Korupsi Bisnis Haji

Penulis

Jumat, 23 Mei 2014 22:37 WIB

Korupsi penyelenggaraan haji semakin menimbulkan pertanyaan: apakah Kementerian Agama masih patut mengelola ibadah tahunan ini? Dengan perputaran dana hingga enam puluhan triliun rupiah, perjalanan suci ini telah menjadi bisnis yang luar biasa besar.

Bisnis ini melibatkan usaha lain yang tak kalah menggiurkan, seperti penyediaan tempat pemondokan, asuransi, hingga katering untuk jemaah. Di sinilah Menteri Agama Suryadharma Ali terperosok. Komisi Pemberantasan Korupsi menuduhnya terlibat patgulipat penentuan perusahaan pemasok aneka kebutuhan jemaah. Kamis pekan lalu, ia ditetapkan sebagai tersangka.

Suryadharma diduga banyak berperan menentukan perusahaan penyedia katering dan pemondokan jemaah. Ia disangka menyalahgunakan wewenangnya sebagai Menteri Agama. Lalu, semua terperanjat: urusan yang melibatkan duit umat ini pun tak terlewat dari jarahan.

Sejak pemerintah Arab Saudi menetapkan sistem kuota untuk setiap negara, ibadah haji telah menjadi "barang langka". Ketersediaannya sangat terbatas dibanding peminatnya, terutama untuk Indonesia, yang memiliki populasi penduduk muslim terbesar di dunia. Jemaah, sebagai "konsumen", berada dalam posisi lemah. Mereka harus menunggu giliran bertahun-tahun sebelum bisa berangkat ke Tanah Suci.

Pada 2010, antrean jemaah telah mencapai 1,1 juta orang. Tahun ini jumlahnya telah dua kali lipat. Dengan kuota yang diperoleh Indonesia, seseorang yang hendak berhaji harus antre hingga belasan tahun sebelum bisa berangkat. Padahal, untuk "tanda jadi", jemaah diharuskan menyetor dana Rp 25 juta ke rekening Kementerian Agama. Duit ini telah menggunung hingga Rp 60 triliun lebih pada tahun ini.

Advertising
Advertising

Duit jumbo itu rawan diselewengkan. Empat tahun lalu, majalah Tempo menemukan dugaan penggunaan sertifikat deposito dana haji secara tidak sah. Sejumlah petinggi Kementerian Agama diduga terlibat pemutaran surat berharga itu untuk memperoleh keuntungan pribadi. Dan kini, komisi antikorupsi menemukan penyelewengan yang lebih nyata pada pelaksanaannya.

Tak ada jalan lain, perjalanan haji perlu secepatnya dikelola lembaga independen di luar birokrasi. Kementerian Agama cukup menjadi regulator, katakanlah untuk mengatur kriteria-kriteria perusahaan biro perjalanan yang bisa ikut ambil bagian. Adapun urusan teknis-seperti transportasi, akomodasi, juga makanan-plus keuangannya perlu dikelola lembaga khusus.

Lembaga itu kelak harus mengelola dana haji secara transparan. Misalnya soal dana setoran awal haji. Selama ini jemaah kehilangan hak memperoleh bunga dari dana yang disetor. Sebab, dana itu masuk rekening Kementerian Agama. Jika dana tersebut dimasukkan dalam rekening penampungan yang masih berkaitan dengan penyetor, bisa saja bunga yang mengendap bertahun-tahun mengurangi ongkos naik haji pada tahun ketika mereka berangkat.

Pemerintah mesti mencegah Kementerian Agama terlalu masuk dalam urusan bisnis haji, apalagi mengambil keuntungan material dari duit umat. Penyelenggaraan ibadah suci seharusnya dijalankan secara bersih, bebas dari nafsu korupsi.

Berita terkait

Kuasa Hukum Kasdi Subagyono Benarkan Nurul Ghufron Pernah Bahas soal Mutasi Kerabatnya di Kementan

13 menit lalu

Kuasa Hukum Kasdi Subagyono Benarkan Nurul Ghufron Pernah Bahas soal Mutasi Kerabatnya di Kementan

Kuasa hukum eks Sekjen Kementan Kasdi Subagyono membenarkan bahwa Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pernah membahas soal mutasi kerabatnya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Kemenangan Lanny / Rachel Bawa Indonesia Kalahkan Uganda 5-0

16 menit lalu

Hasil Piala Uber 2024: Kemenangan Lanny / Rachel Bawa Indonesia Kalahkan Uganda 5-0

Tim bulu tangkis putri Indonesia akan menghadapi Jepang di laga terakhir Grup C Piala Uber 2024, untuk perebutan juara grup, Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23 2024: Diwarnai Kartu Merah, Timnas U-23 Indonesia Kalah 0-2 dari Uzbekistan

27 menit lalu

Hasil Piala Asia U-23 2024: Diwarnai Kartu Merah, Timnas U-23 Indonesia Kalah 0-2 dari Uzbekistan

Meski kalah, Timnas U-23 Indonesia masih berkesempatan merebut tiket ke Olimpiade Paris 2024 melalui perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Tiket Konser Sheila on 7 di Pekanbaru Habis Terjual, 17 Ribu Sheila Gank Ikut Tiket War

31 menit lalu

Tiket Konser Sheila on 7 di Pekanbaru Habis Terjual, 17 Ribu Sheila Gank Ikut Tiket War

Penjualan tiket konser Sheila on 7 di Pekanbaru itu begitu cepat diserbu Sheila Gank, nama penggemar band asal Yogyakarta itu.

Baca Selengkapnya

Aliansi Perempuan Indonesia akan Turun Aksi di Hari Buruh Sedunia

33 menit lalu

Aliansi Perempuan Indonesia akan Turun Aksi di Hari Buruh Sedunia

Mereka akan bergabung dengan kelompok-kelompok buruh lainnya yang juga melakukan aksi Hari Buruh di tempat yang sama.

Baca Selengkapnya

Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

47 menit lalu

Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

Merasa terjebak dalam hubungan tak bahagia? Berikut tanda Anda harus mengakhiri hubungan karena sudah tak mungkin diperbaiki.

Baca Selengkapnya

Fati Indraloka Lelang Vespa Kesayangan Babe Cabita untuk Pembangunan Masjid

51 menit lalu

Fati Indraloka Lelang Vespa Kesayangan Babe Cabita untuk Pembangunan Masjid

Hasil lelang vespa kesayangan Babe Cabita akan digunakan untuk pembangunan masjid dan pondok pesantren.

Baca Selengkapnya

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

53 menit lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

1 jam lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Pertamina Bantah Hapus Pertalite, Tapi Beberapa SPBU Sudah Tak Dapat BBM Subsidi

1 jam lalu

Pertamina Bantah Hapus Pertalite, Tapi Beberapa SPBU Sudah Tak Dapat BBM Subsidi

Pertamina Patra Niaga menampik adanya penghapusan Pertalite menjadi Pertamax Green 95 di seluruh SPBU.

Baca Selengkapnya