Permainan Uang Calon Legislator

Penulis

Rabu, 30 April 2014 02:55 WIB

Pemilihan umum legislatif yang berlangsung relatif lancar rupanya masih dinodai oleh suap politik. Praktek kotor ini semakin dipicu oleh persaingan sengit para calon legislator dari partai yang sama. Bukan membiarkan, partai politik seharusnya ikut memerangi suap politik.

Kecurangan itu bukan lagi samar, melainkan terang-terangan. Indonesia Corruption Watch menemukan setidaknya 313 praktek kotor sepanjang 16 Maret-9 April 2014 di 15 provinsi. Modusnya dari yang paling primitif, seperti membagikan duit dalam amplop, paket sembako, dan voucher pulsa, hingga mengiming-imingi paket asuransi.

Calon legislator bahkan sampai mengikat tim sukses dengan perjanjian bermeterai. Tim sukses yang bertugas menebar duit diharapkan tidak berkhianat. Tak hanya membagi-membagikan duit atau bahan pokok kepada masyarakat, calon legislator juga perlu membayar saksi dan "membeli" suara agar terpilih. Dagang suara biasanya berlangsung saat rekapitulasi suara di tingkat desa dan kecamatan. Dengan menyogok, petugas diharapkan mengalihkan suara partai menjadi suara caleg.

Pertarungan bebas para caleg dalam satu partai membuat mereka menempuh jalan pintas. Praktek inilah yang menjelaskan kenapa banyak caleg yang terkenal disingkirkan oleh caleg pendatang baru. Jangan heran pula muncul seloroh NPWP. Bukan nomor pokok wajib pajak, melainkan "nomer piro wani piro" (nomor berapa, berani membayar berapa).

Itulah tugas berat Badan Pengawas Pemilu untuk mengusut berbagai kecurangan pemilu. Undang-Undang Pemilu telah mengatur secara gamblang sanksi pidana bagi pelaku suap dalam pemilu. Orang yang dengan sengaja menyuap pemilih bahkan diancam dengan hukuman 3 tahun penjara dan dibatalkan sebagai calon legislator.

Advertising
Advertising

Sejauh ini Bawaslu baru membawa 85 kasus suap pemilu ke kepolisian, termasuk perkara caleg menyewa belasan petugas PPK di Pasuruan, Jawa Timur. Angka itu jelas tidak menggambarkan banyaknya kasus suap politik di berbagai daerah pemilihan di seluruh pelosok negeri. Bawaslu biasanya kesulitan mendapatkan orang yang mau bersaksi dan bukti yang mendukungnya.

Partai politik yang menciptakan aturan main pemilu lewat fraksinya di DPR semestinya ikut bertanggung jawab. Pertarungan bebas antar-calon dalam satu partai tentu saja amat demokratis. Masalahnya, di tengah masyarakat kita yang masih permisif terhadap suap politik, persaingan sengit caleg hanya membuat permainan suap semakin subur. Seorang caleg cukup menebar duit Rp 5-10 miliar untuk membeli suara pemilih.

Aturan pertarungan bebas itu bisa dievaluasi. Pemilu tetap bisa menghasilkan anggota legislatif yang bermutu bila partai memasang caleg yang bagus. Kalaupun mekanisme itu dipertahankan, partai politik mesti ikut mengawasi agar permainan uang tidak merajalela. Bagaimanapun, partai wajib mendidik masyarakat, bukannya malah terus-menerus membodohinya.

Berita terkait

Real Madrid Jadi Juara La Liga Spanyol 2023/2024 setelah Barcelona Kalah 2-4 dari Girona

5 menit lalu

Real Madrid Jadi Juara La Liga Spanyol 2023/2024 setelah Barcelona Kalah 2-4 dari Girona

Real Madrid dipastikan menjadi juara La Liga Spanyol 2023/2024 setelah Barcelona kalah 2-4 dari Girona dalam dalam laga ke-34.

Baca Selengkapnya

Profil Kim Sang-sik, Pelatih Baru Timnas Vietnam asal Korea Selatan

12 menit lalu

Profil Kim Sang-sik, Pelatih Baru Timnas Vietnam asal Korea Selatan

Timnas Vietnam sudah memiliki pelatih anyar. VFF) mengumumkan penunjukan Kim Sang-sik sebagai pengganti Philippe Troussier.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Inggris Pekan Ke-36: Haaland Borong 4 Gol, Manchester City Kalahkan Wolves 5-1

21 menit lalu

Hasil Liga Inggris Pekan Ke-36: Haaland Borong 4 Gol, Manchester City Kalahkan Wolves 5-1

Erling Haaland memboronhg 4 gol saat Manchester City taklukkan Wolves 5-1 di Liga Inggris pekan ke-36.

Baca Selengkapnya

Bursa Transfer: Real Madrid Bidik Wonderkid Argentina Franco Mastantuono

1 jam lalu

Bursa Transfer: Real Madrid Bidik Wonderkid Argentina Franco Mastantuono

Klub raksasa Liga Spanyol, Real Madrid, kembali dikaitkan pemain muda berbakat (wonderkid), yakni Franco Mastantuono asal Argentina.

Baca Selengkapnya

Wapres Ma'ruf Amin Optimistis Timnas U-23 Indonesia Bisa Kalahkan Guinea di Laga Playoff Olimpiade 2024

1 jam lalu

Wapres Ma'ruf Amin Optimistis Timnas U-23 Indonesia Bisa Kalahkan Guinea di Laga Playoff Olimpiade 2024

Wapres Ma'ruf Amin optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan timnas Guinea U-23 pada pertandingan playoff Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Lawan Timnas U-23 Indonesia di Playoff Olimpiade, Timnas Guinea Dipenuhi Pemain yang Berkiprah di Eropa

2 jam lalu

Lawan Timnas U-23 Indonesia di Playoff Olimpiade, Timnas Guinea Dipenuhi Pemain yang Berkiprah di Eropa

Timnas U-23 Indonesia akan menghadapi Guinea U-23 pada babak playoff untuk memperebutkan satu tiket ke Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Jadwal Championship Series Liga 1 2023-2024 Sudah Ditetapkan, Dimulai 14 Mei

3 jam lalu

Jadwal Championship Series Liga 1 2023-2024 Sudah Ditetapkan, Dimulai 14 Mei

Jadwal Championships Series Liga 1 2023-2024 sudah dirilis. Leg pertama digelar 14 dan 15 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

3 jam lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

4 jam lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

4 jam lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya