Tragedi Pesawat MH370

Penulis

Kamis, 27 Maret 2014 21:46 WIB

Kisah pesawat MH370 merupakan pelajaran pahit bagi dunia penerbangan. Proses pencarian pesawat Malaysia Airlines ini memakan waktu lama dan membuat marah keluarga penumpang. Kekacauan tak akan terjadi andaikata pesawat itu dilengkapi dengan sistem komunikasi yang canggih.

Nasib pesawat yang menghilang dari radar sejak 8 Maret itu baru bisa dipastikan beberapa hari yang lalu. Pesawat Boeing 777-200ER ini diperkirakan jatuh di Samudra Indonesia bagian selatan--sekitar 2.000 mil dari daratan Australia. Besar kemungkinan, tak ada penumpang yang selamat. Serpihan-serpihan yang diduga bagian dari pesawat itu ditemukan lewat pengindraan satelit.

Spekulasi muncul karena pesawat ini lenyap begitu saja dari pantauan radar saat melintas di atas Laut Cina Selatan. Pesawat yang mengangkut 239 penumpang dengan tujuan Beijing ini kemudian terdeteksi berbalik arah ke Selat Malaka, lalu berputar lagi menuju Samudra Indonesia bagian selatan. Boleh jadi, pesawat ini dibajak. Tapi kemungkinan adanya kerusakan belakangan semakin menguat. Kejadian sebenarnya baru akan terungkap setelah black box ditemukan, yang bisa menghabiskan waktu berbulan-bulan.

Pesawat itu sebetulnya juga dilengkapi dengan aircraft communications addressing and reporting system (ACARS). Kalaupun peranti ini rusak atau sengaja dimatikan oleh pilot, Boeing telah membuat sistem pelacak jejak cadangan. Masalahnya, Malaysia Airlines sengaja tidak mau memperbarui sistem komunikasinya walaupun biayanya cuma sekitar Rp 114 ribu per penerbangan.

Aplikasi yang disebut Swift itu terbukti bisa membantu menemukan pesawat Air France yang jatuh ke palung laut Samudra Atlantik pada 2009, hanya dalam lima hari. Swift akan tetap menyala meskipun pilot mematikan sistem komunikasi. Tanpa aplikasi ini, proses pencarian pesawat MH370 berlangsung lebih lama dan harus meminta bantuan banyak negara.

Di tengah era digital sekarang, sebetulnya memungkinkan pula pesawat mengirim data penerbangan secara real time ke bandar udara atau kantor maskapainya. Hanya, biaya untuk teknologi ini masih lumayan mahal, sehingga jarang digunakan oleh maskapai penerbangan.

Advertising
Advertising

Dunia penerbangan seharusnya tidak mengorbankan sistem komunikasi dan keselamatan hanya untuk menekan biaya. Inilah yang mesti diperhatikan, termasuk oleh maskapai penerbangan di negara kita. Beberapa tahun silam, misalnya, ada maskapai nakal yang tak mau memasang sistem komunikasi pesawat yang standar, sekalipun harganya tak terlalu mahal.

Pemerintah kita juga perlu mengevaluasi longgarnya pemberian izin mendirikan maskapai. Tidaklah tepat memberikan izin bagi perusahaan penerbangan tanpa persyaratan modal yang memadai. Kebijakan ini akan membuat maskapai mengabaikan sistem keselamatan penerbangan karena tak sanggup membeli peralatan komunikasi yang canggih. Jangan sampai insiden seperti pesawat MH370 terjadi pada maskapai penerbangan di negeri ini.

Berita terkait

Jadwal Liga Champions Leg Kedua Semifinal: Bayern Munchen Kehilangan 2 Bek Jelang Sambangi Real Madrid

42 menit lalu

Jadwal Liga Champions Leg Kedua Semifinal: Bayern Munchen Kehilangan 2 Bek Jelang Sambangi Real Madrid

Jadwal Liga Champions akan memasuki leg kedua semifinal. Bayern Munchen mendapat pukulan menjelang tampil di markas Real Madrid.

Baca Selengkapnya

Fansign Day6 di Jakarta Selama 2 Jam Dipenuhi Ratusan My Day Beruntung

56 menit lalu

Fansign Day6 di Jakarta Selama 2 Jam Dipenuhi Ratusan My Day Beruntung

Dihadiri oleh Sungjin, Wonpil, Dowoon, dan Young K, acara fansign Day6 di Jakarta diadakan sehari sebelum Saranghaeyo Indonesia 2024.

Baca Selengkapnya

Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi

1 jam lalu

Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi

Possession: Kerasukan memakai atribut horor Indonesia, yaitu pocong yang dipresentasikan bantal-guling lantaran dekat dengan keseharian masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa itu Pelat Khusus ZZ?

1 jam lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa itu Pelat Khusus ZZ?

Apa itu pelat khusus ZZ yang disebut tak kebal aturan ganjil-genap di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

1 jam lalu

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

Jika sudah menjalin hubungan dengan seseorang dan sangat ingin tahu apakah dia adalah belahan jiwa, berikut beberapa tandanya.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

1 jam lalu

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

Solo Great Sale 2024 (SGS 2024) diharapkan menjadi sarana para pelaku UMKM memasarkan produknya.

Baca Selengkapnya

Sule: Mahalini akan Pindah Agama dan Menikah dengan Rizky Febian secara Islam

1 jam lalu

Sule: Mahalini akan Pindah Agama dan Menikah dengan Rizky Febian secara Islam

Sule menjelaskan bahwa Mahalini akan menjadi mualaf sebelum menikah dengan Rizky Febian secara Islam di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Inggris: Chelsea Kalahkan West Ham United 5-0, Nicolas Jackson Bikin Brace

1 jam lalu

Hasil Liga Inggris: Chelsea Kalahkan West Ham United 5-0, Nicolas Jackson Bikin Brace

Chelsea berpesta gol di gawang West Ham United dan mengalahkan lawannya itu dengan skor 5-0 dalam pertandingan Liga Inggris.

Baca Selengkapnya

Kado Hari Pendidikan Nasional: UKT Naik di Berbagai Kampus Negeri

1 jam lalu

Kado Hari Pendidikan Nasional: UKT Naik di Berbagai Kampus Negeri

UKT naik di berbagai kampus, buah dari penerapan Keputusan Mendikbudristek

Baca Selengkapnya

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

1 jam lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya