Caleg Beken Gagal ke Senayan

Penulis

Kamis, 1 Mei 2014 23:09 WIB

Jangan lagi mencari Marzuki Alie di Senayan. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini diprediksi gagal terpilih kembali menjadi anggota legislatif. Nasib serupa juga mendera dua menteri dari partai yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu. Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Roy Suryo serta Menteri Hukum Amir Syamsuddin tak punya cukup suara untuk duduk sebagai legislator.

Deretan nama petinggi partai politik yang sudah terkenal tapi gagal mendapatkan kursi DPR ternyata lumayan banyak. Dari Partai Demokrat, di antaranya ada Sutan Bhatoegana, Max Sopacua, dan Ramadhan Pohan (Wakil Sekjen). Dari Partai Golkar, Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso, yang berlaga di daerah pemilihan Surabaya dan Sidoarjo, masuk kotak. Sekjen Partai Amanat Nasional Taufik Kurniawan; dan Suhardi, Ketua Partai Gerindra, juga wasalam.

Banyak faktor penyebab gagalnya sejumlah elite partai. Nama mereka yang begitu terkenal-kerap tampil di televisi dan dikutip media massa-bukan jaminan bagi mereka untuk dipilih. Para analis menduga ada tiga faktor penting yang mengganjal nama-nama tenar ini: persaingan antar-caleg, terutama sesama partai, yang kian ketat; politik uang yang masih menggila; keengganan caleg turun di daerah pemilihan; dan kejenuhan masyarakat pemilih terhadap muka-muka lama-apalagi yang namanya kerap disebut-sebut dalam perkara korupsi.

Kompetisi caleg dari partai yang sama makin ketat ketika kemenangan ditentukan berdasarkan suara terbanyak-bukan lagi nomor urut. Ambil contoh Priyo Budi Santoso, yang berkompetisi di daerah pemilihan Jatim I. Golkar ternyata cuma mendapat satu kursi. Priyo kalah bersaing dengan Adies Kadir, Ketua Golkar Surabaya, yang rajin "menyapa" konstituennya. Namun boleh jadi Priyo dihukum masyarakat pemilih lantaran pernah disorot dalam kasus korupsi pengadaan salinan Al-Quran. Roy Suryo, meski juara di baliho yang semarak di Yogyakarta, kalah suara dibanding koleganya separtai, Ambar Tjahjono.

Masyarakat jenuh dengan muka-muka lama, apalagi sebagian dari mereka terindikasi terlibat kasus korupsi. Kebetulan sebagian nama beken itu masuk kategori "caleg hitam" yang pernah disebutkan Indonesia Corruption Watch tahun lalu. Berhubung yang merilis ICW, pasti hubungannya tak jauh-jauh dari perkara korupsi. Komitmen mereka terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia pun sangat diragukan.

Advertising
Advertising

Mereka mungkin dihukum oleh konstituennya sehingga tak boleh lagi melenggang ke Senayan. Sorotan media massa ihwal sikap mereka yang kurang mendukung upaya pemberantasan korupsi malah menjadi bumerang. Sebagai Ketua DPR, Marzuki Alie pernah menyalahkan warga pesisir Mentawai yang dihantam tsunami. Dia juga pernah melontarkan pernyataan kontroversial perihal pembubaran Komisi Pemberantasan Korupsi.

Tumbangnya nama-nama terkenal itu harus dijadikan pelajaran penting bagi partai politik, terutama dalam memasang caleg. Nama beken tak selalu memikat suara pemilih.

Berita terkait

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

2 jam lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

North West Bakal Tampil di Konser Musikal The Lion King Disney

3 jam lalu

North West Bakal Tampil di Konser Musikal The Lion King Disney

Dalam konser itu North West Heaher bergabung denagnHeadley, pemenang Oscar Lebo M, serta Jennifer Hudson

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

3 jam lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Tak Urus Sertifikasi Halal Sampai Oktober Mendatang, Pelaku Usaha Bisa Dapat Larangan Izin Edar

3 jam lalu

Tak Urus Sertifikasi Halal Sampai Oktober Mendatang, Pelaku Usaha Bisa Dapat Larangan Izin Edar

Kementerian Agama tengah menggodok pemberian sanksi untuk pelaku usaha yang belum melakukan sertifikasi halal. LPPOM MUI gencar fasilitas sertifikasi

Baca Selengkapnya

UKT UIN Jakarta Naik, Ini Hal yang Jadi Pertimbangan Kampus

3 jam lalu

UKT UIN Jakarta Naik, Ini Hal yang Jadi Pertimbangan Kampus

Zaenal menyebut bahwa kenaikan UKT itu juga sudah diatur pada Keputusan Menteri Agama RI Nomor 368 tahun 2024 tentang uang kuliah tunggal.

Baca Selengkapnya

Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

4 jam lalu

Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

Karena dibuat dari buah asli, kismis pun baik kesehatan karena mengandung tinggi serat yang baik buat pencernaan dan jantung

Baca Selengkapnya

Dapat Bantuan Pengobatan dari Tantowi Yahya dan Ikke Nurjanah, Hamdan ATT Menitikkan Air Mata

4 jam lalu

Dapat Bantuan Pengobatan dari Tantowi Yahya dan Ikke Nurjanah, Hamdan ATT Menitikkan Air Mata

Menurut Tantowi Yahya, atas usul Ikke Nurjanah, donasi dari hasil lelang lukisan itu dipakai untuk membantu pengobatan Hamdan ATT yang terkena stroke.

Baca Selengkapnya

3 Tips Efektif Jaga Keharmonisan Rumah Tangga

4 jam lalu

3 Tips Efektif Jaga Keharmonisan Rumah Tangga

Komunikasi antar pasangan kerap menjadi tantangan. Simak 3 tips efektif jaga keharmonisan rumah tangga.

Baca Selengkapnya

LRT Layani 10 Juta Penumpang Sejak Beroperasi Agustus Tahun Lalu

4 jam lalu

LRT Layani 10 Juta Penumpang Sejak Beroperasi Agustus Tahun Lalu

Pengguna tertinggi terjadi di bulan April 2024 sejak pertama kali LRT beroperasi, capai 1,4 juta penumpang.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Pegadaian Terbaru 8 Mei 2024

4 jam lalu

Harga Emas Pegadaian Terbaru 8 Mei 2024

Bagi masyarakat yang ingin membeli logam emas yang aman dan nyaman, butik Galeri 24 bisa menjadi solusi karena bagian dari anak perusahaan dari PT Pegadaian.

Baca Selengkapnya