Irfan Budiman,
@papaipang
Pelatih Persija Jakarta, Benny Dollo, dan pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman, punya nama panggilan yang lucu. Reporter yang sering memandu pertandingan di sepak bola televisi yang sering berteriak-teriak sendiri ketika gol terjadi, atau malah tak ada gol, kerap menyebut Benny dengan panggilan "Bendol" alias kependekan dari namanya. Pun dengan Djadjang yang kemudian terdengar manis bin romantis dengan nama "Janur". Janur alias daun kelapa muda selalu terlihat dalam acara pesta pernikahan.
Akronim bukanlah hal yang aneh. Bagi kita, hal itu sudah amat umum. Nama pahlawan nasional Oto Iskandar Di Nata yang dijadikan nama jalan kemudian malah dikenal dengan sebutan "Otista". Tak aneh bila singkat-menyingkat pun melanda sepak bola-olahraga paling populer di negeri ini.
Tapi, satu yang janggal hal ini tak menyergap Indra Sjafri. Padahal, dia merupakan pelatih paling terkenal dan yang sukses di negeri ini, saat ini. Namun, ternyata namanya tetap steril akronim. Dia tetap dipanggil "Indra" atau "Coach Indra". Padahal, bila mengikuti pola Bendol dan Janur, dia bisa saja mendapat julukan "Insaf".
Insaf memang terdengar kurang menyenangkan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, "insaf" berarti sadar atau bisa juga berarti menyadari kesalahan yang pernah dilakukan. Kata "insaf" memang sering kali bermakna kurang baik.
Meski tak pernah ada sebutan "insaf" bagi Indra Sjafri, sesungguhnya apa yang dilakukan Indra bersama timnas U-19 adalah sebuah upaya memperbaiki berbagai kesalahan yang dilakukan pengelola sepak bola di negeri ini.
Banyak buktinya. Tim senior yang tidak pernah menjadi juara, ternyata di tangan Indra, memunculkan anak-anak muda yang berhasil mempersembahkan piala AFF untuk usia di bawah 19 tahun, tahun lalu. Tak lama kemudian, saat lagi-lagi tim senior kita tak mampu lolos ke Piala Asia, malah anak-anak remaja itu lolos, bahkan menjadi juara grup, dengan mengalahkan Korea Selatan.
Indra telah menjawab bagaimana cara mendapatkan para pemain yang bagus untuk timnas negeri ini. Caranya, mencari hingga ke pelosok negeri. Meniru istilah yang populer saat ini, dia blusukan demi mendapatkan pemain yang dicari. Hasilnya, Indra berhasil mengumpulkan pemain-pemain dengan talenta yang bagus.
Popularitas anak-anak muda ini tak bisa dimungkiri sedang menjulang. Tapi, mereka bukanlah para pemain senior yang pada Piala AFF 2010 lalu bisa dibawa-bawa ke beberapa tokoh untuk sekadar makan dan berfoto bersama. Jangankan itu, untuk sekadar menjadi bintang iklan, pintu itu sudah tertutup.
Nanti sore, anak asuh Indra Sjafri akan turun ke gelanggang untuk mempertaruhkan nama Indonesia melawan Uzbekistan. Namun, Indra tak mau sekadar berangkat ke Myanmar dengan dalih semata untuk mendapatkan pengalaman. Tapi, dia menggelegarkan semangat anak asuhnya untuk bisa sampai ke babak semifinal guna lolos Piala Dunia tahun depan.
Tidak ada jaminan target atau harapan ini bisa terwujud. Namun, Indra Sjafri-atau bisa disingkat dengan Insaf-sesungguhnya telah melakukan banyak hal yang menjadi koreksi di ranah sepak bola negeri ini. Tampil dalam Piala Asia, U-19, sudah menjadi persembahan istimewa dari tim nasional negeri ini untuk para pendukungnya yang sudah lama haus kemenangan.
Berita terkait
Kampus Ini Buka Seleksi Mandiri Pakai Skor UTBK SNBT 2024 dan Tes di 5 Kota
4 menit lalu
UM membuka seleksi mandiri dengan memanfaatkan skor UTBK dan tes mandiri di Malang, Jakarta, Yogyakarta, Makasar dan Balikpapan.
Baca SelengkapnyaThe Papandayan Bandung Merayakan Ulang Tahun ke-34 dengan Penawaran Spesial
8 menit lalu
Wujud apresiasi bagi para tamu dan masyarakat yang telah berbagi pengalaman berkesan dengan The Papandayan selama 34 tahun.
Baca SelengkapnyaPembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi
8 menit lalu
Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.
Baca SelengkapnyaSahira Butik Hotel Pakuan Memenangkan Penghargaan "The Exceptional Guest Experience Value 2023"
8 menit lalu
Sahira Butik Hotel Pakuan telah memenangkan hati para pengguna Traveloka.
Baca SelengkapnyaGirona Lolos ke Liga Champions Musim Depan, Michel: Kami Telah Mencetak Sejarah
9 menit lalu
Pelatih Michel Sanchez memuji para pemain Girona yang telah mencetak sejarah karena untuk pertama kalinya berhasil lolos ke Liga Champions.
Baca SelengkapnyaBandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah
23 menit lalu
Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.
Baca SelengkapnyaGuru Besar FKUI Sebut Cuaca Panas Juga Berdampak pada Layanan Kesehatan
28 menit lalu
Bukan hanya masyarakat biasa, cuaca panas juga berpotensi menghambat tenaga medis memberikan layanan kesehatan pada masyarakat.
Baca SelengkapnyaPiala Uber 2024: Gregoria Mariska Tunjung Minta Maaf Usai Gagal Sumbang Poin untuk Indonesia
31 menit lalu
Gregoria Mariska Tunjung kecewa gagal menyumbang poin di final Piala Uber 2024 saat Indonesia melawan Cina, Minggu, 5 Mei.
Baca Selengkapnya6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas
36 menit lalu
Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.
Baca SelengkapnyaZulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?
39 menit lalu
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas meminta para pengusaha pangan untuk segera memenuhi standar sertifikasi halal hingga Oktober 2024.
Baca Selengkapnya