

Jumat, 7 Februari 2014 21:51 WIB

Pemerintah Indonesia semestinya memprotes keras langkah Australia mendorong perahu pengungsi ke perairan Indonesia. Cara ini, selain melanggar kesepakatan RI-Australia yang diikat dalam Perjanjian Lombok, melanggar konvensi PBB tentang pengungsi. Konvensi itu jelas menyebutkan, negara tujuan wajib menampung para pengungsi sebelum menyerahkannya ke UNHCR, badan PBB yang menangani para imigran.

Insiden pengiriman pengungsi itu terungkap ketika satu sekoci berdaya muat 90 orang terdampar di Pantai Ujung Genteng, Sukabumi, Jawa Barat, pekan lalu. Rupanya, perahu itu bermuatan belasan imigran gelap asal Timur Tengah yang segera lari ke hutan setelah terdampar.

Belakangan, media Australia memberitakan bahwa mereka adalah pencari suaka yang hendak ke Australia tapi tertangkap penjaga pantai Negeri Kanguru itu. Mereka kemudian dipaksa pindah ke sekoci yang telah disediakan, lalu digiring ke perairan Indonesia. Bahkan kemudian diketahui ada 11 sekoci serupa dengan para pengungsinya didorong ke wilayah Indonesia.

Diplomasi "dorong sekoci" seperti ini tentu saja tak pernah diakui pemerintah Perdana Menteri Tony Abbott. Namun banyak petunjuk bahwa hal itu memang kebijakan mereka. Para pengungsi yang terdampar, misalnya, bersaksi bahwa yang menangkap adalah Angkatan Laut Australia. Sebelumnya, pejabat Australia mengakui membeli belasan sekoci jenis yang terdampar itu, meski tak menyebutkan untuk apa. PM Abbott pun sejak masa kampanye sudah berjanji bertindak keras terhadap para pengungsi.

Bersikap tegas terhadap pengungsi adalah urusan dalam negeri Australia. Namun sikap tegas tak bisa dilakukan dengan "membuang" para pengungsi ke wilayah Indonesia. Cara ini, selain melanggar konvensi PBB, tak menunjukkan niat baik sebagai negara bertetangga. Sangat jelas kesan bahwa "membuang" pengungsi ke Indonesia makin kerap dilakukan sejak Desember lalu. Saat itu, pemerintah Indonesia membekukan kerja sama militer, intelijen, dan penanganan pengungsi, menyusul kasus penyadapan terhadap Presiden Yudhoyono.

Advertising
Advertising

Sebaliknya, Indonesia pun tak boleh menggunakan banjir pengungsi ini sebagai alat untuk menekan Australia. Berbagai laporan di media Australia yang menyebutkan para pengungsi itu dibantu pihak Indonesia sebelum dilepas ke perairan Australia harus menjadi perhatian serius.

Bisa jadi, bantuan tersebut tak pernah diberikan oleh pemerintah, melainkan oleh para sindikat penyelundup imigran gelap. Kalaupun demikian halnya, kasus ini tetaplah menjadi tanggung jawab pemerintah Indonesia. Sungguh tak berperikemanusiaan bila kedua negara baku lempar pengungsi dan menggunakannya sebagai alat untuk saling menekan.

Melihat pentingnya isu ini untuk segera ditangani, sudah waktunya kedua negara kembali duduk bersama menyelesaikan masalah. Indonesia bisa saja tetap membekukan kerja sama militer dan intelijen dengan Australia. Namun, untuk soal pengungsi, sudah waktunya kerja sama kembali dibuka. Alasannya, selain ini soal kemanusiaan, masalah imigran gelap juga merepotkan pihak Indonesia, bukan hanya Australia.

Berita terkait

Real Madrid Jadi Juara La Liga Spanyol 2023/2024 setelah Barcelona Kalah 2-4 dari Girona

14 menit lalu

Real Madrid Jadi Juara La Liga Spanyol 2023/2024 setelah Barcelona Kalah 2-4 dari Girona

Real Madrid dipastikan menjadi juara La Liga Spanyol 2023/2024 setelah Barcelona kalah 2-4 dari Girona dalam dalam laga ke-34.

Baca Selengkapnya

Profil Kim Sang-sik, Pelatih Baru Timnas Vietnam asal Korea Selatan

20 menit lalu

Profil Kim Sang-sik, Pelatih Baru Timnas Vietnam asal Korea Selatan

Timnas Vietnam sudah memiliki pelatih anyar. VFF) mengumumkan penunjukan Kim Sang-sik sebagai pengganti Philippe Troussier.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Inggris Pekan Ke-36: Haaland Borong 4 Gol, Manchester City Kalahkan Wolves 5-1

29 menit lalu

Hasil Liga Inggris Pekan Ke-36: Haaland Borong 4 Gol, Manchester City Kalahkan Wolves 5-1

Erling Haaland memboronhg 4 gol saat Manchester City taklukkan Wolves 5-1 di Liga Inggris pekan ke-36.

Baca Selengkapnya

Bursa Transfer: Real Madrid Bidik Wonderkid Argentina Franco Mastantuono

1 jam lalu

Bursa Transfer: Real Madrid Bidik Wonderkid Argentina Franco Mastantuono

Klub raksasa Liga Spanyol, Real Madrid, kembali dikaitkan pemain muda berbakat (wonderkid), yakni Franco Mastantuono asal Argentina.

Baca Selengkapnya

Wapres Ma'ruf Amin Optimistis Timnas U-23 Indonesia Bisa Kalahkan Guinea di Laga Playoff Olimpiade 2024

1 jam lalu

Wapres Ma'ruf Amin Optimistis Timnas U-23 Indonesia Bisa Kalahkan Guinea di Laga Playoff Olimpiade 2024

Wapres Ma'ruf Amin optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan timnas Guinea U-23 pada pertandingan playoff Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Lawan Timnas U-23 Indonesia di Playoff Olimpiade, Timnas Guinea Dipenuhi Pemain yang Berkiprah di Eropa

2 jam lalu

Lawan Timnas U-23 Indonesia di Playoff Olimpiade, Timnas Guinea Dipenuhi Pemain yang Berkiprah di Eropa

Timnas U-23 Indonesia akan menghadapi Guinea U-23 pada babak playoff untuk memperebutkan satu tiket ke Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Jadwal Championship Series Liga 1 2023-2024 Sudah Ditetapkan, Dimulai 14 Mei

3 jam lalu

Jadwal Championship Series Liga 1 2023-2024 Sudah Ditetapkan, Dimulai 14 Mei

Jadwal Championships Series Liga 1 2023-2024 sudah dirilis. Leg pertama digelar 14 dan 15 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

3 jam lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

4 jam lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

4 jam lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya