Kerbau

Penulis

Sabtu, 8 November 2014 01:18 WIB

Nur Haryanto
Anto@tempo.co.id

Namanya Bagong. Nama tenar dari tokoh punakawan dalam kisah pewayangan ini disematkan kepada seekor kerbau milik Keraton Kasunanan Surakarta. Pekan lalu, Bagong meninggal, atau lebih tepatnya mati. Kematiannya cukup tragis, karena Bagong ditusuk dengan tombak oleh seseorang dua pekan sebelum mengembuskan napas terakhir.

Bagong adalah kerbau albino yang disebut orang Jawa sebagai kebo bule. Meski keturunan "darah biru" dari kerbau Keraton Surakarta, yakni Kyai Slamet, Bagong dipelihara bersama kerbau warga di area persawahan di Sukoharjo, Jawa Tengah. Jaraknya sekitar 5 kilometer dari keraton. Sebagai penghormatan terakhir, Bagong dikubur di Siti Hinggil halaman keraton.

Alangkah istimewanya kerbau ini. Sebenarnya budaya mengistimewakan kerbau bukan milik orang Jawa saja, tapi juga orang Toraja. Di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, dalam upacara Rambu Solok-upacara kematian-yang agung dan sakral, ratusan kerbau dipotong. Salah satu kerbau yang menjadi favorit adalah Tedong Bonga, kerbau yang mempunyai warna belang hitam dam putih. Harga kerbau jenis ini bisa mencapai Rp 350 juta, untuk dipancung dalam upacara itu. Mungkin orang Jawa memilih untuk membeli mobil dengan uang sebesar itu.

Tanduk kerbau yang tersisa dalam upacara itu kemudian disusun di depan tongkonan, sebutan rumah adat Toraja. Tanduk kerbau ini menjadi perlambang status sosial warga Tana Toraja. Semakin banyak susunan tanduk kerbau di depan tongkonan, semakin tinggi pula status sosial maupun ekonomi seseorang.

Tak kurang 95 persen populasi kerbau di dunia ada di Asia, termasuk di Pakistan, India, Bangladesh, Bhutan, Nepal, Cina, dan kawasan Asia Tenggara. Hewan ternak ini tak cuma membantu petani membajak sawah, tapi juga rata-rata diambil daging dan susunya.

Ada dua subspesies kerbau yang hidup di Asia, yaitu kerbau sungai yang dapat dijumpai di Nepal pada ketinggian 2.800 meter dan kerbau rawa yang ada di Danau Panggang, Kalimantan Selatan. Untuk kerbau rawa di tempat ini, harganya sekitar Rp 10 juta-kalah jauh dibanding harga kerbau di Toraja. Namun peternak kerbau rawa di Kalimantan Selatan rata-rata memiliki 40-100 ekor. Jika pemiliknya hendak naik haji, tinggal jual 3-4 kerbau.

Khasanah kerbau sebagai hewan istimewa juga telah ada dalam masyarakat muslim di Kudus, Jawa Tengah, sejak abad ke-14. Saat Idul Adha, umat muslim di Kudus memilih untuk memotong kerbau dibanding sapi atau kambing.

Konon, Ja'far Shodiq atau Sunan Kudus melarang pengikutnya menyembelih sapi sebagai hewan kurban. Mayoritas penduduk Kudus yang menganut agama Hindu meyakini sapi sebagai hewan suci. Untuk menghormati umat Hindu, Sunan Kudus menganjurkan umat Islam menyembelih kerbau sebagai hewan kurban pada hari raya Idul Adha.

Soal kerbau, masih ada lagi kisah uniknya. Dalam sebuah demo 100 hari pemerintahan SBY-Boediono, 28 Januari 2010, para pengunjuk rasa menyeret kerbau besar dengan tanduk panjang ke Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. Tubuh kerbau itu dicat dengan tulisan "SiBuYa". Berselang beberapa hari setelah demo, Presiden SBY di sela-sela pengantar pembuka rapat kerja mengatakan: "Ada yang bawa kerbau, SBY badannya besar, malas, dan bodoh…."

Bagong, Tedong Bonga, atau SiBuYa, bagi saya hanyalah kerbau dalam keseharian kita. Ia mewakili kelas dan profesi: menjadi bangsawan, hartawan, atau demonstran.


Berita terkait

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

5 jam lalu

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

Sejumlah perpustakaan asing milik kedutaan besar negara sahabat di Jakarta berbenah untuk menarik lebih banyak anak muda, khususnya generasi Z.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

11 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

15 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

51 hari lalu

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.

Baca Selengkapnya

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

58 hari lalu

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.

Baca Selengkapnya

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

5 Februari 2024

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

2 Februari 2024

Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

Debat capres terakhir, 4 Februari 2024 salah satunya mengusung tema kebudayaan. Begini harapan budayawan, pekerja seni, dan sastrawan?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

24 Januari 2024

Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

Anies Baswedan janji kepada warga Desak Anies di Rocket Convention Hall, Sleman, Yogyakarta. Anies menjanjikan Yogyakarta menjadi Kancah Baur Budaya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

23 Januari 2024

Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini.

Baca Selengkapnya