Terpilihnya Dua Hakim Konstitusi

Penulis

Jumat, 7 Maret 2014 00:31 WIB

Dewan Perwakilan Rakyat akhirnya memilih Wahiduddin Adams dan Aswanto sebagai hakim konstitusi. Keduanya figur yang biasa saja. Padahal mereka menduduki posisi penting dan memiliki wewenang besar.

Wahiduddin sebelumnya menjabat Direktur Jenderal Perundang-undangan di Kementerian Hukum. Adapun Aswanto merupakan Dekan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Makassar. Mereka adalah dua di antara empat calon yang direkomendasikan tim pakar yang beranggotakan, antara lain, Saldi Isra, Natabaya, dan Ahmad Syafii Maarif

Sulit menilai kinerja tim pakar karena waktu mereka sungguh mepet. Wewenangnya pun terbatas: hanya menyortir dari sebelas calon hakim konstitusi yang telah mendaftar ke DPR. Padahal kualitas para calon yang tersedia umumnya biasa saja. Banyak calon tak memahami hukum tata negara, bahkan istilah yang paling elementer dalam ilmu hukum semacam ultra petita.

Sejumlah calon juga dipertanyakan soal sumber kekayaannya dan integritasnya. Aswanto, yang "hanya" dekan, misalnya, diketahui memiliki "hobi" mengoleksi mobil. Ia mengaku memiliki Mercedes-Benz, Honda CR-V, Honda Freed, dan Daihatsu Terios. Wahiduddin juga diragukan keberaniannya untuk berbeda pendapat dengan Patrialis Akbar, bekas atasannya yang kini juga jadi hakim konstitusi.

Terbatasnya pilihan calon hakim konstitusi merupakan buah dari sistem seleksi yang masih amburadul. Upaya membenahi hal ini, termasuk kriteria calon hakim konstitusi, sebetulnya telah dilakukan lewat Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2014 tentang Mahkamah Konstitusi. Sayang, undang-undang yang bermula dari peraturan pemerintah pengganti undang-undang ini kemudian dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi sendiri.

Advertising
Advertising

Proses seleksi calon hakim MK kini sesuai dengan aturan sebelumnya, yakni diserahkan kepada DPR, Mahkamah Agung, dan pemerintah. Tiga lembaga inilah yang berhak mengusulkan pengangkatan hakim konstitusi. Dewan sebetulnya mulai memperbaiki proses seleksi, antara lain dengan melibatkan tim pakar. Tapi langkah ini tidaklah cukup.

DPR semestinya membentuk tim seleksi dengan masa tugas yang lebih panjang. Tim ini perlu diberi wewenang menjaring secara aktif para figur yang berkualitas dan berintegritas di seluruh penjuru Tanah Air, bukannya menjadi tukang sortir. Hanya dengan cara seperti inilah kita bisa menampilkan hakim konstitusi yang benar-benar mumpuni sekaligus tidak mempan "dibeli".

Dengan kualitas dan integritas para hakim konstitusi sekarang, termasuk dua hakim yang baru terpilih, sulit untuk berharap Mahkamah Konstitusi bisa kembali menjadi lembaga berwibawa. Kasus Akil Mochtar, yang terang-benderang menunjukkan putusan Mahkamah ternyata bisa dibeli, telah membuat wibawa lembaga ini anjlok ke titik nadir.

Tentu, masih tersedia banyak kesempatan bagi Aswanto dan Wahiduddin untuk membuktikan diri sekaligus menjawab segala keraguan itu.

Berita terkait

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

9 menit lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

12 menit lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

P2G Sebut Ada Guru Honorer di Sekolah Negeri Dipecat Setelah Ada Guru PPPK

15 menit lalu

P2G Sebut Ada Guru Honorer di Sekolah Negeri Dipecat Setelah Ada Guru PPPK

P2G menerima sejumlah laporan dari guru honorer yang dipecat sekolah setelah kedatangan guru PPPK.

Baca Selengkapnya

CASN Jalur Sekolah Kedinasan, Ada 3.445 Formasi di 8 Sekolah

21 menit lalu

CASN Jalur Sekolah Kedinasan, Ada 3.445 Formasi di 8 Sekolah

Pendaftaran CASN sekolah kedinasan dimulai pada Mei 2024. Sedangkan untuk formasi umum CASN dimulai Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

23 menit lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

44 menit lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

53 menit lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

54 menit lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

Vila di Bali Ini Dibangun dari Pesawat Boeing 737 Bekas, Harga Sewa Mulai dari Rp49,5 Juta per Malam

54 menit lalu

Vila di Bali Ini Dibangun dari Pesawat Boeing 737 Bekas, Harga Sewa Mulai dari Rp49,5 Juta per Malam

Vila di Bali ini unik, memiliki kolam renang tanpa batas, koki pribadi, dan pengalaman yang hanya bisa didapat di pesawat, seperti teras di sayapnya.

Baca Selengkapnya

Anggota Komunitas Pers Politeknik Tempo Tamatkan Pelatihan, Resmi jadi Agen Cek Fakta

54 menit lalu

Anggota Komunitas Pers Politeknik Tempo Tamatkan Pelatihan, Resmi jadi Agen Cek Fakta

Komunitas Pers Politeknik Tempo (Korste) telah menyelesaikan rangkaian pelatihan cek fakta bersama tim Cek Fakta Tempo pada Jumat, 3 Mei 2024 dan resmi menjadi agen cek fakta.

Baca Selengkapnya