Membongkar Proyek E-KTP

Penulis

Minggu, 27 April 2014 21:57 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi terus mengusut korupsi proyek kartu tanda penduduk elektronik. Pembongkaran skandal ini diharapkan mengungkap kongkalikong klasik-politikus, pejabat, dan pengusaha-dalam menggangsir anggaran negara lewat proyek pengadaan.

Kemajuan pengusutan perkara e-KTP terlihat dengan dicegahnya sejumlah tersangka bepergian ke luar negeri. Mereka antara lain Direktur Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan, Sugiharto. Pejabat Kementerian Dalam Negeri itu merupakan pembuat komitmen proyek ini. Mantan Direktur Utama Perum Percetakan Negara Indonesia, Isnu Edhi Wijaya, dan Direktur Utama PT Quadra Solusion, Anang Sugiana Sudihardjo, juga dicegah. Begitu pula Andi Agustinus yang disebut-sebut sebagai pengatur tender senilai Rp 5,9 triliun ini.

Seperti kasus korupsi yang lain, proyek e-KTP diperkirakan juga melibatkan politikus Senayan. Hal ini berkali-kali dilontarkan oleh M. Nazaruddin, terpidana korupsi Wisma Atlet. Melalui kuasa hukumnya, ia membeberkan peran keterlibatan Setya Novanto. Sayangnya, KPK belum menyentuh Bendahara Umum Partai Golkar yang juga memiliki posisi penting di DPR ini.

Tidak hanya disebut bermain dalam proyek e-KTP, Setya juga diduga terlibat dalam pembengkakan anggaran Pekan Olahraga Nasional XVIII di Pekanbaru, Riau. Ruang kerjanya di lantai 12 Gedung Nusantara 1 DPR pernah digeledah oleh penyidik KPK. Dalam kasus ini, mantan Gubernur Riau, Rusli Zainal, telah divonis 14 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar. Juga, Lukman Abbas, mantan Kepala Dinas Olahraga Riau, telah divonis 5 tahun 6 bulan penjara. Dalam persidangan, Lukman mengungkapkan bahwa Setya memimpin pertemuan untuk menggelembungkan anggaran PON 2012 itu.

Penanganan yang lambat terhadap kasus Setya Novanto cukup menguntungkan Golkar, tapi juga merugikan publik. Dalam pemilu legislatif kali ini, nama Setya Novanto tetap dipilih oleh masyarakat Nusa Tenggara Timur. Kemungkinan besar ia pun akan melenggang lagi ke Senayan.

Advertising
Advertising

Bukan cuma Setya yang beruntung, banyak wajah lama yang lain akan masuk DPR. Inilah yang membuat orang pesimistis bahwa korupsi akan berkurang pada periode 2014-2019 mendatang. Pola menggerogoti anggaran negara yang melibatkan persekongkolan politikus, pejabat, dan pengusaha masih akan terjadi lagi.

Hingga sekarang, kalangan partai politik juga tidak berusaha mengembalikan hakikat berpolitik. Politik hanya dipahami secara serampangan: berebut kursi legislatif dan eksekutif sebanyak-banyaknya agar bisa memperkaya para politikus dan partainya. Mereka juga tak serius mencari solusi untuk membiayai kegiatan politik selain dengan menggerogoti anggaran negara.

KPK diharapkan terus membongkar kasus seperti proyek e-KTP. Tapi masyarakat juga menginginkan kalangan partai politik berubah. Kalau tidak, skandal seperti yang melibatkan Nazaruddin, Anas Urbaningrum, dan Luthfi Hasan Ishaaq akan terus berulang.

Berita terkait

Bursa Transfer: Real Madrid Bidik Wonderkid Argentina Franco Mastantuono

22 menit lalu

Bursa Transfer: Real Madrid Bidik Wonderkid Argentina Franco Mastantuono

Klub raksasa Liga Spanyol, Real Madrid, kembali dikaitkan pemain muda berbakat (wonderkid), yakni Franco Mastantuono asal Argentina.

Baca Selengkapnya

Wapres Ma'ruf Amin Optimistis Timnas U-23 Indonesia Bisa Kalahkan Guinea di Laga Playoff Olimpiade 2024

55 menit lalu

Wapres Ma'ruf Amin Optimistis Timnas U-23 Indonesia Bisa Kalahkan Guinea di Laga Playoff Olimpiade 2024

Wapres Ma'ruf Amin optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan timnas Guinea U-23 pada pertandingan playoff Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Lawan Timnas U-23 Indonesia di Playoff Olimpiade, Timnas Guinea Dipenuhi Pemain yang Berkiprah di Eropa

1 jam lalu

Lawan Timnas U-23 Indonesia di Playoff Olimpiade, Timnas Guinea Dipenuhi Pemain yang Berkiprah di Eropa

Timnas U-23 Indonesia akan menghadapi Guinea U-23 pada babak playoff untuk memperebutkan satu tiket ke Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Jadwal Championship Series Liga 1 2023-2024 Sudah Ditetapkan, Dimulai 14 Mei

2 jam lalu

Jadwal Championship Series Liga 1 2023-2024 Sudah Ditetapkan, Dimulai 14 Mei

Jadwal Championships Series Liga 1 2023-2024 sudah dirilis. Leg pertama digelar 14 dan 15 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

2 jam lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

3 jam lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

3 jam lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

3 jam lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

3 jam lalu

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

Anggota grup asuhan KQ Entertainmet itu lalu menyapa roady, sebutan penggemar xikers, dengan Bahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

3 jam lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.

Baca Selengkapnya