Kinerja Buruk Menteri Partai??

Penulis

Jumat, 6 Juni 2014 22:09 WIB

Bukan cerita baru, sebenarnya, bahwa kinerja Kabinet Indonesia Bersatu II mengecewakan. Evaluasi terbaru Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan menyatakan sepuluh kementerian memiliki rapor merah pada triwulan pertama tahun ini. Rapor ini menegaskan bahwa tak ada perbaikan berarti di tubuh pemerintahan selama ini.??

Sejak tahun pertama pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sudah ada satu-dua menteri yang nilainya jeblok. Pada akhir tahun, kedua jumlah itu melonjak menjadi lima. Tahun berikutnya bertambah menjadi enam kementerian. Unit Kerja Presiden bahkan menggarisbawahi bahwa separuh menteri belum melaksanakan perintah presiden dengan baik.??

Pemerintah semestinya terlecut oleh penilaian tersebut. Kabinet harus segera berbenah. Presiden, bila perlu, mengganti menteri yang tak becus. Tapi, pada lima tahun kedua pemerintahannya, Yudhoyono justru tak kunjung menunjukkan kepemimpinannya yang kuat. Salah urus departemen malah bertambah menjelang akhir masa kepresidenannya kini.??

Kementerian Perumahan Rakyat, Kementerian Agama, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Tenaga Kerja, misalnya, mendapat rapor merah tahun ini. Sebelumnya, ada Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, Kementerian Pendidikan, serta Kementerian Pemuda dan Olahraga.??

Presiden boleh saja menyebut kinerja buruk itu akibat konsentrasi para menteri yang terbagi sejak pemilu legislatif yang lalu. Menteri dari partai lebih aktif berkampanye untuk partainya ketimbang mengurus tugas dan kewajibannya di kementerian. Tapi merosotnya performa mereka tersebut jelas tak lepas dari lemahnya pengawasan dari sang atasan.??

Advertising
Advertising

Sejak memenangi pemilu, harus diakui, Yudhoyono telah mengkapling posisi menteri untuk partai-partai pendukung pemerintahannya. Langkah tersebut tentu sangat disayangkan. Dalam periode kedua pemerintahannya, Yudhoyono semestinya tak menyia-nyiakan kesempatan membentuk kabinet berdasarkan prinsip meritokrasi, bukan malah kembali ke politik dagang sapi seperti periode pertama.??

Akibat yang harus ditanggung kini jelas terasa. Ada beberapa kementerian yang dijadikan mesin uang bagi sejumlah partai politik lantaran sang menteri berasal dari partai tersebut. Ada pula beberapa departemen yang praktis tak banyak berkutik lantaran diacak-acak kasus besar. Ada lagi kementerian yang hanya sibuk berwacana dan menjaga pencitraan ketimbang bekerja.??

Dengan konsekuensi itu, sejak awal semestinya Presiden memberi pengawasan intensif terhadap kiprah menteri dari orang-orang partai, bukan cuma mengeluhkannya. Ia juga harus bisa menggenjot kinerja anak buahnya itu. Mereka, misalnya, tak bisa seenaknya mangkir dari sidang kabinet. Mereka mutlak harus menomorsatukan urusan negara. ??

Pengawasan, audit kinerja, sekaligus penerapan sanksi tegas tersebut diperlukan agar para pelanggan rapor merah itu tak terus-menerus menjadi benalu bagi rakyat.

Berita terkait

Pemerintah akan Tenderkan Operator Jalan Tol IKN

1 menit lalu

Pemerintah akan Tenderkan Operator Jalan Tol IKN

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pengelola operator Jalan Tol IKN akan ditentukan melalui tender.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ancam Produksi Beras

1 menit lalu

Cuaca Panas Ancam Produksi Beras

Cuaca panas belakangan ini di satu sisi dapat meningkatkan rendemen padi, tapi di sisi lain berpotensi membuat gagal tanam dan gagal panen.

Baca Selengkapnya

6 Hal yang Dikatakan Carlo Ancelotti setelah Bawa Real Madrid ke Final Liga Champions 2023/2024 dengan Depak Bayern Munchen

5 menit lalu

6 Hal yang Dikatakan Carlo Ancelotti setelah Bawa Real Madrid ke Final Liga Champions 2023/2024 dengan Depak Bayern Munchen

Carlo Ancelotti mengantar Real Madrid lolos ke final Liga Champions 2023/2024. Simak komentar dia seusai laga, termasuk soal Joselu dan Vinicius Jr.

Baca Selengkapnya

Pasar Kuliner Labuan Bajo Menjadi Zona Halal

7 menit lalu

Pasar Kuliner Labuan Bajo Menjadi Zona Halal

LPPOM MUI memasang plang sertifikasi halal di kawasan Pasar Kuliner Labuan Bajo.

Baca Selengkapnya

PT Timah Rombak Direksi untuk Perbaikan Bisnis

14 menit lalu

PT Timah Rombak Direksi untuk Perbaikan Bisnis

PT TIMAH Tbk melakukan perombakan direksi melalui RUPST. Berharap bisa memperbaiki bisnis perusahaan.

Baca Selengkapnya

Real Madrid Lolos ke Final Liga Champions, Simak Komentar Vinicius Jr yang Jadi Pemain Terbaik di Laga vs Bayern Munchen

32 menit lalu

Real Madrid Lolos ke Final Liga Champions, Simak Komentar Vinicius Jr yang Jadi Pemain Terbaik di Laga vs Bayern Munchen

Real Madrid lolos ke babak final Liga Champions 2023-2024 dengan menyingkirkan Bayern Munchen. Vinicius Jr menjadi pemain terbaik.

Baca Selengkapnya

Kasus Penipuan Deposito BTN, Ombudsman: Bukan Kali Pertama Terjadi

38 menit lalu

Kasus Penipuan Deposito BTN, Ombudsman: Bukan Kali Pertama Terjadi

Kasus penipuan deposito BTN bukan kali pertama. Ombudsman mengungkap kasus serupa sudah terjadi dua kali di dua tahun terakhir

Baca Selengkapnya

Jangan Lewatkan, Berikut Rincian Jadwal UTBK SNBT 2024 Gelombang 2

38 menit lalu

Jangan Lewatkan, Berikut Rincian Jadwal UTBK SNBT 2024 Gelombang 2

UTBK SNBT gelombang 2 dilaksanakan mulai 14 sampai 20 Mei 2024. Tes dilakukan dalam 2 gelombang, 14 hari dan 28 sesi. Dua sesi dilaksanakan tiap hari

Baca Selengkapnya

Fiorentina Lolos ke Final Liga Conference setelah Singkirkan Club Brugge

1 jam lalu

Fiorentina Lolos ke Final Liga Conference setelah Singkirkan Club Brugge

Fiorentina lolos ke babak final Liga Conference Eropa 2023/24 setelah menyingkirkan wakil Belgia, Club Brugge.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Munchen, Real Madrid Lolos ke Babak Final

1 jam lalu

Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Munchen, Real Madrid Lolos ke Babak Final

Real Madrid lolos ke babak final Liga Champions 2023-2024, Kamis dinihari WIB, 9 Meisetelah menang 2-1 saat menjamu Bayern Munchen.

Baca Selengkapnya