Buruh Batik

Penulis

Kamis, 9 Oktober 2014 00:42 WIB

Heri Priyatmoko,
Anggota Tim Pusaka Kota Surakarta

"Carilah suami tukang ngecap batik, karena lebih banyak duitnya ketimbang pegawai negeri yang bergaji terlalu sedikit." Begitulah nasihat orang tua terhadap putrinya pada periode pasca-kemerdekaan hingga 1970-an. Secuil fakta historis, buruh batik pada suatu masa pernah menjadi idaman kaum perempuan lantaran penghasilannya terbilang besar. Bahkan, jenis pekerjaan ini juga diimpikan para lelaki yang tak bisa bersekolah tinggi.

Saban kali kita merayakan Hari Batik Nasional, yang jatuh pada 2 Oktober, keberadaan buruh batik nyaris terlupakan. Mereka hidup dalam kesenyapan di tengah kemeriahan perayaan yang bermisi melestarikan warisan budaya Nusantara itu.

Dalam perusahaan industri batik rumahan, pekerjaan buruh batik terbagi menjadi beberapa jenis, sebut saja tukang cap, kuli babar, kuli celep, kuli beret, kuli kerok, pengubeng (pembatik), dan kuli kemplong. Potret kedekatan buruh dengan juragan diibaratkan seperti daging dan kulit, sulit diceraikan. Hubungan sosial mereka layaknya abdi dalem dengan raja di lingkungan keraton. Sejarah dunia perbatikan di Surakarta, misalnya, melukiskan ikatan batin antara buruh dan sang majikan dalam sebaris idiom lokal: pejah gesang nderek mbok mase. Terjemahan bebasnya, mengabdi secara total kepada juragan batik.

Memang, tak jarang kelompok buruh menjelma bak prajurit istana sewaktu pecah konflik yang melibatkan juragan mereka dengan perusahaan batik di lain tempat. Para tukang siap angkat pentungan dan berani ikut tawuran demi membela kehormatan serta usaha milik majikan mereka. Rasa persaingan yang tinggi antar--perusahaan adalah hal yang lumrah dalam lingkaran bisnis batik. Sejarawan sepuh Soedarmono, melalui tesisnya bertajuk "Pengusaha Batik di Laweyan Solo Awal Abad 20" memotret kenyataan itu dalam sepucuk kalimat: parit merah lawan parit darah.

Spirit kewirausahaan dan etos kerja bos batik kadang menetes ke dalam tubuh si buruh, yang sudah mengabdi di situ selama belasan hingga puluhan tahun. Saking intimnya, kepercayaan penuh yang diberikan majikan kepada buruh acap tidak terbatas. Sampai-sampai modal untuk mendirikan perusahaan kecil diberikan oleh sang majikan dengan pengembalian secara cicilan.

Inilah realitas apik yang perlu dikabarkan ke sidang pembaca bahwa merebaknya industri batik rumah tangga dan majunya pasar sandang di Jawa bermula dari sambung rasa dan ikatan persaudaraan buruh-majikan. Eloknya, buruh tidak dibelenggu. Tuannya tidak takut disaingi. Justru mereka memberi peluang seluas mungkin agar buruh melebarkan sayap dan mempraktekkan ilmu yang diperoleh dari tempatnya bekerja. Buruh yang punya kemampuan lebih, terutama ngecap, menduduki level teratas. Selain itu, mereka gampang bermobilitas vertikal, yaitu naiknya status sosial dari pekerja perusahaan menjadi pengusaha menengah atau besar.

Demikianlah, buruh adalah katup pengaman perusahaan batik sekaligus kelompok yang memegang peran kunci hidup-matinya batik di Indonesia. Dalam hal ini, tugas pokok pemerintah Joko Widodo adalah memikirkan regenerasi para buruh batik. Pasalnya, usia mereka kian menua dan generasi sekarang emoh bercita-cita menjadi buruh ngecap layaknya pada 1970-an. Mungkin ini bisa menjadi agenda kerja Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendatang.

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

9 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

10 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

13 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

38 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

40 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

57 hari lalu

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya