Pemilu tanpa Syiah

Penulis

Selasa, 1 April 2014 23:22 WIB

Seharusnya ada penjelasan masuk akal mengapa pengungsi Syiah diabaikan. Pejabat, politikus, dan juru kampanye yang belakangan ini sibuk blusukan justru menghindari para pengungsi Syiah asal Sampang di Sidoarjo, Jawa Timur.

Tentu saja, kami tak berharap para pejabat dan politikus itu berpikiran negatif: kunjungan atau simpati kepada kelompok ini akan kontraproduktif terhadap kampanye yang tengah mereka lancarkan. Sentimen anti-Syiah memang meningkat akhir-akhir ini. Namun para pejabat dan politikus itu semestinya mafhum bahwa para pengungsi itu justru orang-orang yang hak asasinya terampas: mereka terpaksa angkat kaki dari kampung halaman sendiri gara-gara keyakinannya. Dan selayaknya simpati dilayangkan kepada mereka.

Juni tahun lalu, dalam sebuah konflik antar-sekte yang berlarut-larut, mereka diusir dari kampungnya di Sampang, Madura. Rumah-rumah mereka dibakar, lalu terpaksa mengungsi hingga akhirnya mendiami rumah susun Jemondo Puspa Agro, di Sidoarjo itu. Mungkin tak ada yang membayangkan bahwa ini semua merupakan awal dari proses marginalisasi, yang kemudian kian nyata mereka hadapi.

Semua seolah ikut ambil bagian dalam proses peminggiran itu: sebagian masyarakat yang tingkat toleransinya makin tipis terhadap sekte minoritas ini, pemerintah yang dengan alasan keamanan terpaksa mengulur-ulur janji memulangkan mereka ke kampung halamannya, dan para politikus yang tengah sibuk menjajakan janji-janjinya.

Geliat pemilihan umum tak pernah mampir di kompleks rumah susun pengungsi Syiah. Bukan cuma ingar-bingar kampanye dan pajangan poster-poster calon legislator yang absen dari lokasi para pengungsi itu, utusan Komisi Pemilihan Umum setempat pun belum pernah muncul untuk mensosialisasi pemilu. Bahkan mereka tak mendata ulang para penghuni rumah susun yang memiliki hak pilih.

Advertising
Advertising

Dalam memperlakukan kaum minoritas, sebagai negara demokrasi, Indonesia sedang bergerak ke arah yang tidak terduga. Reformasi memang telah membawa napas lega ketika kebiasaan lama yang suka menimpakan segala kesalahan kepada kaum minoritas Tionghoa tak lagi mendapat tempat di negeri ini. Persekusi terhadap kelompok etnis yang satu ini benar-benar terasa berakhir tatkala Ahok kemudian berhasil terpilih sebagai Wakil Gubernur Jakarta pada 2013.

Ternyata banyak orang tertipu. Berakhirnya persekusi yang satu ini kemudian digantikan persekusi selanjutnya: terhadap penganut sekte minoritas di Nusantara. Syiah dan Ahmadiyah, juga sebuah sekte Protestan, masing-masing mendapat perlakuan tak semestinya beberapa tahun belakangan ini.

Seratus lebih warga Syiah asal Sampang terancam tak dapat menggunakan hak pilihnya. Apakah Syiah akan menjadi kambing hitam manakala kericuhan datang melanda? Yang terang, sudah saatnya berhati-hati, ketika ada kelompok yang selalu bisa dipojokkan, kita kehilangan kesempatan untuk becermin dan mengambil pelajaran dari kesalahan.

Berita terkait

Membandingkan Bea Masuk Barang Bawaan dari Luar Negeri di Indonesia dengan Negara Tetangga

7 menit lalu

Membandingkan Bea Masuk Barang Bawaan dari Luar Negeri di Indonesia dengan Negara Tetangga

Besaran bea masuk barang bawaan dari luar negeri di Indonesia sering mendapat kritik, bagaimana dengan di negara tetangga?

Baca Selengkapnya

Dirut Garuda Indonesia: Percikan Api di Pesawat Jemaah Haji Makassar akibat Masalah Internal Mesin

11 menit lalu

Dirut Garuda Indonesia: Percikan Api di Pesawat Jemaah Haji Makassar akibat Masalah Internal Mesin

Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan penyebab percikan api pada mesin pesawat pengangkut jemaah haji dari Makassar.

Baca Selengkapnya

Fan Meeting Byeon Woo Seok di Jakarta Bulan Depan, Harga Tiketnya dari Rp 1,3 Jutaan

11 menit lalu

Fan Meeting Byeon Woo Seok di Jakarta Bulan Depan, Harga Tiketnya dari Rp 1,3 Jutaan

Byeon Woo Seok akan menyapa penggemarnya di The Kasablanka Hall, Jakarta pada 28 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Macam Kebiasaan yang Membahayakan Kesehatan Kaki

13 menit lalu

Macam Kebiasaan yang Membahayakan Kesehatan Kaki

Kita sering tak sadar apa yang kita lakukan tak baik buat kaki. Karena itu, penting untuk menjaga kesehatan kaki agar bisa berfungsi normal.

Baca Selengkapnya

Lolos ke Final Championship Series Liga 1, Caretaker Madura United akan Pelajari Gaya Main Persib Bandung

13 menit lalu

Lolos ke Final Championship Series Liga 1, Caretaker Madura United akan Pelajari Gaya Main Persib Bandung

Caretaker Madura United Rakhmat Basuki bakal mengupayakan anak asuhnya tampil maksimal melawan Persib Bandung di final Championship Series Liga 1.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua DPR Bantah Revisi UU MK Dilakukan Diam-diam: Sudah Sejak Januari 2023

15 menit lalu

Wakil Ketua DPR Bantah Revisi UU MK Dilakukan Diam-diam: Sudah Sejak Januari 2023

Sufmi Dasco Ahmad, membantah pembahasan revisi UU MK dilakukan diam-diam di DPR.

Baca Selengkapnya

Masuk Rangkaian World Water Forum, Bandung Spirit Water Gali Solusi Air untuk Pulau Terluar

22 menit lalu

Masuk Rangkaian World Water Forum, Bandung Spirit Water Gali Solusi Air untuk Pulau Terluar

Bandung Spirit Water Summit mencari solusi pengelolaan air terintegrasi untuk pulau-pulau kecil dan terluar.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Rutin Minta Dibelikan Durian Musang King, Ada Satu Kotak Durian Harganya Rp 46 Juta

22 menit lalu

Syahrul Yasin Limpo Rutin Minta Dibelikan Durian Musang King, Ada Satu Kotak Durian Harganya Rp 46 Juta

Durian musang king tersebut dikirim ke rumah dinas Syahrul Yasin Limpo di Kompleks Widya Chandra. Ada yang harganya sampai Rp 46 juta.

Baca Selengkapnya

Reaksi Hamas dan Israel atas Surat Penangkapan yang Diajukan Jaksa ICC

23 menit lalu

Reaksi Hamas dan Israel atas Surat Penangkapan yang Diajukan Jaksa ICC

Jaksa ICC akhirnya menerbitkan surat penangkapan untuk PM Benjamin Netanyahu, Menhan Israel, dan tiga pemimpin Hamas atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Bertemu Try Sutrisno, Bamsoet Bahas Kinerja MPR Hingga PPHN

28 menit lalu

Bertemu Try Sutrisno, Bamsoet Bahas Kinerja MPR Hingga PPHN

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bertemu dengan Wapres RI ke-6 Try Sutrisno. Dia membahas capaian MPR hingga usulan MPR soal penetapan GBHN di periode berikutnya.

Baca Selengkapnya