Pemangkasan Anggaran Kementerian Pekerjaan Umum

Penulis

Senin, 19 Mei 2014 22:06 WIB

Keputusan pemerintah memangkas anggaran Kementerian Pekerjaan Umum sebesar 30 persen sungguh tak masuk akal. Pemangkasan itu akan diajukan dalam Rancangan UU Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2014 (RAPBN-P). Setelah dipotong, anggaran kementerian ini tinggal sekitar Rp 60 triliun.

Pada masa ekonomi yang sulit seperti sekarang, pemerintah seharusnya malah menggenjot pembangunan infrastruktur untuk mendorong perekonomian. Sebagian anggaran infrastruktur tersebut berada di bawah kendali Kementerian Pekerjaan Umum. Beberapa infrastruktur yang sangat penting antara lain jalan nasional dan bendungan.

Seusai musim hujan yang lalu, banyak jalan nasional rusak, dari jalan lintas Sumatera hingga jalur Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa. Bendungan juga sudah banyak yang mengkhawatirkan lantaran kemampuannya mencegah banjir pada musim hujan dan membangkitkan listrik pada musim kemarau menurun.

Jalan dan listrik merupakan urat nadi perekonomian. Jalur Pantura, misalnya, sangat vital bagi perekonomian nasional. Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) mencatat, jalur Pantura menopang seperempat pergerakan barang ekspor dan impor nasional. Peran yang sama juga disandang jalan lintas Sumatera.

Peran bendungan bukan hanya untuk mencegah banjir dan mengairi sawah, melainkan juga menjadi penyedia listrik. Di Jawa, terdapat sejumlah bendungan berskala besar, seperti Cirata di Jawa Barat dan Karangkates di Jawa Timur. Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) ini juga bisa dimanfaatkan untuk menghemat bahan bakar solar ketika ia menggantikan peran pembangkit batu bara. Dari tiga PLTA di Jawa Barat saja PLN bisa menghemat konsumsi solar hingga Rp 15 triliun per tahun.

Karena itulah, Kementerian Pekerjaan Umum harus ngotot dalam pembahasan soal pemangkasan anggaran ini dengan komisi teknis, yakni Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat, sebelum masuk Badan Anggaran. Mereka mesti all-out mempertahankan pagu anggaran sebelumnya. Bahkan, anggaran Kementerian Pekerjaan Umum semestinya ditambah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur.

Advertising
Advertising

Jika rencana pemangkasan itu disetujui, tak sulit membayangkan akan banyak proyek yang bakal ditunda atau mangkrak akibat anggarannya disunat. Kalau tujuannya untuk penghematan, pemerintah tak bisa melakukannya dengan sistem pukul rata. Prioritas pemangkasan harus diberikan untuk anggaran-anggaran yang tak bersentuhan dengan pembangunan infrastruktur.

Dalam banyak studi, infrastruktur masih menjadi masalah utama Indonesia. Infrastruktur yang bagus akan bisa mempercepat pembangunan, mengurangi kesenjangan antardaerah atau antarpulau, meningkatkan daya saing produk Indonesia, serta memperbaiki daya tarik Indonesia bagi para investor.

Semestinya, ada banyak anggaran lain yang bisa dipangkas, seperti hibah dan bantuan sosial. Dalam APBN 2014, anggaran untuk dua pos ini mencapai Rp 73,2 triliun, naik 31 persen dibanding tahun lalu. Komisi Pemberantasan Korupsi menengarai ada potensi korupsi yang besar dalam penyaluran hibah dan bantuan sosial.

Berita terkait

Joko Pinurbo Wafat, Novelis Okky Madasari : Karyanya Diam-diam Soal Perlawanan

54 detik lalu

Joko Pinurbo Wafat, Novelis Okky Madasari : Karyanya Diam-diam Soal Perlawanan

Penulis Okky Madasari mengungkapkan duka atas kepergian sastrawan Joko Pinurbo

Baca Selengkapnya

Hadapi Timnas U-23 Indonesia di Semifinal Piala Asia U-23 2024, Apa Kata Pelatih Uzbekistan?

7 menit lalu

Hadapi Timnas U-23 Indonesia di Semifinal Piala Asia U-23 2024, Apa Kata Pelatih Uzbekistan?

Pelatih Timnas Uzbekistan, Timur Kapadze, menyatakan para pemainnya siap menghadapi Timnas U-23 Indonesia di semifinal Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

9 menit lalu

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

Dalam perjalanan sejarahnya, Qatar berkembang menjadi pusat seni dan budaya yang beragam.

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

9 menit lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Mantap Maju Pilkada Depok 2024, Sekda Supian Suri Serahkan Formulir Bacawalkot ke PAN

9 menit lalu

Mantap Maju Pilkada Depok 2024, Sekda Supian Suri Serahkan Formulir Bacawalkot ke PAN

Mantap maju Pilkada Depok 2024, Sekretaris Daerah Kota Depok Supian Suri menyerahkan formulir ke Pengurus DPD PAN Kota Depok di Rumah PAN Depok

Baca Selengkapnya

Resep Membuat Anggur Smoothies untuk Jaga Kesehatan Liver

13 menit lalu

Resep Membuat Anggur Smoothies untuk Jaga Kesehatan Liver

Anggur mengandung senyawa resvaratrol yang bisa cegah kerusakan sel liver dan meningkatkan antioksidan tubuh, intinya menjaga kesehatan liver.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Soal Peluang PKS Ikut Merapat ke Prabowo: Pandangan Saya Baik

20 menit lalu

Surya Paloh Soal Peluang PKS Ikut Merapat ke Prabowo: Pandangan Saya Baik

Ketua Umum NasDem Surya Paloh menanggapi kemungkinan jika PKS bergabung dengan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Direktur LPDP: Peserta Bisa Daftar Beasiswa Prioritas sekaligus Non-prioritas

31 menit lalu

Direktur LPDP: Peserta Bisa Daftar Beasiswa Prioritas sekaligus Non-prioritas

Direktur Beasiswa LPDP, Dwi Larso, mengatakan, peserta bisa mendaftar beasiswa prioritas sekaligus beasiswa non-prioritas.

Baca Selengkapnya

60 Persen Lulusan BINUS SCHOOL Serpong diterima di Kampus Luar Negeri

42 menit lalu

60 Persen Lulusan BINUS SCHOOL Serpong diterima di Kampus Luar Negeri

BINUS SCHOOL Serpong, sekolah yang mengusung kurikulum Cambridge, mencatat lebih dari 60 alumni mereka di tahun 2024 ini diterima untuk melanjutkan pendidikan tinggi di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

45 menit lalu

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

Anies Baswedan mengomentari peluang bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai menteri.

Baca Selengkapnya