Wajib Belajar atau Wajib Sekolah?

Penulis

Kamis, 6 November 2014 21:29 WIB

Junaidi Abdul Munif, penulis

Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla memiliki program wajib belajar 12 tahun. Sebelumnya, kita akrab dengan program wajib belajar 9 tahun. Perkembangan zaman memaksa pemerintah untuk menaikkan standar minimal belajar, agar anak-anak Indonesia tidak tertinggal oleh anak-anak dari negara (yang dianggap) maju.

Kendati dinamakan wajib belajar, yang dimaksud program ini adalah wajib sekolah 12 tahun. Seperti dikatakan Menteri Anies Baswedan, "kalau sudah wajib belajar, jika tidak sekolah, anak bisa kena sanksi. Semua harus belajar (Kompas, 30/10). Artinya, anak-anak minimal harus lulus setingkat SMA. Rinciannya adalah SD (6 tahun), SMP (3 tahun), dan SMA (3 tahun).

Kita tampaknya begitu mudah dan tanpa beban menukar "sekolah" dengan "belajar", seolah dua kata ini bersinonim. Sekolah dan belajar tentu saja adalah dua kegiatan yang sangat berbeda. Sekolah memiliki konsekuensi berupa ruang kelas, guru, mata pelajaran, jam pelajaran, dan evaluasi hasil pembelajaran yang terencana. Karena itu, dunia persekolahan, dengan segala kelengkapannya, lebih bertumpu pada kebijakan negara.

Sementara itu, belajar tak memerlukan konsekuensi secara rigid seperti pada sekolah. Proses belajar tak memerlukan institusi resmi bernama sekolah. Di mana pun tempatnya, seseorang bisa menjadi pembelajar dan mendapatkan ilmu. Tempat kursus, pesantren, komunitas, kamar kos, dan lain-lain bisa menjadi tempat belajar. Orang pun bisa belajar sambil tidur-tiduran, misalnya.

Ivan Illich, pemikir pendidikan, bisa diambil sebagai contoh tokoh yang membedakan secara tegas sekolah dan belajar. Kritiknya bermuara pada sekolah yang mempunyai kurikulum tersembunyi. Sekolah dianggapnya sebagai ruang kapitalisme pengetahuan, legalisasi ilmu pengetahuan, dan ketergantungan masyarakat pada sekolah. Sekolah adalah medium untuk belajar tentang sesuatu, bukan belajar dari sesuatu (Paulo Freire, dkk, 1999). Orang kemudian merasa bahwa sekolah adalah satu-satunya tempat belajar.

Revolusi mental Jokowi-JK semestinya tidak berjalan pada pola pikir yang menyederhanakan belajar dengan sekolah, dan dunia persekolahan sama dengan dunia pendidikan. Seperti halnya pendidikan, pembelajaran adalah dunia yang begitu luas dan kaya. Toh, Jokowi juga memilih Susi Pudjiastuti, yang hanya lulusan SMP, untuk menjadi menteri di Kabinet Kerja 2014-2019.

Orang belajar tidak harus secara "resmi" dilakukan di sekolah, yang sejatinya hanya salah satu tempat belajar, di antara ribuan tempat belajar lainnya. Sekolah dibatasi dengan waktu, belajar berbatas waktu ketika manusia meninggal dunia. Seperti peribahasa Arab, manusia belajar dari ayunan sampai liang lahat.

Penyebutan "wajib sekolah 12 tahun" lebih benar dan dapat diterima secara empiris-formalis. Di situ negara dituntut membuka akses masuk sekolah kepada anak bangsa, sekaligus meningkatkan kualitas kurikulum dan pembelajaran di sekolah. Di luar sekolah, kehidupan adalah ruang belajar yang terbuka untuk dipelajari, dan manusia belajar darinya. Siapa gurunya? Kata peribahasa bijak, pengalaman adalah guru yang terbaik. Biarkan masyarakat mengolah potensinya untuk menciptakan ruang dan suasana belajar yang unik, heterogen, dan multikultural.

Untuk itu, alangkah elok jika istilah "wajib belajar" diganti dengan "wajib sekolah" agar tidak terjadi "penyesatan" publik. *


Berita terkait

Koalisi Masyarakat Sipil Serukan Sekolah Bebas Biaya: Amanah Konstitusi

7 Juli 2024

Koalisi Masyarakat Sipil Serukan Sekolah Bebas Biaya: Amanah Konstitusi

Koalisi Masyarakat Sipil menuntut penuntasan Wajib Belajar 12 Tahun dengan tanpa memungut biaya di sekolah negeri dan swasta.

Baca Selengkapnya

IDEAS: Penggunaan Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis Bakal Merusak Agenda Wajib Belajar 12 Tahun

4 Maret 2024

IDEAS: Penggunaan Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis Bakal Merusak Agenda Wajib Belajar 12 Tahun

Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) menilai pengalihan dana BOS untuk makan siang gratis bisa merusak program wajib belajar 12 tahun

Baca Selengkapnya

BAF Salurkan Donasi untuk Pendidikan Ratusan Anak di Maluku

17 November 2023

BAF Salurkan Donasi untuk Pendidikan Ratusan Anak di Maluku

BAF berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA) yang membantu pemerintah mewujudkan Program Wajib Belajar 12 Tahun.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Jenjang Sekolah SMP dan SMA Ada Kelas VII dan XII?

23 Desember 2022

Sejak Kapan Jenjang Sekolah SMP dan SMA Ada Kelas VII dan XII?

Sekolah di Indonesia memiliki beberapa jenjang pendidikan, apa sajakah itu? Dan sejak kapan ada kelas VII dan XII?

Baca Selengkapnya

UT Gagas Program Wajib Kuliah, Biaya UKT Diharapkan Bisa Gratis

24 Juni 2021

UT Gagas Program Wajib Kuliah, Biaya UKT Diharapkan Bisa Gratis

Ojat mengatakan program wajib kuliah tersebut sejalan dengan target periode kedua Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Orang Dewasa Belajar dari Anak?

16 Oktober 2017

Bagaimana Orang Dewasa Belajar dari Anak?

Dalam Temu Pendidikan Nusantara 2017, para guru tidak hanya bisa berbagi ilmu antar guru, namun juga dengan murid

Baca Selengkapnya

MK Tolak Revisi Wajib Belajar 12 Tahun

8 Oktober 2015

MK Tolak Revisi Wajib Belajar 12 Tahun

Aturan dasar setingkat undang-undang untuk wajib belajar 12 tahun dianggap sudah sangat diperlukan.

Baca Selengkapnya

Lewat Budaya, Pelajaran Matematika Bisa Lebih Asik  

5 Oktober 2015

Lewat Budaya, Pelajaran Matematika Bisa Lebih Asik  

Bisa juga dengan menyelipkan permainan dalam mengajar matematika.

Baca Selengkapnya

Wajib Belajar 12 Tahun Dimulai Tahun Ajaran Baru Ini

23 September 2015

Wajib Belajar 12 Tahun Dimulai Tahun Ajaran Baru Ini

Pemerintah daerah diminta untuk menyiapkan kelas bagi anak-anak yang tidak melanjutkan ke tingkat sekolah menengah atas.

Baca Selengkapnya

Ganjar Minta Wajib Belajar 12 Tahun Diuji Coba di Jateng  

21 Agustus 2015

Ganjar Minta Wajib Belajar 12 Tahun Diuji Coba di Jateng  

Ganjar belum bisa memastikan apakah wajib belajar 12 tahun tersebut dilakukan secara gratis seluruhnya.

Baca Selengkapnya