Stop Kampanye Hitam

Penulis

Selasa, 17 Juni 2014 21:49 WIB

Persaingan boleh sengit, tapi seharusnya tim sukses masing-masing calon presiden bisa menahan diri. Menggunakan berbagai jenis kampanye hitam untuk menjatuhkan lawan adalah tindakan tak terpuji. Cara ini membodohi rakyat sekaligus menghancurkan demokrasi.

Kasus tabloid Obor Rakyat merupakan salah satu bentuk kampanye yang sama sekali tidak mendidik. Terbitan ini seakan mendompleng kebebasan pers untuk menjatuhkan pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo-Jusuf Kalla. Penyajiannya dilakukan secara serampangan. Bahkan Dewan Pers tidak menganggap Obor Rakyat sebagai produk jurnalistik.

Tim Joko Widodo alias Jokowi telah melaporkan kasus tabloid itu ke polisi. Publik kini menanti hasil pengusutannya. Penyelidikan secara cepat perlu dilakukan demi menegakkan proses demokrasi yang sehat. Polisi mesti memastikan apakah tabloid itu didanai oleh tim Prabowo Subianto-Hatta Rajasa-lawan Jokowi-Kalla dalam pemilihan presiden. Dengan begitu, akan menjadi jelas apakah kasus itu masuk dalam ranah pemilu yang mesti ditangani pula oleh Badan Pengawas Pemilu atau kriminalitas biasa.

Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Presiden tidak memuat masalah ini secara eksplisit. Yang diatur hanyalah hal-hal yang dilarang dalam berkampanye secara resmi. Di antaranya tidak boleh menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, serta calon presiden dan wakil presiden. Ancaman hukumannya, 6 bulan hingga 2 tahun penjara.

Jangan heran bila tim Jokowi-Kalla melaporkan kasus tabloid Obor Rakyat dengan menggunakan delik yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Tabloid ini dituduh menyebarkan kebencian atas dasar kelompok dan golongan. Masalah ini sulit pula ditangani lewat Undang-Undang Pers karena tidak dianggap sebagai produk jurnalistik. Tidak ada verifikasi, tidak ada cover both sides. Bahkan alamat pengelolanya pun kurang jelas.

Kepolisian semestinya pula mengembangkan pengusutan ke kasus serupa. Banyak sekali berita bohong dan fitnah politik di seputar calon presiden dan wakil presiden, terutama melalui Internet. Cara ini tidaklah mendidik, bahkan merupakan kejahatan. Tidak sepantasnya orang menyebarkan informasi bohong, terutama melalui media sosial, demi kepentingan politik.

Advertising
Advertising

Banyak cara untuk membantu pemilih mendapatkan sosok presiden dan wakil presiden terbaik. Mengungkap rekam jejak mereka amat penting. Menginformasikan prestasi ataupun kegagalan kandidat pada masa lalu juga perlu. Begitu pula menganalisis kelemahan dan kelebihan masing-masing calon. Tapi, tentu saja, bukan berita atau informasi bohong dan analisis asal-asalan yang menyesatkan masyarakat.

Tim sukses masing-masing calon semestinya paham bahwa menghalalkan segala cara dalam pemilihan presiden hanya akan menggerogoti demokrasi. Legitimasi presiden terpilih pun bisa berkurang apabila kemenangannya dicapai dengan cara curang.

Berita terkait

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

6 menit lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Lagu Bermuara Mengiringi Hari Bahagia Rizky Febian dan Mahalini, Simak Maknanya

6 menit lalu

Lagu Bermuara Mengiringi Hari Bahagia Rizky Febian dan Mahalini, Simak Maknanya

Rizky Febian dan Mahalini merilis lagu "Bermuara" menjelang dimulainya serangkaian prosesi menuju hari pernikahan mereka.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

8 menit lalu

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

Energi kotor biasanya dihasilkan dari pengeboran, penambangan, dan pembakaran bahan bakar fosil seeperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

36 menit lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

38 menit lalu

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

Polres Bintan Surati Kemendagri untuk Periksa Pj Wali Kota Tanjungpinang Tersangka Pemalsuan Surat Tanah

40 menit lalu

Polres Bintan Surati Kemendagri untuk Periksa Pj Wali Kota Tanjungpinang Tersangka Pemalsuan Surat Tanah

Polda Kepri menjamin penanganan kasus dugaan pemalsuan surat tanah yang melibatkan Pj Wali Kota Tanjungpinang tetap berlanjut,

Baca Selengkapnya

Perjalanan Band Metal Misery Index Hingga Sampai ke Panggung Hammersonic 2024

43 menit lalu

Perjalanan Band Metal Misery Index Hingga Sampai ke Panggung Hammersonic 2024

Misery index menjadi salah satu band metal yang tampil pada hari kedua Festival Hammersonic. Telah melalui perjalanan panjang hingga saat ini.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

51 menit lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

58 menit lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

1 jam lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya