Pembatasan Bahan Bakar untuk Mobil Murah

Penulis

Rabu, 16 April 2014 23:52 WIB

Komitmen pemerintah yang ingin membatasi konsumsi bahan bakar minyak untuk mobil murah layak diragukan. Berkali-kali pemerintah merugikan negeri sendiri ketika mengambil kebijakan pembatasan energi. Rendahnya capaian pemasangan radio frequency identification (RFID) di Jakarta merupakan salah satu contohnya. Program itu menelan biaya sangat mahal dan tak sebanding dengan manfaatnya.

Kontroversi yang paling anyar adalah rencana pembatasan penggunaan BBM untuk mobil murah, atawa low cost green car, melalui pengubahan ukuran mulut slang (nozzle) di stasiun pengisian bahan bakar. Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mendesak PT Pertamina segera mengubah ukuran nozzle agar mobil murah tak bisa membeli BBM bersubsidi. Pada saat bersamaan, Hidayat juga meminta produsen mengubah ukuran lubang tangki BBM. Hidayat mengaku sudah bertemu dengan petinggi PT Astra International, yang notabene menguasai 53 persen pangsa pasar mobil murah di Indonesia. Tapi imbauan itu bak berbicara dengan tembok. Menteri mengimbau, produsen mobil tetap berlalu.

Menteri Perindustrian kebakaran jenggot setelah penjualan mobil seharga Rp 100-an juta ini meledak. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memprediksi penjualan mobil tipe ini sepanjang 2014 mencapai 120 ribu unit. Bisa dipastikan konsumsi BBM bersubsidi pun membengkak. Inilah yang membuat Menteri Keuangan Chatib Basri cemas. Pemerintah bisa menombok dua kali. Mobil ini sudah tidak bayar pajak barang mewah, juga membikin jebol kuota anggaran subsidi BBM. Maka, Maret lalu, Menteri Keuangan mengirim surat kepada Menteri Perindustrian, menagih janji bahwa mobil bermesin 980 sampai 1.200 cc itu tidak memakai BBM bersubsidi.

Sejak awal, kebijakan pemerintah membolehkan mobil murah lewat Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2013 penuh dengan asumsi yang keliru. Misalnya, janji bahwa mobil murah tak akan membuat macet perkotaan karena ditujukan untuk angkutan pedesaan. Ada lagi janji bahwa mobil murah tak bakal pakai BBM bersubsidi. Namun Kementerian Perindustrian tak membuat secuil pun sistem yang membatasi mobil itu "minum" BBM bersubsidi.

Rencana Hidayat membatasi konsumsi BBM bersubsidi dengan nozzle sangat terlambat dan tidak tepat sasaran. Rencana itu hanya mengulang kebodohan pemasangan RFID yang sampai sekarang tak jelas juntrungan dan manfaatnya. Padahal pemerintah diperkirakan mengeluarkan biaya pemasangan sekitar Rp 864 miliar per tahun. Berapa lagi biaya yang harus dikeluarkan untuk mengubah puluhan ribu mulut slang pompa bensin di seantero Indonesia? Produsen mobil pun ada kemungkinan bakal melengos lantaran mengubah ukuran mulut tangki itu bisa memicu biaya investasi baru.

Advertising
Advertising

Untuk menekan konsumsi bahan bakar bersubsidi, tak ada jalan selain menaikkan harga BBM bersubsidi. Harga bahan bakar yang lebih mahal akan mengurangi konsumsi atau membuat pengguna beralih ke transportasi publik. Imbauan saja tak bakal mempan.

Berita terkait

Hasil Liga Inggris: Ditekuk Newcastle, Sheffield Jadi Tim Pertama yang Terdegradasi

6 menit lalu

Hasil Liga Inggris: Ditekuk Newcastle, Sheffield Jadi Tim Pertama yang Terdegradasi

Sheffield United dipastikan menjadi tim pertama yang terdegradasi dari Liga Inggris (Premier League) musim 2023/24.

Baca Selengkapnya

Real Madrid di Ambang Juara Liga Spanyol, Carlo Ancelotti Segera Lewati Catatan Prestasi Zinedine Zidane

16 menit lalu

Real Madrid di Ambang Juara Liga Spanyol, Carlo Ancelotti Segera Lewati Catatan Prestasi Zinedine Zidane

Real Madrid selangkah lagi menjadi juara Liga Spanyol 2023-2024. Pelatih Carlo Ancelotti segera bisa melewati catatan prestasi Zinedine Zidane.

Baca Selengkapnya

Jelang Laga Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024, Pelatih Timur Kapadze Analisis Skuad Garuda

16 menit lalu

Jelang Laga Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024, Pelatih Timur Kapadze Analisis Skuad Garuda

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 akan digelar di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, pada Senin malam WIB.

Baca Selengkapnya

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

20 menit lalu

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online

Baca Selengkapnya

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

51 menit lalu

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

Berikut data dan penjelasan dari BMKG tentang sebaran dampak gempa itu dan pemicunya.

Baca Selengkapnya

Serial Secret Ingredient Dibantu 3 Alih Bahasa

1 jam lalu

Serial Secret Ingredient Dibantu 3 Alih Bahasa

Nicholas Saputra menceritakan berbagai hal menarik soal proses syuting "Secret Ingredient". Salah satunya soal penggunaan beberapa alih bahasa.

Baca Selengkapnya

Daftar Pelatih Proliga 2024: Nakhoda Asing dan Lokal Berimbang

1 jam lalu

Daftar Pelatih Proliga 2024: Nakhoda Asing dan Lokal Berimbang

Kompetisi bola voli profesional nasional, Proliga 2024, sudah bergulir sejak Kamis, 25 April 2024. Ini daftar pelatihnya.

Baca Selengkapnya

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

1 jam lalu

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.

Baca Selengkapnya

Gempa dari Laut Selatan Malam Ini, Guncangannya Dirasa Kencang dan Lama

1 jam lalu

Gempa dari Laut Selatan Malam Ini, Guncangannya Dirasa Kencang dan Lama

Gempa mengguncang dari Laut Selatan Pulau Jawa pada Sabtu malam ini, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

1 jam lalu

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn atau DB mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun. Aturan ini berlaku mulai 1 Juni 2024

Baca Selengkapnya