Penerbitan Vinyl dan Urgensi Pengarsipan

Penulis

Jumat, 17 Oktober 2014 02:10 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Denny Sakrie, pengamat politik

Ada peristiwa menarik pada Rabu, 2 Oktober 2014. Saat itu, label tertua di Indonesia, Musica Studios, untuk pertama kalinya sejak tiga dasawarsa silam kembali merilis album rekaman dalam format piringan hitam atau vinyl untuk album terbaru grup musik d'Masiv bertajuk Hidup Lebih Indah.

Kenapa menarik? Karena label musik sebesar Musica Studios, di tengah merebaknya distribusi musik secara digital, pada akhirnya memiliki keberanian untuk merilis album pop mainstream seperti d'Masiv dalam bentuk piringan hitam sebanyak 500 keping. Dalam catatan saya, major label Sony Music pada 2012 telah memulai merilis album Superman Is Dead bertajuk 1997-2009 sebanyak 1.000 keping cakram.

Memang banyak yang menyangsikan rilisan vinyl ini akan mendapat respons yang bagus dari masyarakat penikmat musik, saat penjualan fisik seperti CD menurun, bahkan format kaset telah lama hilang. Namun label-label besar seperti Sony Music atau Musica Studios tetap melakukannya. Bisa jadi mereka terinspirasi oleh gerakan "back to vinyl" yang tengah merebak di Amerika Serikat dan belahan dunia lainnya. Dan pihak label menyikapi hal ini sebagai test case terhadap respons masyarakat akan format yang pernah berjaya pada beberapa dasawarsa silam. Jika ditilik secara saksama, momennya memang tepat. Kerinduan akan format fisik seperti vinyl memang tengah melanda dunia, walau tidak dengan skala yang sensasional.

Di Amerika Serikat, tercatat sekitar 4 tahun terakhir penjualan format vinyl naik 300 persen dengan penjualan pada 2006 sebesar 858.000, menjadi 2,5 juta pada 2009. Menurut data Nielsen SoundScan, pada 2010, penjualan vinyl berkisar 2,8 juta keping. Bahkan, jika melongok data pada Juni 2011, penjualan vinyl mencapai 40 persen melebihi tahun sebelumnya.

Indrawati Widjaja, pemilik Musica Studios, kini juga telah merencanakan perilisan katalog-katalog lama (back catalog) Musica Studios pada era 1970-an dan 1980-an, seperti album karya Guruh Soekarno Putra, Iwan Fals, Chrisye, dan Harry Roesli. Ini sebuah upaya yang pantas didukung, mengingat begitu banyak karya seniman musik Indonesia punah begitu saja. Pencapaian musik di masa lalu sepatutnya diberdayakan kembali dalam bentuk fisik seperti vinyl.

Sebab, vinyl dengan kemasan art work yang menampilkan cover beserta liner note dan detail data musik bisa dianggap memiliki sifat yang sama dengan buku, atau karya senirupa lainnya yang mampu merefleksikan sekaligus merekam sejarah budaya populer di suatu masa. Ini karena musik sebagai sejarah budaya populer tak hanya dinikmati sebagai produk bunyi saja tanpa bentuk fisik yang memadai, seperti halnya vinyl atau piringan hitam.

Upaya merilis katalog-katalog lama dalam bentuk vinyl bukan lagi untuk kepentingan nostalgia belaka, melainkan merupakan upaya pengarsipan yang memiliki urgensi. Selama ini sejarah musik populer di Indonesia memang nyaris agak berantakan dengan data-data yang berserakan. Kita sama sekali tak memiliki data maupun pencatatan yang akurat, seperti yang dilakukan oleh negara-negara maju.

Jika banyak label di Indonesia mulai mengikuti apa yang dirintis Musica Studios, Majemuk Record, dan Rockpod Record, setidaknya ini akan menangkal upaya dari beberapa label mancanegara yang merilis album-album Indonesia tanpa izin resmi alias membajak.


Berita terkait

44 Tahun Duta Sheila on 7 Kelahiran Kentucky AS, Mau Tau Motto Hidupnya?

2 hari lalu

44 Tahun Duta Sheila on 7 Kelahiran Kentucky AS, Mau Tau Motto Hidupnya?

Duta Sheila on 7 hari berusia 44 tahun tetap menunjukkan eksistensinya dalam berkiprah di industri musik Tanah Air. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

3 hari lalu

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

Tanggal 30 April diperingati sebagai Hari Jazz Sedunia. Bagaimana kisah musik Jazz sebagai perlawanan?

Baca Selengkapnya

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

9 hari lalu

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Semua kebiasaan ini bukan menjadi hal menakutkan karena bisa diubah dengan pola hidup sehat.

Baca Selengkapnya

Cara Melihat Receiptify Spotify untuk Mengetahui Musik yang Sering Diputar

11 hari lalu

Cara Melihat Receiptify Spotify untuk Mengetahui Musik yang Sering Diputar

Belakangan ini sedang tren orang-orang yang membagikan receiptify Spotify ke media sosial. Ini cara melihat receiptify Spotifnya.

Baca Selengkapnya

Cara Menambahkan Musik di Bio Instagram di Android dan iPhone

15 hari lalu

Cara Menambahkan Musik di Bio Instagram di Android dan iPhone

Instagram kembali mengeluarkan fitur baru. Kini Anda bisa menambahkan musik di bio Instagram yang bisa diputar. Berikut caranya.

Baca Selengkapnya

Playlist AI ala Spotify, Bisa Menyuguhkan Lagu Sedih Hingga Musik Pengiring Pertarungan

23 hari lalu

Playlist AI ala Spotify, Bisa Menyuguhkan Lagu Sedih Hingga Musik Pengiring Pertarungan

Spotify mengembangkan fitur pembuatan playlist lagu berbasis kecerdasan buatan. Pengguna bisa memakai keyword unik untuk mencari musik favorit.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lizzo, Sempat Dianggap Pensiun sebagai Penyanyi dan Klarifikasi Ungkapannya

28 hari lalu

Mengenal Lizzo, Sempat Dianggap Pensiun sebagai Penyanyi dan Klarifikasi Ungkapannya

Penyanyi Lizzo sempat menyatakan di Instagram dia ingin mengakhiri kariernya dalam industri musik

Baca Selengkapnya

45 Tahun Adam Levine, Tangga Kesuksesan Pentolan Band Maroon 5

46 hari lalu

45 Tahun Adam Levine, Tangga Kesuksesan Pentolan Band Maroon 5

Adam Levine vokalis Maroon 5 yang juha Juri The Voice America hari ini berulang tahun ke-45. Ini karier bermusiknya dan tangga raih kesuksesan.

Baca Selengkapnya

Berbuat Asusila dengan Modus Orkes Musik Sahur Keliling, Enam Orang Ditangkap di Makassar

47 hari lalu

Berbuat Asusila dengan Modus Orkes Musik Sahur Keliling, Enam Orang Ditangkap di Makassar

Polisi menangkap enam orang anggota orkes musik kelilng usai viral video perbuatan asusila dua personelnya

Baca Selengkapnya

Bahaya Suara Keras di Pusat Kebugaran, Bisa Kehilangan Pendengaran

50 hari lalu

Bahaya Suara Keras di Pusat Kebugaran, Bisa Kehilangan Pendengaran

Pakar audiologi mengingatkan dampak suara keras pada pendengaran, baik musik maupun teriakan instruktur, di pusat kebugaran atau kelas senam.

Baca Selengkapnya