Jokowi dan Bus Berkarat

Penulis

Selasa, 11 Februari 2014 21:56 WIB

Kasus bus berkarat merupakan tamparan bagi Gubernur DKI Jakarta Jokowi. Ia mesti segera mengusut proyek pengadaan bus Transjakarta, lalu memberi sanksi tegas kepada pejabat yang bersalah. Amat mencurigakan, bus yang baru didatangkan dari Cina itu langsung berkarat, bahkan rusak.

Masalah itu terungkap tak lama setelah Jokowi menjajal dan memamerkan bus tersebut di kawasan Monumen Nasional, beberapa waktu lalu. Ada 30 bus gandeng baru Transjakarta yang saat itu diresmikan pengoperasiannya. Sehari kemudian, 12 bus di antaranya tidak bisa digunakan karena berbagai kerusakan. Karat ditemukan di banyak bagian penting bus, seperti pelek roda, radiator, dan kepala aki.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono mengatakan bus itu berkarat karena terlalu lama berada di kapal dan terkena angin laut. Penjelasan ini tidak memuaskan karena beberapa bagian lain yang tidak berkarat pun rusak. Di antaranya lampu indikator bahan bakar yang tidak menyala, tabung pendingin mesin yang mudah meledak, dan penyejuk udara yang bocor.

Gubernur Jokowi bersama wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mesti mengungkap patgulipat yang mungkin terjadi dalam pengadaan bus itu. Apalagi nilai total proyek ini mencapai lebih dari Rp 4 triliun, terdiri atas pengadaan 1.000 bus Transjakarta dan 3.000 bus sedang. Proyek ini dipecah dalam beberapa paket dengan nilai Rp 40-110 miliar.

Nilai per unit bus-bus itu tidak bisa dibilang murah. Untuk bus gandeng, misalnya, mencapai Rp 3, 5 miliar. Tidak semestinya bus dengan harga cukup tinggi itu langsung rusak begitu sampai di Jakarta. Ada kemungkinan bus itu menggunakan sejumlah onderdil yang berada di bawah standar. Sudah menjadi rahasia umum bahwa pabrik kendaraan di Cina sanggup menyediakan berbagai kualitas onderdil dengan harga yang berbeda-beda.

Bus yang berkarat itu memang telah dipulangkan lagi ke Cina untuk diganti dengan yang baru. Tapi masalah ini tidak bisa dianggap selesai. Pejabat yang menandatangani serah-terima bus bermasalah itu harus dicurigai. Kenapa bus yang cacat diterima begitu saja? Bahkan semua pejabat yang terlibat dalam pengadaan bus ini harus diselidiki.

Advertising
Advertising

Jokowi bisa memerintahkan inspektorat untuk mengusut masalah itu dan, jika perlu, membawanya ke penegak hukum. Pengungkapan kasus ini amat penting untuk memerangi korupsi proyek pengadaan yang ditengarai masih terjadi di DKI. Kendati lelang dilakukan secara transparan lewat elektronik, tetap ada banyak celah untuk bermain kotor. Pejabat pun sering tutup mata kendati kualitas barang yang dikirim oleh pemenang lelang jauh dari standar yang disepakati.

Khalayak tentu menunggu sekaligus mengamati cara Jokowi-Ahok membereskan kasus bus berkarat ini. Pemimpin DKI diharapkan bertindak tegas agar pejabat di provinsi ini kapok bermain-main dengan proyek pengadaan.

Berita terkait

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

4 menit lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Pengadilan Negeri Solo, Ini Tanggapan Kuasa Hukum Almas

4 menit lalu

Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Pengadilan Negeri Solo, Ini Tanggapan Kuasa Hukum Almas

Almas mengajukan dua gugatan kepada Gibran, putra sulung Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Proses Perbaikan, Akses Keluar Jalan Tol Grogol KM 13 Ditutup

7 menit lalu

Proses Perbaikan, Akses Keluar Jalan Tol Grogol KM 13 Ditutup

Jasa Marga menutup sementara off ramp atau jalan keluar di Jalan Tol Grogol KM 13+800 menuju Grogol atau Jalan S. Parman.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

12 menit lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

17 menit lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Serahkan DP4 ke KPU untuk Susun DPT Pilkada 2024

20 menit lalu

Mendagri Tito Serahkan DP4 ke KPU untuk Susun DPT Pilkada 2024

Penyerahan DP4 ini dilakukan secara simbolis oleh Mendagri Muhammad Tito Karnavian kepada Ketua KPU Hasyim Asy'ari.

Baca Selengkapnya

Kalahkan Ratchanok Intanon di Piala Uber 2024, Gregoria Mariska Tunjung Main Fokus dan Rileks

20 menit lalu

Kalahkan Ratchanok Intanon di Piala Uber 2024, Gregoria Mariska Tunjung Main Fokus dan Rileks

Gregoria Mariska Tunjung mengungkapkan kunci kemenangannya atas Ratchanok Intanon di laga Indonesia vs Thailand di perempat final Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Pemeran Drakor The Midnight Romance in Hagwon

22 menit lalu

Pemeran Drakor The Midnight Romance in Hagwon

Drakor The Midnight Romance in Hagwon akan menggantikan Queen of Tears di tvN

Baca Selengkapnya

Jadi Tuan Rumah Agenda World Water Forum, Bali akan Gelar Upacara Segara Kerthi

25 menit lalu

Jadi Tuan Rumah Agenda World Water Forum, Bali akan Gelar Upacara Segara Kerthi

Segara Kerthi merupakan kearifan lokal memuliakan air di Bali, akan ditunjukkan kepada dunia, khususnya kepada delegasi WWF.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

27 menit lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya