Obor Rakyat dan Netralitas Istana

Penulis

Kamis, 19 Juni 2014 20:57 WIB

Berkali-kali Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjanji bahwa Istana akan bersikap netral dalam pemilihan presiden. Kini sikap Presiden dipertanyakan lagi setelah orang Istana hampir dapat dipastikan terlibat dalam penerbitan tabloid Obor Rakyat. Presiden semestinya menindak tegas stafnya yang melakukan perbuatan tercela itu.

Obor Rakyat adalah selebaran berformat tabloid yang isinya mendiskreditkan Joko Widodo alias Jokowi, yang sedang bersaing dengan Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden. Terbit tanpa mengindahkan Undang-Undang tentang Pers dan mengabaikan kode etik, tabloid Obor dinilai oleh Dewan Pers bukan merupakan produk jurnalistik. Tabloid ini dikirim gratis ke pesantren-pesantren di Pulau Jawa. Pemimpin redaksinya adalah Setyardi, Asisten Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah Velix Wanggai sejak 25 Februari 2010.

Menteri-Sekretaris Kabinet Dipo Alam menyatakan, untuk memberikan sanksi administratif kepada orang Istana itu, pihaknya masih menunggu proses hukum di kepolisian. Pernyataan Dipo malah menimbulkan kecurigaan, jangan-jangan kalangan Istana memang terlibat secara terselubung dalam kampanye kotor itu.

Obor Rakyat memang sudah dilaporkan oleh tim hukum Jokowi-Jusuf Kalla ke polisi. Namun, jika menunggu proses hukum, akan terlalu lama. Sedangkan pemilihan sudah di ambang pintu. Keengganan untuk segera memberikan sanksi karena menunggu langkah kepolisian juga tak memiliki dasar hukum. Sebab, sanksi administratif berbeda dengan sanksi pidana. Asisten staf presiden bukan termasuk pejabat tinggi atau pejabat negara, yang hanya bisa dinonaktifkan setelah resmi menjadi terdakwa.

Dipo semestinya menelaah secara teliti isi Obor Rakyat sebelum memberikan pernyataan yang janggal. Melalui pemeriksaan tersebut, Istana bisa mengukur sejauh mana bahaya bisa dipicu tabloid yang sudah terbit dua kali itu. Soalnya, tak hanya melanggar hak-hak pribadi, tabloid tersebut juga berbahaya bagi demokrasi. Tabloid ini juga bisa dianggap menyebarkan kebencian dan mengaduk-aduk hal yang berbau suku, agama, ras, dan antargolongan.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono seharusnya menyadari posisinya sebagai penyelenggara pemilu. Ia bertanggung jawab atas pelaksanaan pemilu yang bersih, jujur, dan adil. Memihak salah satu calon presiden, apalagi dengan menggunakan kekuasaan dan fasilitas negara, jelas bukan sikap yang bijak.

Advertising
Advertising

Benar, Yudhoyono juga merupakan Ketua Umum Partai Demokrat yang berhak bermanuver politik, bahkan memihak salah satu calon presiden. Tapi keliru bila pemihakan itu dilakukan secara terselubung dalam posisinya sebagai presiden dan melibatkan kalangan staf presiden. Hal ini akan menimbulkan konflik kepentingan dengan peran pemerintah sebagai penyelenggara pemilu.

Pada akhir masa jabatannya, Yudhoyono seharusnya menjaga kewibawaan Istana. Aneh bila ia membiarkan kalangan Istana menerbitkan tabloid Obor.

Berita terkait

Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024

49 menit lalu

Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus mengakui keunggulan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

1 jam lalu

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

Bisnis produk kosmetik dan skincare semakin diminati masyarakat Indonesia. Para pengusaha kecantikan mengandalkan maklon untuk produksi kosmetiknya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia vs Irak Imbang 1-1, Lanjut ke Perpanjangan Waktu

1 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia vs Irak Imbang 1-1, Lanjut ke Perpanjangan Waktu

Tak ada gol tambahan di babak kedua membuat laga TImnas U-23 Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23 2024. Laga berlanjut ke babak tambahan.

Baca Selengkapnya

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Siap Tampil Mati-matian

1 jam lalu

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Siap Tampil Mati-matian

Atlet tunggal putra, Jonatan Christie, mengatakan tim putra Indonesia siap memberikan kemampuan terbaik pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

2 jam lalu

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

ksekutif Produser Musikal Keluarga Cemara, Anggia Kharisma mengatakan, kisah keluarga hangat ini tak lekang oleh zaman.

Baca Selengkapnya

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

2 jam lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

2 jam lalu

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

Penyebab fast charging tidak berfungsi dapat diakibatkan oleh beberapa hal. Salah satunya karena port pengisian daya rusak. Ketahui cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

2 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

Ivar Jenner sempat membawa Timnas U-23 Indonesia unggul lebih dulu atas Irak pada perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

2 jam lalu

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

Yura Yunita terpilih untuk menyanyikan original soundtrack Glenn Fredly The Movie, yang diciptakan oleh mentor musiknya sebelum berpulang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

2 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya