Bukan Jam Malam

Penulis

Jumat, 28 Februari 2014 21:26 WIB

Jika Kepolisian Daerah Jawa Barat menerapkan "jam malam" di Bandung, tentu ini bukan karena film Lewat Djam Malam dulu mengambil latar di kota itu. Kondisi memang berbeda. Jam malam pada 1945 diterapkan pemerintah kolonial untuk membatasi aktivitas kaum pergerakan. "Jam malam" 2014 dilakukan untuk mengurangi potensi kekerasan oleh mereka yang menghabiskan waktu di restoran, rumah hiburan, bahkan di pinggir-pinggir jalan.

Akhir-akhir ini Kota Kembang memang rawan. Geng motor meneror banyak orang. Perkelahian di tempat hiburan cukup kerap terjadi. Yang tampaknya membuat polisi meradang adalah pembacokan Kepala Kepolisian Sektor Astana Anyar Komisaris Sutorih di sebuah tempat karaoke. Sutorih terluka karena melerai pengunjung yang bertengkar.

Menjaga keamanan warga tentu perlu. Tapi memberlakukan "jam malam"--membatasi waktu buka restoran, kafe, dan tempat hiburan hanya hingga pukul 24.00--diragukan efektivitasnya. Aturan ini memang memungkinkan polisi merazia mereka yang masih kongko di jalan, taman, dan ruang publik selewat tengah malam. Polisi meyakini kekerasan biasanya terjadi antara pukul 01.00 dan 03.00 dinihari. Maka, seperti Cinderella, para penikmat malam harus angkat kaki sebelum sirene--ya, sirene dalam pengertian sebenarnya--dibunyikan polisi.

Masalahnya, siapa pun bisa berkelahi di mana saja: tempat hiburan, pasar, bahkan rumah ibadah. Para begundal juga bisa tawuran kapan pun, tak harus selewat tengah malam. Tak ada jaminan, setelah kafe tutup, pengunjung akan cuci kaki dan menarik selimut, lalu Kota Bandung aman sentosa.

Pembatasan itu nyatanya berdampak buruk bagi bisnis hiburan dan restoran. Diperkirakan omzet para pengusaha turun 40 persen akibat kebijakan itu. Di Bandung ada ratusan tempat hiburan, kafe, dan restoran. Kelompok inilah yang kini menjerit akibat beleid baru tersebut.

"Jam malam" versi polisi ini juga bertabrakan dengan peraturan daerah yang memberi keleluasaan bagi pengelola tempat hiburan untuk membuka lapaknya hingga pukul 03.00 dinihari. Benturan aturan ini harus segera diakhiri. Pemerintah Kota Bandung harus mengambil peran untuk mengakhiri dualisme ini.

Advertising
Advertising

Pembatasan bukannya tak bisa dilakukan. Apa yang terjadi di sejumlah kota di Eropa bisa dicontoh. Di sana, pada akhir pekan, pub-pub diizinkan buka hingga menjelang pagi. Namun pemesanan minuman keras dibatasi hingga tengah malam saja. Pembatasan waktu pemesanan ini untuk mengurangi kesempatan pengunjung terus-terusan minum hingga mabuk. Meski tak lagi minum, pengunjung tetap bisa kongko hingga pub tutup.

Hakikat keamanan, sesungguhnya, adalah penegakan hukum. Jika polisi bisa tegas terhadap pelaku kekerasan dan biang onar, tanpa "'jam malam" pun kriminalitas bisa dikurangi. Jangan lembek, apalagi takut atau pilih kasih. Tindak tegas rumah hiburan yang melanggar, misalnya yang menjual narkotik atau membiarkan tempat usahanya menjadi arena transaksi barang terlarang itu. Tangkap mereka yang berkelahi, tak peduli korbannya orang biasa atau polisi.

Berita terkait

Polisi Larang Sepeda Listrik Beroperasi di Jalan Raya

10 menit lalu

Polisi Larang Sepeda Listrik Beroperasi di Jalan Raya

Polres Mukomuko, Bengkulu, melarang sepeda listrik beroperasi di jalan raya usai menerima laporan pengguna kendaraan bermotor yang terganggu

Baca Selengkapnya

KPU Sebut Gugatan ke PTUN Harus Didahului Proses di Bawaslu, PDIP: Mereka Keliru Pahami Gugatan

10 menit lalu

KPU Sebut Gugatan ke PTUN Harus Didahului Proses di Bawaslu, PDIP: Mereka Keliru Pahami Gugatan

Ketua Tim Hukum PDIP Gayus Lumbuun, mengatakan, KPU keliru memahami gugatan yang dilayangkan ke PTUN tersebut

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

18 menit lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

Kans Gabung di Kabinet Prabowo-Gibran: Anies Tak Mau Berandai-andai, Ganjar Sebut Lebih Baik di Luar

20 menit lalu

Kans Gabung di Kabinet Prabowo-Gibran: Anies Tak Mau Berandai-andai, Ganjar Sebut Lebih Baik di Luar

Anies tidak mau berandai-andai. Sedangkan Ganjar menyebutnya lebih baik di luar kabinet Prabowo-Gibran. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Di Balik Rekor MURI Gang 8 Malaka Jaya, UTBK UNS, dan Waspada Pasca-Gempa Garut di Top 3 Tekno

23 menit lalu

Di Balik Rekor MURI Gang 8 Malaka Jaya, UTBK UNS, dan Waspada Pasca-Gempa Garut di Top 3 Tekno

Nama ketua RT ini ikut mencuat bersama inisiatif Pusat Percontohan Pencegah Krisis Planet di jalan gang di permukimannya yang dicatat MURI.

Baca Selengkapnya

Nichkhun Kembali ke Jakarta Setelah 9 Tahun, Beri Spoiler 2PM Comeback?

25 menit lalu

Nichkhun Kembali ke Jakarta Setelah 9 Tahun, Beri Spoiler 2PM Comeback?

Nichkhun senang bisa kembali datang lagi ke Indonesia dan mengaku sedang mempersiapkan sesuatu untuk proyek baru tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

30 menit lalu

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir mengajak masyarakat Distrik Aifat, Maybrat, yang masih mengungsi kembali pulang

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

31 menit lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Prediksi Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024: Jadwal Live, Kondisi Tim, H2H, Perkiraan Formasi

34 menit lalu

Prediksi Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024: Jadwal Live, Kondisi Tim, H2H, Perkiraan Formasi

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan bakal tersaji pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

46 menit lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya