Kontrak Politik Calon Anggota DPR

Penulis

Kamis, 20 Februari 2014 00:06 WIB

Tak usahlah banyak berharap kualitas anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 2014-2019 bakal jadi lebih baik. Bahkan publik patut khawatir kinerja mereka bisa lebih jeblok lantaran banyak anggota parlemen yang bermasalah mencalonkan diri kembali. Upaya partai merekrut para mantan aktivis gerakan reformasi juga kurang ampuh untuk mengubah keadaan.

Data yang dihimpun Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia menunjukkan 90,5 persen muka-muka lama Senayan kembali mencalonkan diri. Inilah hal yang patut dicemaskan khalayak, meski tidak semua mendapat "nomor jadi".

Jika mereka terpilih kembali, hal itu bisa menjadi bencana besar karena ada kemungkinan kinerja mereka yang buruk selama ini akan terulang. Dalam urusan mengesahkan undang-undang, contohnya, para politikus Senayan itu tergolong sangat malas. Berdasarkan catatan Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia, pada 2010 DPR hanya melahirkan 16 undang-undang. Setahun berikutnya, angka itu naik menjadi 24 undang-undang. Dan pada 2012 sebanyak 30 undang-undang. Jumlah itu melorot drastis pada 2013. DPR hanya mampu menyelesaikan 16 undang-undang dari 75 undang-undang yang ditargetkan.

Bila ditilik dari catatan KPK, kualitas wakil rakyat itu tampak lebih bobrok lagi. Saat ini koruptor terbanyak yang ditangani lembaga antirasuah itu merupakan anggota Dewan. Ada lebih dari 65 anggota Dewan yang telah dibui lantaran korupsi.

Masuknya para aktivis gerakan reformasi yang dulu beridealisme tinggi sempat digadang-gadang bisa mendongkrak kinerja DPR. Namun mereka malah larut. Pelan-pelan idealisme mereka luntur. Gaya hidup mereka juga berubah. Banyak mantan aktivis yang ada di DPR hanya duduk, diam, dan terima duit. Dulu rajin membela rakyat kecil, kini wira-wiri dengan mobil Bentley senilai Rp 7 miliar dan tak peduli urusan rakyat. Yang dulu lantang meneriakkan gerakan antikorupsi kini malah sibuk menggembosi Komisi Pemberantasan Korupsi. Temuan Indonesia Corruption Watch (ICW) yang dilansir koran ini, Senin lalu, menunjukkan rendahnya kinerja anggota DPR yang juga mantan aktivis 1998. Padahal, dulu, mereka punya rekam jejak dalam rangkaian aksi membela kaum yang terpinggirkan.

Advertising
Advertising

Sudah waktunya para calon anggota DPR itu tak dibiarkan mengobral janji seenak udelnya. Publik harus menuntut kontrak politik yang jelas. Mereka harus mendeklarasikan diri sebagai calon legislator anti-politik uang, misalnya, atau membeberkan programnya secara jelas. Partai-partai pun seharusnya lebih mengedepankan caleg yang otaknya "berisi" ketimbang yang cuma bermodal wajah rupawan atau popularitas. Kontrak politik seperti ini sebenarnya sudah dirintis oleh anggota DPR, Budiman Sudjatmiko, di daerah pemilihannya: Banyumas dan Cilacap, Jawa Tengah. Ketika berkampanye pada Pemilu 2009, Budiman hanya berjanji memperjuangkan agar Rancangan Undang-Undang Desa disahkan. Upaya itu pantas diapresiasi, meski sampai kini RUU itu belum juga gol. Hanya dengan kontrak politik, rakyat bisa tahu pasti kesungguhan para caleg.

Berita terkait

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

48 menit lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

Pemkot Depok Bakal Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di DOS Margonda

52 menit lalu

Pemkot Depok Bakal Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di DOS Margonda

Nobar pertandingan timnas Indonesia vs Uzbekistan itu akan digelar mulai pukul 20.00 WIB di Depok Open Space, Jalan Margonda.

Baca Selengkapnya

Bembang Nurdiansyah Puji Capaian Timnas Indonesia di Piala Asia U-23, Minta Lebih Waspada Hadapi Uzbekistan

53 menit lalu

Bembang Nurdiansyah Puji Capaian Timnas Indonesia di Piala Asia U-23, Minta Lebih Waspada Hadapi Uzbekistan

Legenda Timnas Indonesia, Bambang Nurdiansyah, menilai pencapaian Timnas U-23 di Piala Asia U-23 AFC 2024 merupakan hasil kerja sama banyak pihak.

Baca Selengkapnya

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

1 jam lalu

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

Menurut IPW, polisi pesta narkoba di Depok harus diberi sanksi lebih berat karena mereka tahu mengonsumsi narkoba itu dilarang.

Baca Selengkapnya

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

2 jam lalu

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

Psikolog menyebut perceraian sebagai salah satu penyebab fenomena fatherless atau situasi anak kekurangan kehadiran dan peran ayah.

Baca Selengkapnya

Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

2 jam lalu

Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

Tien Soeharto memiliki profil yang kompleks, seorang ibu negara yang peduli hingga terlibat dalam berbagai kontroversi yang mengiringi masa pemerintahan suaminya.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

2 jam lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

2 jam lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

2 jam lalu

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

AIR 2024 mendukung kawasan Nusa Dua, khususnya Pulau Peninsula sebagai salah satu destinasi wisata olahraga menarik di Bali

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Lima Kali Ditangkap karena Narkoba, Polisi: Dia Masih Bilang Khilaf

3 jam lalu

Rio Reifan Lima Kali Ditangkap karena Narkoba, Polisi: Dia Masih Bilang Khilaf

Polisi menyita sejumlah barang bukti dari rumah Rio Reifan berupa narkoba jenis sabu, ekstasi dan obat keras.

Baca Selengkapnya