Pemailitan Merpati

Penulis

Senin, 16 Juni 2014 23:24 WIB

Pemerintah tak perlu mempertahankan Merpati Nusantara Airlines. Pesawat milik maskapai pelat merah ini sudah hampir lima bulan tak terbang. Sekitar 1.500 karyawan dirumahkan tanpa gaji. Pada saat yang sama, utang sebesar Rp 6,7 triliun belum dibayar.

Selain menyengsarakan karyawan, penghentian operasi ini membuat utang Merpati kepada pemerintah dan kreditor lain, seperti Bank Mandiri, Pertamina, dan Angkasa Pura II, tak terbayar. Yang dihadapi Merpati bukan sekadar masalah finansial. Lebih jauh dari itu, banyak persoalan lain yang tak kalah pelik.

Kendati demikian, pemerintah rupanya masih saja berupaya agar Merpati bisa terbang lagi. Seolah-olah, dengan menyelesaikan persoalan finansial plus suntikan modal kerja baru, maskapai yang sudah berusia 52 tahun itu bakal bisa kembali mengangkasa. Asumsi tersebut terlalu menyederhanakan persoalan.

Utang memang masalah terbesar Merpati. Jika piutang pemerintah sebesar Rp 2,4 triliun plus utang pajak Rp 873 miliar bisa dikonversi menjadi modal, sebagian besar masalah keuangan Merpati bakal selesai. Namun, untuk itu, pemerintah mesti mendapatkan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat. Sialnya, anggota DPR selama beberapa bulan ini sibuk berkampanye, sehingga masalah Merpati seperti dibiarkan berlarut-larut.

Andai pun DPR setuju, tak otomatis persoalan Merpati selesai. Ia masih perlu suntikan modal kerja Rp 200 miliar. Merpati juga perlu tambahan pesawat baru, minimal tujuh pesawat sekelas Boeing 737, untuk mencapai keekonomian. Dengan hanya 15 pesawat, Merpati tak akan mampu mencapai balik modal. Tapi siapa yang mau mendanai? Dua Boeing diambil kembali oleh lembaga pembiayaan pada Desember tahun lalu karena Merpati tak mampu membayar sewa.

Rute-rute Merpati sebagian besar merupakan rute perintis. Maskapai lain tak sudi mampir karena tak menguntungkan. Pemerintah konyol karena memaksa Merpati menerbangi rute-rute itu meskipun hanya menambah kerugian terus-menerus. Celakanya, pemerintah tak lagi memberikan kompensasi atas "penugasan" ini dengan skema public service obligation (PSO).

Advertising
Advertising

Belum lagi, dengan jumlah karyawan yang begitu besar, Merpati memiliki rasio karyawan per pesawat yang sangat tinggi, yakni 98. Angka itu jauh lebih besar dibanding maskapai lain, misalnya Air Asia. Pada akhir 2013, maskapai asal Malaysia ini memiliki 30 pesawat dengan 2.000 karyawan, sehingga rasionya hanya 67.

Walhasil, cita-cita mulia menghidupkan kembali Merpati dipastikan akan muspra karena masalah yang dihadapi Merpati seperti sumur tanpa dasar. Sebagai gambaran, pemerintah sudah lebih dari 50 kali menyuntikkan modal. Pemerintah juga sudah berkali-kali mengganti direktur utama, tapi toh masalah Merpati tak pernah tuntas.

Pada kondisi saat ini, opsi pemailitan jauh lebih masuk akal. Biaya pembangkrutan memang sangat besar, tapi setelah itu pemerintah tak perlu dipusingkan oleh persoalan yang sama yang telah menghantui bertahun-tahun. Yang kemudian harus dipikirkan pemerintah adalah bagaimana rute-rute perintis eks Merpati tetap dipertahankan.*

Berita terkait

Hasil Sprint Race Formula 1 Miami 2024: Max Verstappen Juara, Leclerc Kedua

2 menit lalu

Hasil Sprint Race Formula 1 Miami 2024: Max Verstappen Juara, Leclerc Kedua

Pembalap Red Bull, Max Verstappen, menjadi yang tercepat dalam sesi sprint race Formula 1 Miami 2024.

Baca Selengkapnya

Real Madrid Jadi Juara La Liga Spanyol 2023/2024 setelah Barcelona Kalah 2-4 dari Girona

2 jam lalu

Real Madrid Jadi Juara La Liga Spanyol 2023/2024 setelah Barcelona Kalah 2-4 dari Girona

Real Madrid dipastikan menjadi juara La Liga Spanyol 2023/2024 setelah Barcelona kalah 2-4 dari Girona dalam dalam laga ke-34.

Baca Selengkapnya

Profil Kim Sang-sik, Pelatih Baru Timnas Vietnam asal Korea Selatan

2 jam lalu

Profil Kim Sang-sik, Pelatih Baru Timnas Vietnam asal Korea Selatan

Timnas Vietnam sudah memiliki pelatih anyar. VFF) mengumumkan penunjukan Kim Sang-sik sebagai pengganti Philippe Troussier.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Inggris Pekan Ke-36: Haaland Borong 4 Gol, Manchester City Kalahkan Wolves 5-1

2 jam lalu

Hasil Liga Inggris Pekan Ke-36: Haaland Borong 4 Gol, Manchester City Kalahkan Wolves 5-1

Erling Haaland memboronhg 4 gol saat Manchester City taklukkan Wolves 5-1 di Liga Inggris pekan ke-36.

Baca Selengkapnya

Bursa Transfer: Real Madrid Bidik Wonderkid Argentina Franco Mastantuono

3 jam lalu

Bursa Transfer: Real Madrid Bidik Wonderkid Argentina Franco Mastantuono

Klub raksasa Liga Spanyol, Real Madrid, kembali dikaitkan pemain muda berbakat (wonderkid), yakni Franco Mastantuono asal Argentina.

Baca Selengkapnya

Wapres Ma'ruf Amin Optimistis Timnas U-23 Indonesia Bisa Kalahkan Guinea di Laga Playoff Olimpiade 2024

3 jam lalu

Wapres Ma'ruf Amin Optimistis Timnas U-23 Indonesia Bisa Kalahkan Guinea di Laga Playoff Olimpiade 2024

Wapres Ma'ruf Amin optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan timnas Guinea U-23 pada pertandingan playoff Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Lawan Timnas U-23 Indonesia di Playoff Olimpiade, Timnas Guinea Dipenuhi Pemain yang Berkiprah di Eropa

4 jam lalu

Lawan Timnas U-23 Indonesia di Playoff Olimpiade, Timnas Guinea Dipenuhi Pemain yang Berkiprah di Eropa

Timnas U-23 Indonesia akan menghadapi Guinea U-23 pada babak playoff untuk memperebutkan satu tiket ke Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Jadwal Championship Series Liga 1 2023-2024 Sudah Ditetapkan, Dimulai 14 Mei

5 jam lalu

Jadwal Championship Series Liga 1 2023-2024 Sudah Ditetapkan, Dimulai 14 Mei

Jadwal Championships Series Liga 1 2023-2024 sudah dirilis. Leg pertama digelar 14 dan 15 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

5 jam lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

6 jam lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya