Gagalnya Proyek RFID

Penulis

Selasa, 18 Maret 2014 02:50 WIB

Rendahnya capaian pemasangan radio frequency identification (RFID) di Jakarta merupakan contoh buruk manajemen energi di negeri ini. Selain itu, ongkosnya besar dan tak sebanding dengan manfaatnya.

Dari target pemasangan alat monitoring penggunaan bahan bakar bersubsidi pada 4,5 juta kendaraan di Ibu Kota sampai akhir Maret, saat ini baru terpasang 290 ribu saja, alias hanya 5 persen. Padahal, dalam lima tahun ke depan, PT Inti sebagai pemenang tender harus memasang alat ini pada 100 juta kendaraan di seluruh Indonesia.

Besarnya biaya investasi juga perlu dipertanyakan. Dengan konsumsi BBM bersubsidi tahun ini sebanyak 48 juta kiloliter, PT Inti akan mendapatkan penggantian biaya pemasangan Rp 864 miliar. Artinya, selama masa kontrak lima tahun, PT Inti akan mendapatkan Rp 4,32 triliun-jumlahnya akan semakin besar jika konsumsi bahan bakar bersubsidi meningkat.

Investasi sebesar itu rasanya tak sebanding dengan manfaatnya. Melihat penjualan mobil dan sepeda motor yang tumbuh fantastis dalam lima tahun ini, bisa dijamin konsumsi bahan bakar bersubsidi tak berkurang. Alat kontrol ini hanya bisa mencatat, tapi tak mampu mencegah orang mengakali konsumsi bahan bakar bersubsidi.

Untuk mengurangi konsumsi bahan bakar bersubsidi, tak ada jalan lain kecuali menaikkan harga BBM bersubsidi. Harga bahan bakar yang lebih mahal tentu akan mengurangi konsumsi. Paling tidak, gap atau subsidi yang harus ditutup-akibat konsumsi yang terus menanjak dan produksi yang kian menurun-akan berkurang.

Advertising
Advertising

Ada manfaat lain yang seketika terasa dari pengurangan subsidi bahan bakar minyak. Jika subsidi dikurangi 10 persen saja, mengacu pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014, akan tersedia Rp 21 triliun. Dana sebesar itu cukup untuk membangun sebagian jalan tol Trans-Sumatera sepanjang 300 kilometer.

Pemerintah bekerja sama dengan sejumlah pemerintah daerah juga harus segera mengaktifkan instrumen pengendali konsumsi BBM bersubsidi. Ada instrumen jalan berbayar (electronic road pricing/ERP); pengurangan jumlah kendaraan yang bisa beroperasi, misalnya dengan mekanisme nomor kendaraan (ganjil-genap) atau warna (gelap-terang); dan instrumen untuk mengurangi penyimpangan BBM bersubsidi, terutama solar.

Berbagai instrumen itu sesungguhnya bisa diterapkan secara bersama-sama agar efektif. Pengurangan subsidi BBM sudah menjadi keniscayaan. Produksi dan konsumsi BBM semakin tidak seimbang, sementara harga minyak terus melambung. Mau tidak mau, konsumsi BBM harus dikurangi jika kita ingin APBN makin sehat.

Ada manfaat lain yang bisa diperoleh, yakni berkurangnya kemacetan, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta atau Surabaya. Dengan manfaat ganda itu, sungguh aneh jika pemerintah tidak mau menyegerakan penerapannya. Kecuali, pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono memang ingin mengalihkan masalah ini kepada presiden yang baru nanti.

Tentu saja, semua instrumen itu harus dipikirkan secara masak sebelum dioperasikan agar tak sia-sia. Jangan sampai kasus RFID terulang.

Berita terkait

Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Jalani Pemeriksaan di KPK soal Kasus Rasuah Investasi Fiktif

1 menit lalu

Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Jalani Pemeriksaan di KPK soal Kasus Rasuah Investasi Fiktif

KPK memeriksa Direktur Utama PT Taspen Antonius N. S. Kosasih dalam kasus dugaan korupsi kegiatan investasi fiktif perusahaan pelat merah itu.

Baca Selengkapnya

Statistik Gol Erling Haaland Di Liga Inggris Musim Ini, Lampaui Top Skor Sepanjang Masa Liga Inggris

2 menit lalu

Statistik Gol Erling Haaland Di Liga Inggris Musim Ini, Lampaui Top Skor Sepanjang Masa Liga Inggris

Produktivitas Erling Haaland dalam mencetak gol dalam semusim melampaui striker legendaris Alan Shearer

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia Berpotensi Bertemu Kylian Mbappe Jika Lolos Olimpiade Paris 2024

5 menit lalu

Timnas Indonesia Berpotensi Bertemu Kylian Mbappe Jika Lolos Olimpiade Paris 2024

Kylian Mbappe berambisi membela negaranya di ajang kompetisi Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Cuti Bersama Akhir Pekan, PT KAI Sediakan KA Lodaya Tambahan dari Bandung

5 menit lalu

Cuti Bersama Akhir Pekan, PT KAI Sediakan KA Lodaya Tambahan dari Bandung

Pemerintah menetapkan cuti bersama pada Jumat, 10 Mei 2024, menyusul libur perayaan Kenaikan Isa Almasih pada, Kamis, 9 Mei 2025.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

6 menit lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun

Baca Selengkapnya

Konfirmasi Pemecatan 13 PPD di Papua Tengah, KPU: Kinerja Mereka Parah

9 menit lalu

Konfirmasi Pemecatan 13 PPD di Papua Tengah, KPU: Kinerja Mereka Parah

Idham menjelaskan bahwa KPU Papua Tengah sudah pernah diminta klarifikasi mengenai keterlambatan rekapitulasi suara di Kabupaten Puncak.

Baca Selengkapnya

4 Warga jadi Tersangka di Kasus Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

16 menit lalu

4 Warga jadi Tersangka di Kasus Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

Mahasiswa Universitas Pamulang yang sedang beribadah membaca doa rosario dibubarkan dan dianiaya warga

Baca Selengkapnya

Cek Persiapan Layanan Haji, Menag Terbang ke Arab Saudi Hari ini

19 menit lalu

Cek Persiapan Layanan Haji, Menag Terbang ke Arab Saudi Hari ini

Tahun ini, Indonesia mendapat 241.000 kuota haji, terdiri atas 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Sebut Prabowo Bisa Langgar UU Jika Tambah Kementerian

23 menit lalu

Pakar Hukum Sebut Prabowo Bisa Langgar UU Jika Tambah Kementerian

Rencan Prabowo menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 akan melanggar Undang-Undang Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

24 menit lalu

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

Bukan heatwave yang mengancam wilayah Indonesia. Simak hasil kajian tim peneliti BRIN berikut.

Baca Selengkapnya