Perbaiki Layanan Kereta Api

Penulis

Senin, 21 April 2014 21:53 WIB

Pemblokadean kereta api Argo Dwipangga di Stasiun Bekasi mencerminkan amburadulnya manajemen perjalanan perkeretaapian di Indonesia. Kamis pekan lalu, kereta api jurusan Solo ini hampir empat jam disandera penumpang Commuter Line. Mereka memprotes keterlambatan kereta Jabodetabek yang berulang kali terjadi.

Terlalu seringnya keterlambatan itu terjadi lantaran jalur Bekasi-Jakarta sangat padat pada pagi dan sore hari. Berbeda dengan jalur Jakarta-Bogor, kereta api jarak jauh bersaling-silang dengan Commuter Line melewati jalur Bekasi-Jakarta. Dalam posisi seperti itu, kereta Jabodetabek sering dikalahkan. Kondisi itulah yang membuat penumpang kesal.

Kekesalan penumpang Commuter Line ini bisa dipahami karena PT Kereta Api Indonesia dan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) sepertinya tak mampu menyelesaikan masalah itu. Padahal manajemen perjalanan kereta jarak jauh dan kereta Jabodetabek berada di satu tangan. Ditambah berbagai masalah teknis, seperti pantograf atau sinyal rusak, lengkap sudah penderitaan penumpang Jabodetabek.

Harus diakui, banyak hal positif sudah dilakukan manajemen KAI. Jumlah perjalanan Commuter Line terus ditambah. Pada April tahun lalu, misalnya, jumlah perjalanan meningkat dari 514 menjadi 575 per hari. Kenyamanan juga lebih baik setelah stasiun steril dari pedang kaki lima. Seluruh kereta kini berpenyejuk udara dengan tarif sangat murah.

Sayangnya, ketepatan dan keamanan perjalanan masih menjadi kelemahan manajemen PT KAI dan anak perusahaannya, KCJ. Kejadian di Bekasi bukanlah yang pertama kali. Sebelumnya, penumpang Commuter beberapa kali menduduki rel karena kereta terlambat melewati batas. Penumpang kesal karena mereka dirugikan tanpa kompensasi apa pun.

Advertising
Advertising

Pemerintah memang sudah merancang jalur ganda-berganda (double double track) Manggarai-Bekasi untuk mengatasi masalah itu. Namun, sebagaimana proyek infrastruktur yang lain, pembangunan jalur ini juga sangat lambat. Sampai saat ini, proses pembebasan lahan untuk proyek dengan investasi Rp 8,5 triliun ini masih belum selesai.

Meski demikian, tidak berarti perbaikan manajemen perjalanan ini harus menunggu selesainya proyek tersebut. Tidak bisa tidak, pemimpin perusahaan pelat merah ini mesti memprioritaskan perbaikan manajemen perjalanan agar kejadian di Bekasi tidak terulang. Pada perusahaan sejenis di mana pun, ketepatan perjalanan, keamanan, dan kenyamanan merupakan tiga standar yang harus dipenuhi.

Perbaikan itu harus tuntas. Yang selama ini sering terjadi, perbaikan hanya dilakukan jika ada unjuk rasa yang "keras". Seperti yang terjadi dalam tiga hari terakhir. Setelah blokade itu, perjalanan kereta tepat waktu. Tapi tak ada yang bisa menjamin apakah kondisi seperti saat ini akan bertahan dalam jangka panjang. Bukan tidak mungkin keterlambatan serupa akan kembali terjadi.

Penumpang juga tak bisa seenaknya memblokade rel kereta. Blokade tidak hanya merugikan PT KAI, melainkan juga penumpang Argo Dwipangga. Polisi sebaiknya mengusut tuntas tindakan anarkistis ini. Apa pun alasannya, tindakan mereka tidak bisa dibenarkan.

Berita terkait

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

6 menit lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Ciduk 12 Remaja Diduga akan Tawuran di Jakarta Barat, Sita 5 Celurit dan 1 Pedang

7 menit lalu

Polisi Ciduk 12 Remaja Diduga akan Tawuran di Jakarta Barat, Sita 5 Celurit dan 1 Pedang

Para remaja yang kedapatan hendak tawuran itu dibawa ke Polsek Kebon Jeruk dan Polsek Palmerah.

Baca Selengkapnya

Westlife Hadirkan Christian Bautista sebagai Tamu Spesial Konser di Candi Prambanan

10 menit lalu

Westlife Hadirkan Christian Bautista sebagai Tamu Spesial Konser di Candi Prambanan

Selain Christian Bautista, Westlife akan membawa pertunjukan konsep baru ke dalam konser mereka di Candi Prambanan pada 7 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

10 menit lalu

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.

Baca Selengkapnya

5 Tips Atasi Mata Panda

21 menit lalu

5 Tips Atasi Mata Panda

Paparan sinar matahari yang berlebihan juga bisa memperburuk kondisi mata panda Anda.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga 1: Persebaya Surabaya Kalahkan Persik Kediri 2-1

21 menit lalu

Hasil Liga 1: Persebaya Surabaya Kalahkan Persik Kediri 2-1

Persebaya Surabaya berhasil menutup perjalanan di Liga 1 2023-2024 dengan kemenangan atas Persik Kediri.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

23 menit lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

29 menit lalu

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

35 menit lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

35 menit lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya