Tak Ramah Investasi

Penulis

Senin, 2 Juni 2014 22:07 WIB

Indonesia sulit memposisikan diri sebagai negeri ramah investasi. Raksasa elektronik Samsung batal membangun pabrik di sini. Padahal, sebelumnya produsen telepon seluler asal Korea Selatan itu sempat berucap akan mempertimbangkan Indonesia.

Batalnya pembangunan pabrik baru itu membuat Indonesia kehilangan banyak peluang. Di Vietnam, Samsung menanamkan US$ 2 miliar (Rp 23,3 triliun). Indonesia juga gagal menambah ribuan kesempatan kerja. Demikian juga dengan multiplier effect yang akan muncul dari aktivitas investasi tersebut.

Sayangnya, yang dilakukan pejabat Indonesia justru mengecam keputusan Samsung. Semestinya kejadian itu menjadi bahan introspeksi karena ini bukanlah kejadian pertama. Pada 2011, Research In Motion Limited (RIM), produsen BlackBerry, yang juga sempat memberi "angin segar" memilih Indonesia, akhirnya membangun pabrik di Malaysia.

Dari logika bisnis sederhana, dua perusahaan itu semestinya memilih Indonesia sebagai basis pabrik mereka. Sebab, di sinilah pasar terbesar telepon seluler produksi mereka. Selain itu, jumlah tenaga kerja yang berlimpah semestinya menjadi daya tarik tersendiri.

Setiap tahun, 70 juta keping gadget produk Samsung beredar di Indonesia. Data Badan Pusat Statistik menyebutkan, selama 2013, impor telepon seluler mencapai 16.470 ton dengan nilai US$ 2,8 miliar.

Telepon seluler merupakan produk impor terbesar setelah komponen minyak dan gas bumi. Tanpa kehadiran produsen di dalam negeri, barang impor tetap akan semakin deras membanjiri Indonesia.

Selain perhitungan tadi, batalnya pembangunan pabrik baru Samsung menjadi petunjuk kuat tim ekonomi pemerintah gagal menjadikan Indonesia sebagai negara ramah investasi. Para investor asing tidak tertarik menanamkan modalnya, meski negeri ini menjadi pasar terbesar produk mereka.

Ditarik ke belakang, para menteri ekonomi tidak kunjung bisa melahirkan kebijakan yang ramah investasi. Soal "kreativitas" ini, Indonesia tertinggal jauh dari negara tetangga, seperti Thailand, Malaysia, dan Vietnam.

Vietnam, misalnya, menjadi pilihan Samsung karena menyediakan insentif penghapusan pajak penghasilan alias tax holidays selama 30 tahun. Tawaran ini jauh lebih menarik daripada yang diberikan Indonesia, yang hanya memberi waktu 10 tahun.

Selain itu, banyak persoalan yang menghambat minat investor menanamkan modal di Indonesia. Sebut saja soal perizinan (termasuk soal lahan), infrastruktur penunjang, dan isu tenaga kerja kerap menjadi masalah yang mengganggu kemajuan ekonomi Indonesia.

Di antara tiga persoalan besar itu, isu tenaga kerja menjadi faktor terpenting pengganjal minat investor asing. Di Vietnam, misalnya, selain upah yang relatif murah, pemerintah bisa mengelola buruh dengan baik. Di Indonesia, setiap tahun selalu muncul tuntutan kenaikan upah disertai unjuk rasa yang kadang berlangsung kasar.

Beragam persoalan ini harus menjadi catatan penting bagi presiden baru mendatang. Pengelola ekonomi harus mampu melahirkan kebijakan yang mendorong ekonomi Indonesia tumbuh dengan basis industri yang kuat.

Berita terkait

Ragam Perlengkapan Rumah yang Bisa Memperparah Radang Sendi

5 menit lalu

Ragam Perlengkapan Rumah yang Bisa Memperparah Radang Sendi

Menurut terapis okupasi Salma Khanam, beberapa jenis perlengkapan rumah bisa menyebabkan atau berkontribusi pada radang sendi. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

12 menit lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Lagu Bermuara Mengiringi Hari Bahagia Rizky Febian dan Mahalini, Simak Maknanya

12 menit lalu

Lagu Bermuara Mengiringi Hari Bahagia Rizky Febian dan Mahalini, Simak Maknanya

Rizky Febian dan Mahalini merilis lagu "Bermuara" menjelang dimulainya serangkaian prosesi menuju hari pernikahan mereka.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

14 menit lalu

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

Energi kotor biasanya dihasilkan dari pengeboran, penambangan, dan pembakaran bahan bakar fosil seeperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

42 menit lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

44 menit lalu

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

Polres Bintan Surati Kemendagri untuk Periksa Pj Wali Kota Tanjungpinang Tersangka Pemalsuan Surat Tanah

46 menit lalu

Polres Bintan Surati Kemendagri untuk Periksa Pj Wali Kota Tanjungpinang Tersangka Pemalsuan Surat Tanah

Polda Kepri menjamin penanganan kasus dugaan pemalsuan surat tanah yang melibatkan Pj Wali Kota Tanjungpinang tetap berlanjut,

Baca Selengkapnya

Perjalanan Band Metal Misery Index Hingga Sampai ke Panggung Hammersonic 2024

49 menit lalu

Perjalanan Band Metal Misery Index Hingga Sampai ke Panggung Hammersonic 2024

Misery index menjadi salah satu band metal yang tampil pada hari kedua Festival Hammersonic. Telah melalui perjalanan panjang hingga saat ini.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

57 menit lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

1 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya